Bagian Ketiga Puluh Empat

786 121 47
                                    

Warning!
√Sorry for typo(s)
Jika ada kesalahan mohon tegur aku❤❤

*****






Jimin dengan tergesa berjalan menuju ruang rawat Jungkook. Senyum nya tidak pernah luntur bahkan hingga dia pun sampai di ruang rawat Jungkook.

"Jungkook-ah."

Jimin dengan bahagia memeluk Jungkook erat. Hal itu tentu saja membuat Jungkook kebingungan sementara Minho hanya tersenyum tipis.

"Siapa ?" Tanya Jungkook yang membuat Jimin meringis. Dia pun melepaskan pelukannya.

Masih dengan senyuman Jimin pun menunjukkan plester yang berada di pergelangan tangan nya.

"Ah, Jimin hyung," ucap Jungkook sambil tersenyum. Jimin menganggukkan kepalanya.

"Tunggu," ucap Minho yang membuat Jimin menolehkan wajahnya.

"Kau menggunakan plester sebagai media agar Jungkook dapat mengenali mu ?" Tanya Minho yang dijawab oleh anggukan kepala dari Jimin.

Minho terdiam dan Jimin memilih untuk tidak mengambil pusing tingkah Minho itu. Dia kembali menatap Jungkook dengan binar bahagia yang terus terpancar.

"Ah benar," ucap Jimin yang baru menyadari satu hal. Dia meraih buku catatan lalu mulai menuliskan sesuatu.

"Ada kabar yang sangat bagus Jungkook-ah, Yejin noona--orang yang sudah membuatmu menjadi seperti ini akhirnya akan masuk ke dalam penjara. Semua kesakitan mu dan perjuangan Hoseok hyung akan segera terbayarkan dengan masuknya Yejin noona ke dalam penjara."

Jimin memperlihatkan buku catatan itu yang kemudian dibaca dengan teliti oleh Jungkook. Setelah selesai membaca, Jungkook pun terlihat sangat terkejut.

"Benarkah ?" Tanya Jungkook. Jimin mengangguk dengan semangat.

"Hyera noona sudah berada di pihak kita. Dia sudah menyesali semua yang telah dia lakukan dan dia bersedia untuk menyerahkan diri kepada polisi dan membantu kita untuk menjebloskan Yejin noona ke penjara. Sekarang semuanya akan baik-baik saja Jungkook-ah, kau dan Hoseok hyung tidak usah merasa takut atau khawatir lagi. Semua akan segera baik-baik saja."

Jungkook mengangguk dengan air mata yang berjatuhan karena bahagia. Jimin juga ikut berkaca-kaca, dia memeluk Jungkook lagi dengan erat.

"Hoseokie hyung akan sangat bahagia bukan Jimin hyung ? Sekarang Hoseokie hyung tidak akan disakiti lagi bukan ?"

Jimin menganggukkan kepalanya. Setelah melepaskan pelukannya dia pun kembali menuliskan sesuatu.

"Kau dan Hoseokie hyung sudah bebas untuk merasa bahagia. Tidak akan ada lagi yang bisa mengganggu kebahagiaan kalian lagi. Kalian akan hidup bahagia mulai sekarang Jungkook-ah."

Jungkook kembali menganggukkan kepalanya dengan senyum manisnya.

"Terima kasih Tuhan. Akhirnya Hoseokie hyung akan bahagia."

Jimin mengusap dengan lembut kepala Jungkook. Anak ini---Dia bahagia bukan karena Yejin yang akhirnya akan masuk penjara, tapi dia bahagia karena kakak nya tidak akan disakiti lagi. Bahwa kakak nya kini dapat bahagia tanpa ada yang akan membuatnya terluka lagi.

"Ada apa sebenarnya ?"Tanya Minho yang merasa penasaran. Dia pun mengambil buku catatan yang di pegang oleh Jimin itu lalu membacanya.

"Ini sungguhan ?" Tanya Minho setelah selesai membaca.

"Tentu. Sekarang hidup Jungkook dan Hoseok hyung akan jauh lebih baik lagi. Tidak akan ada Yejin noona yang akan membuat mereka terluka kembali. Semua kesakitan mereka selama ini akan segera terbayarkan," jawab Jimin.

Prosopagnosia [ LENGKAP ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang