Taeyong memutuskan untuk memutar balik mobilnya. Heejin tidak bisa diajak menjalani misi dengan kondisi lemahnya seperti ini jadi mereka kembali ke pinggiran kota dan berniat mengistirahatkan diri terlebih dahulu. Mengesampingkan misi yang semoga saja masih bisa di jalankan besok.
Ini masih siang tapi Heejin benar-benar tidak fokus. Taeyong tidak mau ambil resiko.
Mereka sampai di hotel kelas menengah yang lokasinya tidak terlalu menarik perhatian. Taeyong harap lokasi ini aman. Toh keduanya nampak seperti tourist biasa. Seharusnya sih baik-baik saja.
Taeyong memesan satu kamar dengan 2 ranjang untuk mereka berdua. Ia tidak mau mengambil resiko lebih dengan kamar terpisah yang malah akan membuat Heejin tidak aman.
Apa? kalian mau protes? Taeyong tidak akan macam-macam ko tenang saja.
Pegangan Heejin mulai melemah, jadi Taeyong berinisiatif merengkuhnya ketika mereka berdua -- dan satu orang petugas hotel-- sedang ada di lift yang menuju lantai 4, lantai dimana kamar pesanan mereka berada.
Pintu lift terbuka di lantai 3.
Rombongan wanita dan pria separuh baya mulai berdatangan memenuhi lift. Membuat Taeyong dan Heejin merapat ke pojokan. Taeyong bahkan bisa merasakan nafas hangat Heejin dipelukannya.
Petugas lift hotel mulai membatasi jumlah orang yang masuk. Baru saja Taeyong hendak mengajukkan diri, seorang pria di depan memilih mengalah membuat alarm overload kini tidak terdengar lagi.
Padahal Taeyong lebih memilih keluar saja dan akan membopong Heejin menaiki tangga, toh tinggal satu lantai.
"Sir, 4F?" tanya petugas pada Taeyong yang langsung diikuti anggukan. Padahal di lobby tadi Taeyong sudah memberitahunya, tapi mungkin itu memang prosedur karena setelahnya si petugas juga bertanya pada rombongan dan mereka menjawab lantai yang berbeda-beda.
Sepertinya di lantai 3 ada suatu acara dan rombongan berbaju seragaman ini adalah para pesertanya.
Lift mulai menaik. Taeyong menunggu dengan sabar sembari melihat papan angka diatas pintu lift, menunggu angka 3 itu berubah menjadi angka 4. Tangannya mengelus belakang punggung Heejin, memintanya bersabar.
Tiba-tiba..
Guncangan terasa. Taeyong langsung tau kalau sesuatu mulai tidak beres.
Lampu lift tiba-tiba padam. Dan lift mereka berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOON Volume 2 - NCT 1/3 Version || NCT WAYV LOONA
FanfictionSequel of MOON volume 1 - NCT WAYV LOONA Baca dulu volume 1 nya sebelum masuk kesini (untuk pemahaman cerita). Thank you. MOON volume 2 : 1. NCT 1/3 Version (NOW) 2. LOONACITY Version 3. EDEN Version (Bisa dibaca barengan, terserah mau yang mana dul...