Setahu Haechan, Jeno itu bukan tipikal orang yang akan kemana-mana seorang diri. Biasanya Renjun atau Jaemin selalu menemani dan selalu bersamanya. Tapi karena beberapa kejadian ini, dia jadi lebih sering sendiri, dan hanya berbaur dengan mereka yang ada di RS.
Haechan sering mendapatinya tiba-tiba datang dengan masker dan sarung tangan kulit terpasang, katanya membantu Doyoung hyung untuk melakukan beberapa pekerjaan di Lab. Tapi aneh aja lihatnya. Sendirian, jadi pendiam, melakukan pekerjaan yang Haechan pikir itu bukanlah tipenya.
"Tulang punggungmu sudah tidak sakit lagi?" tanya Jeno pada Haechan ketika masker dan sarung tangannya sudah ia lepas dan ia buang ke tempat sampah.
"Dokter bilang sudah tidak ada gejala apapun lagi jadi besok sudah bisa pulang" jelas Haechan, turun dari kasurnya pelan-pelan. Dia dan Jeno sudah janjian untuk menjenguk Renjun. Jadi setelah Jeno selesai dengan urusannya, ia menjemput Haechan lalu sama-sama ke ruang rawat Renjun yang cukup khusus itu.
Well, sebenarnya mereka masih tidak tau apa yang terjadi pada Renjun dan kenapa anak itu masih belum sadar sampai sekarang. Haechan pernah bertanya pada Hyunjin tapi gadis itu bilang kalau Renjun masih dalam keadaan sehat dan sadar sebelum ritual dilakukan. Para gadis tidak melakukan apapun pada Renjun. Baik itu kekerasan atau apapun.
Renjun juga tidak punya banyak luka. Hanya pergelangan tangan dan kakinya saja yang memar karena rantai pengikat. Tidak ditemukan luka hantaman lain. Jadi Haechan berasumsi kalau Hyunjin jujur soal itu.
Karena Renjun satu-satunya yang belum sadar, jadi dia ditempatkan diruangan khusus dengan macam-macam alat kesehatan yang memantau segala perkembangan ditubuhnya.
"Aku tiba-tiba rindu ramyun buatan Jaemin" celetuk Jeno ketika ia dan Haechan sudah duduk di kursi sebelah ranjang Renjun, meringis memandangi tubuh tak berdaya itu dengan pandangan sedih.
"Ini Renjun, btw, bukan Jaemin" kata Haechan.
"Ya aku tau, maksudku kan kita suka memakannya bersama-sama" ungkap Jeno, memperjelas.
Tak banyak yang mereka lakukan di ruang Renjun. Hanya dalam waktu 10 menit mereka keluar dari ruangan itu dan berpindah ke ruangan Haseul noona.
Ya tidak ada yang bisa mereka lakukan juga.
"Heol, kalian baru datang sekarang? noona kesepian" rengek Haseul noona begitu melihat Jeno dan Haechan masuk.
Jeno menunjukkan eye smile nya yang menawan, duduk di kursi sebelah ranjang sementara Haechan naik ke ranjang, duduk didepan noonanya.
"Noona sudah baik-baik saja?" tanya Haechan. Kalau sudah bersama Haseul, jiwa kekanak-kanakannya tiba-tiba menguar.
Haseul mengangguk, "Jauh lebih baik karena kalian datang"
"Memangnya ritual itu sangat menguras tenaga ya sampai harus bed rest berhari-hari?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MOON Volume 2 - NCT 1/3 Version || NCT WAYV LOONA
FanfictionSequel of MOON volume 1 - NCT WAYV LOONA Baca dulu volume 1 nya sebelum masuk kesini (untuk pemahaman cerita). Thank you. MOON volume 2 : 1. NCT 1/3 Version (NOW) 2. LOONACITY Version 3. EDEN Version (Bisa dibaca barengan, terserah mau yang mana dul...