Bagian Ketiga Puluh Dua

866 126 56
                                    


Sore hari....

Kini Yoongi, Minho, Taehyung, dan Namjoon tengah berkumpul di ruang rawat Jimin. Mereka sengaja berkumpul disini untuk memberikan waktu kepada Hoseok agar bisa memiliki waktu berdua dengan Jungkook.

Mereka juga tengah membahas bagaimana caranya menyelesaikan masalah ini dan melaporkan Yejin kepada polisi.

"Jadi bagaimana caranya?" Tanya Jimin saat semuanya terus saja diam. Keadaannya sudah lebih baik hari ini, bahkan Jimin sudah bisa lepas dari infus nya. Dia sendiri yang memaksa.

"Aku akan bicara baik-baik pada temannya Hoseok itu. Aku juga akan menunjukkan sebuah bukti kepada dia," ucap Yoongi.

"Bukti apa?" Tanya Taehyung yang sama sekali tidak mengerti.

"Bukti yang bisa membuat teman nya Hoseok itu tidak lagi menuduhnya sebagai orang yang sudah melukai Yejin. Ya walaupun pada awalnya memang Hoseok sempat melukai Yejin dengan mendorongnya, tapi tetap saja yang membuat Yejin sampai masuk rumah sakit itu karena ulahnya sendiri. Bukan karena Hoseok."

"Bagus. Segera tunjukan bukti itu, hyung. Aku sudah muak sekali kepadanya. Rasanya ingin aku pukul saja," ucap Jimin dengan wajah kesalnya yang mana membuat Namjoon tertawa keras.

"Kau mau memukul nya? Hei tolong jangan melucu. Memukul ku saja tidak berasa," ledek Namjoon. Jimin mendelik tajam. Dia menunjukkan kepalan tangannya pada wajah Namjoon.

"Ingin aku pukul hyung?"

Namjoon menghentikan tawanya. Dia menggeleng dengan wajah yang datar.

"Tidak usah," jawab Namjoon sedangkan yang lainnya hanya terkekeh.

"Aku akan bicara pada Hyera noona," ucap Taehyung yang membuat Yoongi terkejut.

"Tidak boleh!" Ucap Yoongi tegas.

"Ayolah hyung, aku akan baik-baik saja. Lagipula tidak ada alasan untuk takut lagi kepada dia hyung, aku sudah memiliki alasan yang kuat untuk melawan dia. Aku mau menolong teman ku. Itu saja," ucap Taehyung.

"Jungkook itu teman ku!"

Taehyung mendelik. Dia mencubit pelan tangan Jimin.

"Dia teman ku juga."

"Tidak boleh. Dia itu temanku!"

"Mana bisa begitu? Kenapa kau jadi menyebalkan sekali sih?"

"Kau juga menyebalkan. Pokoknya dia itu teman ku! Hanya aku!"

Taehyung memutar bola matanya malas. Sementara yang tertua disana hanya bisa terkekeh geli melihat kelakuan dua sahabat itu.

"Terserah mu saja pendek."

"Apa kau bilang ?! Dasar otak mesum!"

"Oh Jimin-ah? Itu benar!"

"Ahhh hyung." Rajuk Taehyung saat Yoongi dengan semangat nya justru bertos ria dengan Jimin.

"Apa? Kenapa? Itu kan fakta. Otak mu kan memang mesum sejak lahir," ucap Yoongi tanpa dosa membuat Taehyung menganga.

"Aishh jinja! Kalian jangan sok suci. Dibandingkan aku, justru Yoongi hyung, Namjoon hyung, dan Minho hyung pasti sudah mesum terlebih dahulu."

"Kami tidak."

Taehyung mengerjapkan matanya berulang kali saat Yoongi, Namjoon, dan Minho berucap secara bersamaan.

Jimin yang melihatnya hanya bisa berdecak. Dia pun menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Hanya aku yang normal disini."

Prosopagnosia [ LENGKAP ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang