My Prince | Part 19 -Ma as a Gift

8.9K 450 27
                                    

Happy Reading Guys!!

My Playlist - Ready For it by Taylor Swift
____________________


"Maaf Sir apa anda merasa lebih baik?"

Allard tersenyum mengingat kejadian semalam, setelah lama Allard mencium Sesil, Allard mendapatkan tamparan keras pada pipinya, sakit memang. tapi mau bagaimana lagi, ia senang membuat Sesil kesal. Sesil menjadi lebih geram lagi disaat bukan permintaan maaf, ia justru kembali menciumnya. mengingat itu Allard menjadi tidak sabar untuk bertemu dengan Sesil.

"aku sudah tidak apa apa, hanya sedikit tamparan tidak akan berpengaruh padaku" ucapnya dengan senyum ramahnya.

kening Satria berkerut menatap Allard heran, dimalam Allard memintanya untuk keluar, tentu saja Satria tidak akan meninggalkannya atasan itu. ia melihat kejadian Sesil yang menampar Allard dengan sangat kencang dan tamparan itu meninggalkan warna merah pada pipi Allard.

"saya sudah megurus jadwal anda, sesuai anda minta untuk mengosongkan jadwal Anda setelah jam sepuluh dan juga pesawat anda sudah siap" ya Allard segera meminta Satria untuk mengosongkan jadwalnya saat ia tau bahwa Sesil dan sepupunya pergi menuju London bersama tadi pagi.

"baiklah, siapkan mobil dan cari tahu lokasi Sesil" Satria menunduk sopan, sebelum ia benar benar keluar dari ruangan atasannya itu, Allard kembali memanggil.

"kapan kita akan Meeting bersama Mr.Bieber?" Satria membukan document yang ia bawa, membalik lembar lembar jadwal Allard

"jika tidak ada penundaan, kita akan terbang bersama pada hari sabtu, tiga hari lagi Sir" Satria keluar dari ruangan saat melihat Allard mengangguk. Allard bergerak mengambil jasnya dan handphonenya keluar dari kantornya

Hari ini ia akan pergi menemui Sesil menggunakan pesawat pribadinya, ia menghela nafas kesalnya karena waktu perjalan yang sangat lama sehingga ia harus menunggu untuk bertemu dengan babynya selama sepuluh jam kedepan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini ia akan pergi menemui Sesil menggunakan pesawat pribadinya, ia menghela nafas kesalnya karena waktu perjalan yang sangat lama sehingga ia harus menunggu untuk bertemu dengan babynya selama sepuluh jam kedepan

Ah.. London jika Sesil tidak berada disana mungkin ia sama sekali tidak mau menginjakan kakinya pada kota sial itu. ia heran dengan Justin, mengapa ia sangat santai sekali berada di London dan bersama hidup satu dataran dengan para bedebah yang menculik mereka. masa bodoh, Allard tidak mau mengingat masa kelamnya ia hanya butuh bertemu dengan Sesilnya

***

"apa kau baik baik saja?" tanya Justin pada Sesil yang sedari tadi hanya diam.

"tentu saja Sir" jawab Sesil badannya hanya sedikit lelah dikarenakan pukul enam pagi Justin menghubunginya dikarenakan ada rapat dadakan dengan kontraktor yang ia pesan dari London, kontraktor itu dimiliki perusahaan Alison Smith, pemenang tander untuk perusahaan Justin. Sesil berjalan cepat mengikuti langkah Justin, Justin dan Sesil harus turun dari mobil dan harus berjalan sejauh hampir satu kilometer jauhnya menuju hotel baru tempat Meetingnya dikarenakan macet yang berkepanjangan dan juga ia sudah telat, Justin dan Sesil pun berjalan dikelilingi banyak Bodyguard

My Prince [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang