MOON Volume 2 - NCT 1/3 Version || NCT WAYV LOONA

Part 9

Sekarang Taeyong tau kenapa Heejin sangat tidak mau NCT ikut mengurusi urusan kalung ini.

Karena pembunuhan yang dilakukan Heejin adalah bencana.

Bencana bagi para mafia besar.

Dan juga bencana bagi mereka yang mau terlibat untuk kedua kalinya.

"Ku pikir rumor itu tidak benar, ternyata kau yang melakukannya"

Heejin tidak merespon ucapan Taeyong, ia hanya duduk diam dengan tangan bersedekap sedangkan pandangannya mengarah ke luar jendela, melihat langit biru penuh gumpalan awan. 

"Kau bahkan sampai tau bulan kelahirannya. Zeus tidak pernah berhasil menemukan satupun data pribadi tentang dia" tambah Taeyong, mengikuti arah pandang Heejin keluar jendela.

Sedaritadi gadisnya memang diam, tidak merespon Taeyong dengan ucapan apapun. Gadis itu hanya pasrah menuruti perintah Taeyong dan mengikuti kemana Taeyong membawanya.

Heejin sudah menebak. Apalagi saat melihat layar jadwal penerbangan di bandara Incheon tadi. Taeyong pasti membawanya ke tempat dimana dia melakukan pembunuhan oktober tahun lalu. 

Paris.

"Bangunkan aku kalau sudah sampai, aku harus mengumpulkan tenaga"

Masih, Taeyong masih tidak mendapatkan respon. Tapi ia menyamankan dirinya dengan menurunkan sedikit sandaran kursi lalu mulai memejamkan mata.

"Kau juga sebaiknya istirahat, banyak yang akan kita lakukan setelah ini"

Ya, sangat banyak yang harus mereka lakukan. 

Diantara 12 gadis, hanya Heejin yang benar-benar mencari masalah dalam pemilihan korbannya. Seperti yang kalian ketahui, untuk dapat melakukan ritual, maka mereka harus membunuh 1 orang yang lahir di bulan mereka masing-masing. Dan Heejin memiliki pendapat bahwa ia tidak ingin pembunuhan yang ia lakukan sia-sia. Ia ingin yang dibunuhnya adalah orang yang memang pantas untuk di bunuh.

Dan untuk oktober tahun lalu, ia memilih membunuh kepala mafia besar yang dikenal sebagai si penjahat nomor 1. 

Mungkin kalian tidak akan familiar pada namanya. Tapi orang-orang seperti NCT, atau para gengster dan mafia-mafia besar lainnya sangat tau dan memilih untuk menghindar dari si penjahat nomor 1 ini.

Dia sering disebut dengan Dr. Dee.

"Kita tidak akan berhasil, oppa"

Mata Taeyong sudah terpejam, berusaha tidur. Tapi ia bisa mendengar dengan jelas ucapan Heejin yang penuh dengan kekhawatiran itu. Membuat matanya kembali terbuka dan memandangi belakang kepala Heejin.