"Bagaimana perkembangannya?" tanya Haseul ketika baru masuk ke ruang isolasi. Menemui teman perawatnya yang sedang bertugas disana.
"Tidak ada yang berubah. Masih sama. Yang disebelah justru lebih mengejutkan, semua luka dalamnya hilang dalam sekejap" katanya, berbisik namun begitu bersemangat
Haseul terlega. Ia tau kalau yang dimaksud 'sebelah' adalah Huang Hendery yang akhir-akhir ini cukup mengkhawatirkan.
Perawat itu memberikan berkas catatan bernamakan 'Na Jaemin' ke tangan Haseul. "Bisa minta tolong lanjutkan?, aku akan lanjut ke ruang sebelah"
"Serahkan padaku" kata Haseul, mengiyakan.
Saat Perawat itu berlalu pergi, ia berbalik ketika sekilas menyadari sesuatu "Wait, kau habis menangis? ada sesuatu?" tanyanya, khawatir.
"Tidak, cuman.. yah kau tau? perdebatan.. sedikit.." jawab Haseul, memintanya maklum
"Ah, Dokter Kim?" tebak si perawat, "Aku paham, dia memang akhir-akhir ini sensitif dan suka marah-marah. Ada yang bilang dia itu saudaraan dengan artis Kim Gongmyung, kupikir itu cuma hoax karena ya kau tau sendiri keduanya sangat bertolakbelakang" ocehnya, benar-benar salah paham. "Jangan khawatir, atasan kita itu sangat mengandalkanmu jadi ya kupikir dia tidak akan lama marah-marah"
Haseul hanya meringis dan membiarkannya berjalan pergi keluar dari ruangan. Sama sekali tidak memiliki niatan untuk meluruskan kesalahpahaman itu karena Haseul pikir tidak perlu.
Diliriknya sosok yang terbaring di ranjang. Nampak begitu damai dan menggemaskan.
Haseul sudah menganggap Jaemin dan anak sekolah lain sebagai adiknya sendiri. Dan ketika menyadari mereka harus menjalani ini semua, rasanya tidak adil, mereka terlalu berharga.
"Cepat sadar, Jaemin-ah. Noona rindu" bisiknya ditelinga Jaemin, mengelus pipi tirus nan pucat itu dengan sayang.
Samar-samar, terdengar suara gedebukan dari luar. Membuat Haseul menoleh kearah pintu
"Ahreum-ah?" panggil Haseul, menyebutkan nama teman perawatnya tadi yang mungkin saja kembali.
Tidak ada respon.
Haseul setengah berharap temannya itu kembali untuk memberitahunya kalau pasien lain telah sadar, baik itu Renjun ataupun Hendery. Tapi ketika tidak ada suara yang menjawab, membuat Haseul mau tak mau jadi cemas.
Haseul berjalan menghampiri pintu untuk mengecek keadaan. Namun baru saja satu langkah diambilnya, pintu ruangan itu justru menjeblak terbuka.
"Akhirnya kita bertemu, Haseulie"
KAMU SEDANG MEMBACA
MOON Volume 2 - NCT 1/3 Version || NCT WAYV LOONA
FanficSequel of MOON volume 1 - NCT WAYV LOONA Baca dulu volume 1 nya sebelum masuk kesini (untuk pemahaman cerita). Thank you. MOON volume 2 : 1. NCT 1/3 Version (NOW) 2. LOONACITY Version 3. EDEN Version (Bisa dibaca barengan, terserah mau yang mana dul...