Twenty five

75 18 0
                                    

Matahari sudah terbit sekitar 15 menit yang lalu, Hanna masih mengerjapkan matanya perlahan sepertinya susah sekali untuk membuka mata, seperti lengket untuk membukanya, tapi dia kan habis menangis semalam, rata rata orang yang habis menangis susah untuk membuka mata kan?

Hanna menggeliatkan tubuhnya, dan segera membuka ponselnya, saat membuka ponsel begitu banyak notifikasi tertera ada berupa panggilan dan pesan.

Chanyeolkuuu❤️ missed call (5)

Chanyeolkuuu❤️ send a message (15)

Hanna tidak tertarik untuk membukanya, Hanna langsung membuka ponselnya dan menekan tombol 'block number'. Iya, Hanna memblokir nomor ponsel Chanyeol, wallpaper yang Hanna yang awalnya merupaka foto dirinya bersama Chanyeol pun langsung ia ganti dengan foto animasi kartun.

Hanna menghela nafasnya, tak lama ia keluar untuk minum di dapur. Seharusnya jika ia ikut pesta tadi malam, mungkin dia masih terlelap karena acara pasti selesai lewat tengah malam.

"eh udah bangun, nih sarapan dulu," ujar ibu Hanna langsung, Hanna langsung duduk dan menumpu dagunya dengan tangannya.

"hehe, makasih ibu," ujar Hanna. Setelahnya Hanna menyantap nasi goreng buatan ibunya.

Hanya ada suara sendok dan piring yang beradu disana, ibu Hanna hanya menatap anak gadisnya yang tengah lahap memakan sarapannya.

"Na, kemarin Chanyeol nelepon," ujar ibu Hanna memulai pembicaraan, Hanna sedikit berhenti pergerakannya tapi tak lama ia menyantap kembali, tidak menanggapi perkataan ibunya.

"kamu harus denger dulu penjelasan Chanyeol, jangan egois," sambung ibu Hanna

"aku kan udah nyeritain kejadiannya sama ibu, ibu masih pengen dia ngejelasin ke aku?" ucap Hanna

"kamu harus denger dari pihak Chanyeol juga Na, kamu jang...."

"Ibu percaya sama Chanyeol? anak ibu itu aku? atau Chanyeol sih bu? Ibu ga ngerasain jadi aku? liat pacar aku sendiri ciuman sama cewe lain, hati aku sakit bu, aku benci sama Chanyeol bu aku benci," ucap Hanna panjang lebar dan menundukan kepalanya dan menangis kembali, ibu Hanna tidak tega melihat anaknya menangis, ibu Hanna tergerak untuk segera merengkuh anaknya dalam pelukannya.

"iya ibu ngerti, yauda kita gausa bahas dulu ya," ujar ibu Hanna seraya terus memeluk anaknya.

❤️

Hanna menghabiskan waktunya untuk dikamar, menyibukan dirinya dengan membaca novel, ia tidak mau memainkan ponselnya, pasti banyak notifikasi dari teman temannya yang menanyakan keadaanya. Hanna bukannya egois untuk tidak membalas pesan pesan tersebut, tapi Hanna hanya ingin tidak diganggu untuk sekarang.

Setelah membaca novel, Hanna merebahkan dirinya di kasur dan menatap langit langit, terkadang ia tersenyum, mengingat memori indahnya bersama Chanyeol, tapi raut wajah Hanna langsung berubah ketika ingat kejadian semalam, Hanna langsung mengusap wajahnya kasar.

Dengan cepat, Hanna mengambil ponselnya, mengabaikan pesan pesan yang ia dapatkan. Hanna langsung mengarahkan jarinya untuk menuju pada 'Photos' Hanna segera menghapus seluruh fotonya bersama Chanyeol. Foto bersamanya di sekolah, di rumahnya, di mobil, dan foto foto menggemaskan lainnya yang Hanna ambil saat Chanyeol tidak sadar kamera.

Hanna menangis dalam diam, kenapa dia terus menangis. Dia lelah terus mengeluarkan air matanya. Tak lama ibunya datang.

"ada Chanyeol di luar Na." Hanna mengerjap, ia berlari menuju ibunya dan berkata padanya bahwa Hanna tidak mau bertemu Chanyeol. Hanna segera menutup pintu dan menguncinya kalau kalau Chanyeol memaksa untuk masuk kedalam rumah.

Hanna bisa mendengar suara Chanyeol disana sedang berbincanh dengan ibunya. Tapi tak lama suara itu hilang. Sepertinya Chanyeol sudah pergi.

"Na, kasih kesempatan buat Chanyeol jelasin, kasian dia sayang. Ibu tau kamu juga masih sayang sama dia kan?" ucap ibu Hanna yang berbicara di pintu. Hanna belum membukanya dia tidak mau membuka pintu

"sebelum kamu nyesel Na," ucap ibunya lagi dan pergi.

NERD (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang