My Prince | Part 67 -The Beginning

24.3K 504 55
                                    

Selamat membaca sayang sayang~~~

My Playlist - Capital Letters By Hailee Steinfeld
_________________________

"Apa aku menganggu kalian?" Tanya Justin dengan nada meledek saat melihat Allard datang, berbeda dengannya Allard menatap tajam Justin sembari terus berjalan. Ia melirik Christian yang sedang menggedong Sean yang tidak menangis, hanya terdiam menonton televisi.

"sangat amat menganggu, terima kasih telah memberikan alasan untuk membunuhmu" jawab Allard "dia tidak menangis Justin!" kesalnya frustasi, ia pun mengangambil alih Sean dari pangkuan Christian.

"kau tidak kuliah Christ?" tanya Allard pada Christian namun penglihatannya tidak lepas dari Sean. "Kau kuliah mengambil dua degree, waktumu tidak bisa kau sia siakan terlebih lagi kau kerja turun lapangan seperti kemarin"

"Kuliah, tapi aku ingin membol- tidak, setelah ini aku akan pulang ke swiss" ucap Christian meralat ucapannya saat Allard menatapnya dengan tatapan membunuh. Allard sama sekali tidak menyukai dirinya yang bolos sejak kecil "Ayolah sebentar lagi aku lulus, aku berniat bersenang senang selama masa kuliahku dan menceritakannya pada Sean nanti"

"tidak, Sean tidak akan merusak kupingnya sendiri karena memilih mendegar cerita konyolmu"

Justin terkekeh "aku kasian padanya nanti" ucapnya yang di angguki Christian

"Dadaa!" Allard menaikan alisnya saat Sean mengulurkan tangannya pada Justin dan memanggilnya Daddy. umuran Sean jarang sekali berbicara, hanya sesekali ia memanggil Sesil. sekalinya ia memanggilnya, ia memilih memanggil Justin, Daddy nya? Allard kali ini benar benar ingin membunuh Justin.

"dia tau siapa yang harus ia panggil Daddy" ledek Justin dengan santai membuat Allard kembali menatapnya tajam "itu naluri Allard, aku tidak mengajarkannya"

Allard tidak menjawab ia lebih memilih menatap Sean "aku lupa mengajarkanmu cara memanggil pembantu, kau har-"

"jangan mengajarinya asal asalan Al" sahut Sesil, semua mata tertuju pada Sesil yang berjalan menghampiri mereka. Justin dan Christian berdiri siap untuk memeluk Sesil tanpa memperdulikan tatapan tajam Allard yang memberikan kode mereka untuk tetap duduk.

"Hey mengapa Sean bisa bersama kalian?" ucap Sesil saat memeluk Justin

"aku dan Christian datang bersamaan ke Mansionmu, dan saat itu aku melihat Maria sedang memperiapkan Sean untuk menghampiri kalian. jadi kami pergi namun kami mampir kebeberapa tempat sebelum datang kesini"

Sesi melepas pelukannya sebelum bergantian memeluk Chritian "kukira kau akan pulang melanjutkan kuliahmu"

"membolos sementara tidak apa, tapi aku menyesal karena sepertinya akan ada berita aku berpacaran dengan Justin dan mengadopsi anak laki laki" jawab Christian sambil melepas pelukannya dan melirik Justin sekilas.

Allard tersenyum miring menatap Sean yang berdiri di pangkuannya "bagaimana ini Sean, kau tidak akan mempunyai sepupu jika kedua pamanmu gay"

"Brengsek!"

***

"Kenapa Helicopter mu tidak pernah berubah Justin? Kau cukup kaya untuk membeli yang baru, apa dugaanku salah?" Ledek Allard saat melihat Helicopter Justin yang terpakir jauh dari Helicopter milikya

"Ini Helicopter kesayanganku bodoh, bukan tandanya aku tidak mampu" elak Justin, Helicopter kesayangannya ini baru saja ia beli setahun yang lalu saat ia pergi ke German.

"Kau benar, dia kemarin hanya menbelikan Sean Ice Cream sa-"

"Christian kau ingin pulang bersamaku atau kau ingin melihat pasangan yang bercinta di atas udara?"

My Prince [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang