Bagian Kedua Puluh Tiga

683 110 13
                                    

Warnjng!
√Jangan mengumpat, masih pagi😆
√Siapkan hati dan jiwa wkwk
√Semoga damai saat membaca

Boleh tidak aku meminta komentar di dua chapter yang akan aku publish hari ini? Aku nggak minta vote, hanya komentar aja karena itu sudah lebih dari cukup untuk aku❤😆

*****

Hoseok menutup pintu mobil dengan kasar kemudian dengan cepat mengambil langkah besar menuju unit apartment Yejin. Meninggalkan Yoongi yang berusaha mengimbangi langkahnya. Yoongi sangat tahu jika pemuda di depannya ini tengah emosi sekali.

Saat Hoseok dengan tergesanya menekan kode apartment, Yoongi hanya bisa terdiam diluar, mendadak dia ragu untuk bertemu dengan Yejin secara langsung. Perasaannya menjadi gusar, oleh karena itu dia memutuskan untuk menunggu diluar sambil menahan pintu apartment itu agar tetap terbuka.

Hoseok masuk ke dalam saat Yejin dengan santainya tengah menuangkan minuman ke dalam gelas. Pakaian Yejin seksi sekali.
Yejin yang menyadari kehadiran Hoseok pun tersenyum manis.

"Oppa sudah datang rupanya. Kemari dan minumlah. Sudah lama kita tidak berbicara berdua. Aku rindu," ucap Yejin manja yang membuat Hoseok muak.

Hoseok berjalan mendekati Yejin kemudian mengambil segelas minuman dan melemparkannya ke lantai membuat Yejin memekik.

Yejin menatap Hoseok terkejut sementara Hoseok hanya bisa terus menatapnya dingin.

"Oppa kenapa ? Ah sudah aku duga oppa hanya akan menyakiti aku lagi bukan ?" Ucap Yejin.

"Kenapa kau melakukannya?"

Hoseok bertanya dengan dingin dan penuh penekanan. Mata Yejin bergerak gusar, mendadak dia merasa gelisah.

"Apa maksudmu ? Aku melakukan apa memangnya? Aku tidak melakukan apa-apa!"

Hoseok mendecih. Dia mencengkeram kuat tangan Yejin, membuat wanita yang pernah singgah dihatinya itu memberontak dengan wajah kesakitan.

"Kenapa kau melakukan semua itu kepada adikku ? Kau pikir dengan melakukan semua itu kau akan menang ? Tidak! Justru dengan melakukan semua itu, kau semakin menunjukkan dengan jelas betapa busuknya dirimu ini!" Ucap Hoseok yang membuat mata Yejin memanas.

Yejin mengepalkan tangannya. Dia membalas tatapan tajam milik Hoseok itu.

"Apa maksudmu? Kau jangan menuduhku sembarangan! Aku bisa saja melaporkan mu atas pencemaran nama baik!"

"JANGAN MENGELAK LAGI!"

Badan Yejin bergetar saat Hoseok berteriak tepat di depan wajahnya. Hoseok benar-benar sangat menakutkan.

"Aku memang tidak melakukan apa-apa sialan! Kenapa aku terus menuduhku seperti ini!"

Rasanya Hoseok benar-benar ingin mencakar wajah Yejin saat ini. Rahangnya mengeras, mengingat kembali keadaan adiknya saat ini dan melihat bagaimana Yejin yang masih saja terus mencoba mengelak.

"Kau puas karena sudah menghancurkan ku hah? Apa kau puas sudah membuat adikku semakin menderita karena kehilangan pendengarannya hah? Kau pikir kau siapa berani menghancurkan hidup adikku! Kau tahu Yejin-ah ? Aku semakin merasa menyesal karena sudah pernah menaruh rasa padamu. Aku benar-benar tidak habis pikir bagaimana bisa aku dulu menaruh rasa pada wanita berhati busuk sepertimu! Aku sangat menyesal!"

Hoseok berucap dengan mata yang memerah karena sangat emosi. Bibir Yejin bergetar, tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar itu.

"Sudah aku bilang aku tidak melakukan apa-apa! Berhenti menuduhku seperti ini!"

Prosopagnosia [ LENGKAP ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang