My Prince | Part 31 -This Can't be Like This

8.9K 434 26
                                    

My Playlist - Paris, The Chainsmokers

Happy Reading Guyss
____________


Sesil berjalan keluar kamarnya setelah mengaca untuk beberapa menit menatap bedannya yang cukup memalukan mengingat kejadian semalam. bagaimana jika Justin sampai tau? Sesil berjalan mencari Allard yang sedang duduk di Sofa sambil memainkan handphonenya

dengan ragu Sesil berjalan menuju Allard dan duduk di sampingnya, sadar seseorang Allard mengalihkannya dan menatap sesil dengan senyumnya "Allard bisa lihat? Apa bekasnya sudah hilang? Aku tidak bisa melihatnnya di kaca"

Allard terdiam menatap leher Sesil, seketika Sesil terkejut saat Allard mengangkat tanganya dan menggumpulkan rambut Sesil menjadi satu. Sesil terdiam menunggu Allard berbicara

"masih ada sedikit"

Cup

"Allard!" Keluhan Sesil tidak memberhentikan Allard, Allard justru tersenyum sebelum mencium bibir Sesil lama, Sesil tidak membalas dan tidak berontak ia hanya membiarkan Allard melakukan apa yang dia mau.

"Mengapa kau tidak membalasnya?"

"Mengapa kau selalu menciumku jika tahu aku tidak pernah membalasnya"

"Aku suka dengan rasa manis bibirmu" mata Sesil mengerjap, pipinya seketika memerah dengan sukar tenaga ia menahan senyumannya.

"jangan tiba tiba seperti itu, kau mengingatkanku dengan semalam" ucap Sesil pelan berusaha mengalihkan pandangannya.

"Ayo Allard, Mom menunggu" Ya, Jennifer dan Christian secara tiba tiba menghubunginnya dan bilang ia datang ke Paris untuk menjemput keluargannya dan mengadakan makan siang bersama Justin. sehingga membuat Sesil yang ingin menikmati siangnya di Paris harus tertunda. sejujurnya Sesil tidak mau datang karena Harry tidak menyukainya, Allard pun tidak mau bertemu dengan Harry. jadi Sesil harus memaksa Allard untuk pergi karena jika ia tidak pergi maka ia akan di tuduh keluarga terkaya di dunia sudah mengubah anak mereka sehingga tidak mau bertemu dengan orang tuanya.

"Bisa kah kita disini saja berdua? Aku sedang kurang sehat dan lagi kau juga sepertinya" Untuk kesekian kalinya Allard membuat alasan untuk tidak pergi menemui keluarganya.

"Baiklah, kau bisa tidak pergi" baru saja Allard bernafas legah, Sesil kembali berucap "aku akan tetap pergi dan makan bersama Justin"

Seketika tatapan tajam Allard terlihat menyalang menatap Sesil, ia beranjak dari tempat duduknya, siap untuk pergi.

"Ayo Sesil tunggu apa lagi?" Tanya Allard, disaat ia mendengar Sesil hanya tertawa, Ia menarik tangan Sesil.

"Allard aku belum memakai heels ku sial!" Pekikan Sesil tidak berdampak sedikitpun pada Allard, ia menarik Sesil keluar dari hotel menuju lift tanpa menggunakan sepatunya. "Bagus, aku bertelanjang kaki"

"Bukankah kau bilang tadi jika kita terlambat?"

"Ya tapi biarkan aku memakai heelsku" Sesil menghela nafasnya, menahan rasa emosinya, disaat lift berdenting dibawah nanti ia akan memencet lantai mereka kembali agar ia naik dan mengambil sepatunya.

Sambil menunggu lift, Allard melihat kearah kaki Sesil.

Ting

"Kau duluan saja aku ingin kembal-Allard!! Sialan turunkan aku!" Teriakan Sesil membuat semua orang yang berada di Lobby menatapnya entah karena suaranya yang mengganggu atau sedang memuji Allard karena keromantisannya mengangkatnya layaknya karung beras.

"Morning" sapa Satria yang membukan pintu mobil untuk Allard. sebelum dimasukan oleh Allard ke dalam mobil Sesil membalas sapaan Satria dengan senyuman minta belas kasihannya.

My Prince [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang