Chapter 4 (나비) 'Butterfly'

73 34 16
                                    

Namjoon akhirnya memutuskan untuk menemui seokjin. Karna ia tak habis pikir dengan seokjin, memutuskan untuk mengeluarkan hoseok dan jimin secara tiba tiba? Dari rumah sakit? Tampa berpikir panjang dahulu? Itu mustahil!

Namjoon yang masih merasa pusing. akhirnya sampai dirumah seokjin dan sudah berada didepan pintu rumahnya.

Sementara seokjin didalam kamar sedang tertidur yang sudah berada dikamarnya, memakai baju kemeja putih dan celana hitam pendeknya, ia baru saja terlelap karna memikirkan sesuatu.

tok tok tok

"Seokjin! kau didalam??" seokjin yang mendengarkan suara ketukan pintu itu langsung menurunkan kakinya untuk menyentuh marmer dingin dan mulai berjalan ke pintu utama untuk membukakan pintu untuk namjoon. seokjin dengan wajah lemasnya pun membukakan pintu dan melihat namjoon dengan tatapan tajam nya.

namjoon menatap wajah seokjin dengan wajah lemasnya kini tak bisa membuat namjoon berpikir untuk menunda apa yang harus mereka bicarakan saat ini sekarang.

"Kita harus berbicara"

_=_=_=_=_=_=_

seokjin memundukan kepalanya menatap kedua kakinya yang menyentuh marmer lantai kamarnya, dan namjoon duduk disalah satu kursi yang berada tepat dihadapan seokjin sekarang sambil mematapnya tajam.

"aku tak bisa melakukan hal seperti itu. tolong mengertilah" ucap namjoon yang meminta pengertian dari seokjin, bukannya ia tak mau menolong temannya tapi ia takut kalau itu akan menjadi sebuah masalah besar yang membuat bereka bertujuh terlibat masalah serius.

"namjoon, percayalah padaku, aku akan yang menanggung semua resikonya" ucap seokjin yang balik meyakinkan namjoon yang berada dihadapannya saat ini. namjoon mengela nafas, bagaimana bisa percaya itu dengan mudah? maksud dirinya bukan harus mengorbankan satu sama lain.

"bukan begitu, apakah kau tak berpikir bagaimana hoseok dan jimin nanti?" tanya namjoon yang membuat seokjin tak paham "apa maksudmu? mereka ingin kebebasan, mereka akan lebih baik terbebas dari pada harus terkurung dirumah sakit bertahun tahun namjoon!" akhirnya seokjin lepas kendali.

namjoon mencoba berbicara lagi dan ia mulai berucap "aku tau, aku tau sekali seokjin, tapi pikirkan mereka juga, apakah mereka bisa bertahan memiliki kebebasan disela sela mereka dikejar kejar?" tanya namjoon yang melihat seokjin dengan wajah yang merah karna kesal.

seokjin menatap namjoon untuk segera mengetahui apa maksud namjoon sebenarnya "seokjin... dengarkan aku, mereka bila kita bawa pergi jauh maka orang orang rumah sakit akan mengambil mereka kembali, aku yakin dan kita yang membawa hoseok dan jimin akan dituduh pihak rumah sakit yang bisa menambah masalah" jelas namjoon hingga seokjin mulai memahami sesuatu dan terdiam.

"maksudmu, hoseok dan jimin tidak tahan untuk dikejar? padahal kita ingin membebaskan mereka tetapi malah menambah beban mereka karna kita? itu maksudmu?" kata seokjin yang memahami namjoon.

"benar, itu maksudku. untuk apa kita membebaskan mereka dengan tujuan yang baik malah kita memilih cara yang salah? bukankah kita menambah masalah saja?" ucap namjoon lagi yang membuat seokjin memegang kepalanya sendiri.

"astaga... apa yang terjadi padaku? aku hampir saja menghancurkan sahabat sahabat ku sendiri" kata seokjin yang matanya sudah tergelinang air mata. namjoon menghela nafas lega dan menatap seokjin "kita akan mencari jalan keluar seokjin, jangan menangis" kata namjoon yang memeluk tubuh seokjin.

THE MOST BEAUTIFUL MOMENT IN LIFE | 인생에서 가장 아름다운 순간 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang