Bagian Kesepuluh

1K 142 43
                                    

Warning!

Adegan kasar dan umpatan tidak untuk ditiru. Maaf untuk typo(s) juga, siapkan mental sebelum membaca👻👻





Jungkook kini tengah berada di balkon kamarnya. Dia tengah sibuk melukis apa yang tengah dia rasakan saat ini. Memoleskan cat air itu pada canva putih sebagai cara untuk menyalurkan perasaan aneh yang tengah dia rasa saat ini. Jungkook ingat, ada yang memintanya untuk berteman dan dia menolaknya, namun kini dia tidak bisa mengingat dengan jelas siapa orang itu.

Jungkook tersenyum miris, dia kembali melukis dengan cat nya. Lebih baik dia tidak usah kembali memikirkan hal itu, karena semuanya hanya semakin membuat dia merasa sesak.

Suara mesin mobil yang berhenti tepat di depan rumahnya membuat Jungkook menghentikan kegiatannya. Dia bangkit kemudian mendekati pembatas balkon. Disana dia dapat melihat seorang wanita yang tengah turun dari mobilnya.

Deg!

Jungkook tertegun saat wanita itu juga tengah menatapnya. Dapat dia lihat wanita itu yang tersenyum kearahnya, kemudian melambaikan tangannya.

"Jungkook-ah, ini Yejin noona. Bisa kita bicara sebentar ?"

Jungkook ragu sebenarnya. Ada perasaan takut yang kini menyelimutinya.

"Jungkook-ah," Suara itu kembali Jungkook dengar. Dia memejamkan matanya, mencoba mengingat suara siapa yang tengah dia dengar saat ini.

"YAKK JUNGKOOK IDIOT!!"

Prang!

Jungkook gemetar. Benar, suara wanita ini mirip sekali dengan wanita yang melepar vas bunga kearahnya. Dia adalah kekasih Hoseok. Jungkook menatap takut kearah Yejin yang masih saja tersenyum.

"Tolong biarkan aku masuk."

Meskipun ragu dan takut, Jungkook tetap menganggukkan kepalanya saja. Dia membalikkan badannya lalu meninggalkan balkon. Jungkook hanya berharap bahwa keputusannya ini tidak salah.

Clek!

Jungkook membuka pintu. Di depannya kini Yejin tengah berdiri dengan senyum yang masih dia pertahankan.

"Aku tidak akan lama. Bisa kita berbicara di dalam ?" Tanya Yejin sedangkan Jungkook hanya menurut. Dia pun mempersilakan Yejin masuk lalu keduanya duduk di ruang tamu.

Keheningan sempat menyelimuti keduanya selama beberapa saat dan itu sungguh membuat Jungkook tak nyaman. Dia meremat kedua tangannya untuk menenangkan dirinya sendiri sementara Yejin berulang kali menghembuskan nafasnya.

"Aku sangat mencintai hyung mu, sangat. Bahkan aku juga tidak mengerti mengapa aku bisa begitu mencintai dia," ucap Yejin yang akhirnya membuka suara.

Jungkook hanya diam, dia membiarkan Yejin bercerita dan memilih untuk mendengarkan semua perkataan yang dilontarkan oleh wanita cantik itu.

"Aku selalu berusaha untuk mengerti dirinya. Disaat semua pasangan justru bersenang-senang dengan kencan romantis mereka, aku hanya bisa menerima kenyataan bahwa selama kami menjalani hubungan ini, kencan romantis yang selalu aku dambakan selalu saja tidak berjalan dengan baik. Itu karena Hoseok terlalu mencemaskan mu," ucap Yejin sambil tersenyum miris.

Yejin menyenderkan kepalanya pada sofa dengan melipat kedua tangannya diatas dada. Dia menatap kearah jam yang terpasang diatas dinding.

Prosopagnosia [ LENGKAP ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang