Bagian Ketiga Puluh

1.2K 143 46
                                    


Warning!
√Chapter hari ini mengandung rasa yang akan membuatmu mengumpat selama membaca(tidak juga sih)👻
√Siapkan mental saat membaca
√Semoga feel nya dapat👻
√Sorry for typo(s)

*****




Brak!

Hoseok dengan kasar membuka pintu ruang rawat Yejin, hal itu tentu saja membuat Jin, Yejin, dan Hyera yang berada disana terkejut dengan kedatangan tiba-tiba Hoseok.

Jin bangkit sambil tersenyum sinis. Tidak memperdulikan tatapan tajam Hoseok.

"Ada apa kemari ? Ingin menyakiti kekasih ku lagi?"

"Sialan kau!" Umpat Hoseok yang kemudian segera mendekati Jin lalu memukulinya.

"YAK HENTIKAN!" Pekik Yejin yang terkejut dengan tindakan Hoseok tersebut. Hyera sendiri berusaha untuk menghentikan Hoseok.

"Lepaskan dia! Kau ini apa-apaan sih! Lepaskan!" Ucap Hyera sambil memukuli punggung Hoseok sekuat tenaga.

Bugh!

"APA KAU SUDAH GILA!" Teriak Jin setelah berhasil membalas pukulan Hoseok yang tidak main-main itu. Bahkan sudut bibirnya sampai robek dan berdarah.

"HARUSNYA AKU YANG MENGATAKAN ITU! APA KAU SUDAH GILA!" Balas Hoseok.

"Ini rumah sakit bodoh! Jangan teriak seperti itu!" Ucap Hyera yang kemudian mendapat lirikan tajam dari Hoseok.

"Kau diam! Aku tidak mempunyai urusan denganmu."

Hyera mengepalkan tangannya bahkan akan berniat memukul Hoseok jika saja Jin tidak menahannya.

"Sebenarnya apa maumu?"

Hoseok terkekeh. Kemudian kembali memukul Jin hingga tersungkur.

"Kenapa kau melakukan semua itu hah?! Kalau kau marah kepadaku maka lampiaskan kepadaku bukan kepada adikku! Apa kau memang sudah tidak memiliki hati nurani ? Apa kau benar-benar sudah dibutakan oleh cinta ?" Tanya Hoseok emosi.

"Apa maksudmu sialan?!"

"JANGAN BERPURA-PURA TIDAK MENGERTI!" Teriak Hoseok.

Nafas Hoseok memburu, melihat wajah Jin rasanya membuat dia ingin sekali terus memukulnya. Kedua tangannya sudah mengepal dengan kuat.

"Kemana kau membawa adikku pergi ? Kau membuangnya? Kau pikir adikku sampah yang bisa kau bawa lalu kau buang begitu saja ?" Tanya Hoseok tajam.

"Bukankah dia memang sampah? Lagipula atas dasar apa kau menuduhku seperti ini? Selain menjadi pengemis perhatian, kini kau semakin gemar menuduh orang ya Hoseok. Menyedihkan sekali."

Jin bangkit dengan tatapan remehnya sementara Hoseok harus mati-matian kembali menahan emosinya.

"Kau pikir aku tidak tahu ? Aku memiliki saksi! Jimin mendengar percakapan kekasih mu dan temannya ini. Mereka bilang jika kau yang sudah membuang Jungkook! Kau masih mau mengelak lagi sialan!"

Kini tatapan Jin mengarah pada sosok Jimin dan Taehyung yang memilih berdiri di luar ruangan. Dia mengepalkan tangannya.

"Jangan asal menuduh! Aku dan Hyera tidak berbicara apapun. Lagipula mengapa kau begitu mudah percaya dengan perkataan anak itu ?" Ucap Yejin yang kini mencoba membela Jin.

"Aku tidak asal menuduh. Perkataan anak itu lebih bisa dipercaya daripada kalian yang hanya bisa terus membual dan menciptakan kebohongan saja! Sekarang katakan kepadaku! Kemana kau membawa adikku pergi sialan!" Ucap Hoseok yang kini sudah tidak bisa menahan emosinya lagi.

Prosopagnosia [ LENGKAP ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang