Part 22

591 118 38
                                    


"Haechan pergi?" tanya Hyunjin dengan nada seperti mengeluh.


Kepala Dokter Doyoung perlahan mengangguk, namun tangannya tidak berhenti menulis, mencatat kondisi kesehatan Hyunjin untuk dilaporkan pada ketua. "Kau terlambat 15 jam, anak itu bahkan sudah sampai Paris" kata sang Dokter, secara tidak langsung memberitahu Hyunjin kalau misi Haechan adalah mendapatkan kalung Jeon Heejin, satu-satunya kalung yang belum ditemukan.


"Apa dia mengatakan sesuatu?"


"Untukmu? tidak ada. Setidaknya dia tidak mengatakan apapun padaku, melainkan pada yang lain--"


"Bukan, apa dia mengatakan sesuatu tentang yang ku lakukan di lift?" sambung Hyunjin langsung, membenarkan arah pembicaraan si dokter.


Yang Hyunjin lakukan di lift? ah, komunikasi itu. "Ya, dia memberitahu kami semua" jawab Doyoung, menaruh penanya kembali di kantung seragamnya. "Komunikasi gila itu membuatmu tidak sadarkan diri sampai 3 hari. Jadi sekarang ku beritahu beberapa hal yang kau lewatkan"


Awalnya Hyunjin mengira dokter itu akan melarangnya melakukan komunikasi 'gila' itu lagi. Tapi rupanya tidak. 


"Ketua kembali. Sesuai dengan apa yang kau katakan, Jeon Heejin ada di dunia sana" lanjut sang dokter.


"Apa Haseul eonni sudah tau?" tanya Hyunjin 


Doyoung mengangguk, "Bahkan cerita lengkapnya sudah kami ketahui. Johnny dan Ten kembali" jawabnya, langsung. 


Hal itu jelas membuat Hyunjin terbelalak, "Apa??" katanya yang langsung menyibakkan selimut. Turun dari ranjang tanpa peduli jarum infus yang masih menancap di lengannya.


Dokter Doyoung sudah menduga gadis itu akan begini jadi ia tidak mencegahnya pergi. Ia hanya menghela nafas dan berucap "Pintu ke 4 sebelah kanan" pada Hyunjin. Memberitahu gadis itu soal keberadaan Johnny dan Haseul.


Hyunjin yang mendengarnya langsung berlari cepat, menuju ruangan yang dimaksudkan dokter Doyoung lalu menjeblakan pintunya hingga terbuka.


"Eonni!" panggilnya


"Hyunjin-ah, kau tidak apa-apa?" Haseul bangkit dari kursinya, terkaget melihat tangan Hyunjin berdarah "Ta..tanganmu--"


Tapi Hyunjin tidak peduli. Gadis itu hanya melangkah maju, dan bertanya "Ceritakan!" pintanya, melirik bergantian kearah Haseul dan Johnny.


Haseul mengernyit khawatir, melirik sejenak kearah Johnny lalu kemudian menarik sang adik untuk duduk di kursi. "Kau tidak perlu sekhawatir itu, kemarikan tanganmu!" suruhnya


"Eonni, tapi Heejin--"


"Iya, tau. Heejin ada disana" kata Haseul, mengulang. Sementara tangannya mulai menarik tangan berdarah Hyunjin dan menempatkannya di sisi ranjang Johnny.

MOON Volume 2 - NCT 1/3 Version || NCT WAYV LOONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang