Heejin mengantuk di kursi belakang, menguap berulang kali di sisi Taeyong sementara keadaan orang-orang sekitar mulai memanas. Saling adu banding harga demi barang mewah yang di pajang di podium depan.
"100 million dollar"
"120 million dollar"
"150 million dollar"
Penawaran sengit masih terus berlangsung. Heejin tidak memperhatikan karena ia memang tidak tertarik. Lagipula yang mereka cari kan bukan itu, tapi..
"êtes-vous sûr?" bisik Taeyong pada seseorang pria bertubuh tinggi kekar yang duduk disisi kanan Taeyong
Keduanya bicara bahasa prancis yang tidak dimengerti Heejin. Tapi melihat ekspresi keduanya yang nampak serius membuat Heejin enggan mengganggu.
Heejin menguap lagi, entah untuk yang keberapa kalinya.
"Tunggu sebentar ya" bisik Taeyong di telinganya, membuat Heejin malu. Demi apapun, rasa kantuknya sulit dikendalikan, ia tidak tidur selama di pesawat dan aslinya ia memang masih harus banyak istirahat.
Mungkin kalau tiba-tiba mereka mengeluarkan benda mewah yang merupakan kalung bulan sabit milik Heejin, mungkin tubuhnya seketika akan bangkit dan rasa kantuknya akan hilang. Tapi kalau dipikir ulang, Heejin ragu kalung murahan miliknya itu akan sampai kesini. Orang pasti akan membuangnya begitu saja.
Heejin hampir mengumpat ketika melihat barang yang di lelang selanjutnya adalah manusia.
Ya, manusia. Lebih tepatnya yaitu seorang wanita, dengan pakaian minim dengan tangan dan kaki terikat.
Heejin mengernyit jijik seketika. Bukan, ia bukan jijik pada wanita itu, melainkan pada orang-orang di sekeliling yang langsung menaikan harga setinggi-tingginya demi mendapatkan wanita itu.
Heejin kasihan dan juga merinding. Ia menurunkan ujung topinya, menolak melihat wanita itu dan menoleh pada Taeyong yang masih sibuk.
Dan tiba-tiba..
"500 million dollar !!"
Pria disamping Taeyong secara mengejutkan mengangkat tangannya tinggi-tinggi, ikut menaikkan harga dan membuat perbincangannya dengan Taeyong berhenti.
Taeyong melirik sebentar ke depan, dan dengan pelan, ia berdecih.
"Ini gila, aku tidak tahan lagi" desis Heejin, melipat tangannya dan memilih diam duduk dengan kaki yang bergerak-gerak tidak tenang.
"Kita keluar" ujar Taeyong, akhirnya.
Heejin menurut, membiarkan Taeyong berjalan didepannya dan membawa mereka keluar dari ruang pelelangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOON Volume 2 - NCT 1/3 Version || NCT WAYV LOONA
FanfictionSequel of MOON volume 1 - NCT WAYV LOONA Baca dulu volume 1 nya sebelum masuk kesini (untuk pemahaman cerita). Thank you. MOON volume 2 : 1. NCT 1/3 Version (NOW) 2. LOONACITY Version 3. EDEN Version (Bisa dibaca barengan, terserah mau yang mana dul...