Saat itu draco masih jadi angkatan th ke 3,memerhatian teman sepupunya di balik pohon,gadis itu terlihat sangat antusias menceritakan sesuatu kpd 2 teman gadisnya."Astaga kok bisa sih loony temenan sama gadis itu" gumam draco tak bisa lepas memandang sang gadis
~*~
Draco mengingat saat pertama bertemu di diagon alley, saat itu umur draco baru 8 th dan sang gadis berumur 7 th, draco sibuk berbelanja dan menyombong nyombongkan sesuatu pd teman seumurannya,
"Haruskah kau sombongkan barangmu itu?," tanya sang gadis
"Haha ya of course, apa kau iri?" Tanya draco pd sang gadis
"Iri? Mengapa aku harus iri?" Tanya balik sang gadis
"Kalau iri bilang saja tak usah begitu, haha dasar si tukang iri " ledek draco angkuh, sang gadis hanya berjalan melewatinya tak peduli sama sekali
~*~
Brukkk... tubuh draco di dorong oleh sekawanan anak remaja nakal berusia 11 th. Saat itu adalah hari natal.
"Haha lihat ini anak seorang Malfoy yg angkuh ini tck tck tck" kata si remaja menjambak rambut platinum draco
"What-what are you doing? Let me go...huuhuuhuu my father will hear about this my father will hear about this lepaskan aku" rengek draco menangis saat para remaja tersebut mulai merundungnya, sang perundung hanya tertawa tawa bangga dgn aksinya
Brruukkk... lemparan bola salju mengenai para remaja tersebut
"What the fuck it is" salah seorang yg kena lemparan bola salju itu kebingungan
Semakin cepat dan besar ukuran bola salju semakin sakit lemparan bola salju itu,membuat para remaja tersebut gelagapan kabur.
"Hahaha rasakan itu kalian dasar para pecundang" kata sang gadis dgn bangga meremas remas bola salju dari balik pohon setelah para anak remaja tsb kabur.
"Kau tak apa?" Tanya sang gadis menyodorkan tanganya berniat membantu bangkit draco
"...I'm Fine, tak usah sok baik kau dan aku tak menangis by the way jika kau lihat di pipiku basah" ucap draco beberapa saat masih terpesona dgn sang gadis lalu menolak bantuan sang gadis,
"Oke whatever, kau lihat barang yg kau sombongkan itu tak bisa membantumu di saat seperti ini" ucap sang gadis pergi meninggalkan draco yg terbungkam, mungkin saat itulah draco mulai jatuh cinta pd sang gadis. Sejak saat itu pula draco tak pernah melihat sang gadis lagi mencari carinya setiap draco ke diagon alley berharap dia dapat bertemu sang gadis, 5 th berlalu.
Di umur 13 th draco memasuki th pertamanya di hogwars,draco dgn bangga menuju meja slytherin setelah Sorting Hat memilihnya untuk menjadi bagian slytherin
"Fuuuhhh bosaannn si loony ternyata masuk ravenclaw" kata draco mulai bosan menunggu yg lain di bagi asrama, tapi perhatian draco teralihkan pd gadis yg tak asing rambut hitam panjang bergelombang mata berkilau menunggu untuk di seleksi asrama
"Ravenclaw" lantang sang topi saat giliran sang gadis, si gadispun turun dari kursi dgn girang dan antusias menuju asrama ravenclaw di sambut para siswa dan siswi ravenclaw matanya semakin berkilauan saat dirinya bahagia masuk ravenclaw,
1 th di hogwarts draco habiskan untuk memastikan bahwa benarkah si gadis memang 'gadis sama yg di temuinya saat masih kecil? Gadis sama yg menyelamatkannya'
Setelah pencarianya, draco memang yakin dialah sang gadis tsb, draco mulai mencari cara untuk bicara dgn gadis tsb, tapi semakin dia mendekati sang gadis semakin gugup perasaanya membuatnya salah tingkah.
~*~
"Ahhh aku benar benar mencintaimu sepertinya" gumaman draco tak sadar saat masih memerhatikan si gadis di balik pohon
"Seriously? Kau mencintaiku?" Saut anak perempuan di belakang draco
"What the fuck? Who are you?" Sadar draco kaget mengernyitkan keningnya melihat sang perempuan menyahut
"Astoria greengars th pertama di hogwarts asrama slytherin kau pasti tau saudariku Daphne greengars,benarkah kau mencintaiku malfoy?" Tanya sang gadis menyodorkan tanganya memperkenalkan diri
"Tau dari mana namaku kau? Aarrgghhh dasar sinting" ucap draco mengernyitkan keningnya buru buru pergi mengabaikan astoria, merinding jika mengingat wajah gadis tadi
~*~
"Dasar cewek sinting gara gara kau jessie salah paham padaku" gumam draco masih dalam lamunannya
"Draco Lucius..." panggil luna membuyarkan lamunan masa lalu draco saat dia berada di menara astronomi
"Hei Loony," sahut draco lesu
"Kau tak apa?" Tanya luna pd draco
"Fine... i guess" ucap draco
"Kau tau jessie adalah sahabat baikku, kau pasti tau aku tak akan membiarkan seorangpun menyakiti sahabatku" kata luna tenang memandangi pemandangan
"Kau tau kita sudah seperti sepupu, hanya karna kau sepupuku akupun tak akan tinggal diam jika kau menyakiti jessie... tapi kurasa jessie bukan tersakiti dia hanya kecewa" lanjut luna, draco hanya terdiam mendengar semua omongan luna
"Aku tak tau apa alasanmu menyukai jessie, tapi ku rasa kau memang tulus padanya" kata luna lembut
"ku rasa aku tak pantas loony, akupun telah membuatnya kecewa sejujurnya aku takut kehilangannya again... I surrender," ucap draco semakin lesu
"Jika kau takut kehilanganya lagi jangan biarkan dia pergi kali ini, seperti kau membiarkannya pergi saat dulu" ucap luna terdengar dewasa menepuk pundak draco kemudian pergi, draco termenung beberapa saat mendengar ucapan luna
"...You right Loony yess you right haha" ternyata ucapan luna telah membakar semangat draco
~*~
So guys yg masih bingung ini tuh ibarat author Pov gitu:[
Typo i hate it~
Lagi Hujan Update pagi lagi gabut yakan
KAMU SEDANG MEMBACA
WONDER [Draco Malfoy × You]
FantasyLelaki itu memang aneh, lelaki itu memang menyebalkan, aku selalu bertanya tanya apa yg salah dengan diriku sampai kau begitu membenciku?[End] Deskription Fanfiction Fanmade by Helvy inspired by JK Rowling *Semua tokoh di sini adalah milik JK Rowli...