At The End [12]

84 10 6
                                    

Cermin persegi panjang menampilkan sosok gadis kecil dengan rambut lurus panjang, yang tengah disisir oleh sang ibu. Wajah gadis itu mungil. Matanya yang tajam dan bibir kecilnya tampak pas dengan kulit putihnya. Sang eomma menaruh sisir ke meja, lalu memakaikan jepitan biru muda pada poni dekat telinga putrinya.

Si gadis tersenyum lebar. "Chaaa, putri eomma sangat cantik."

"Eomma! Apakah appa akan pulang?" tanyanya.

Sang ibu mengangguk. "Appa akan pulang sebentar lagi."

Tak lama terdengar sesuatu berdering. Mengalihkan pandangan sang ibu pada ponselnya yang tergeletak di kasur. Ia menoleh pada putrinya sambil tersenyum lebar. "Ini appamu."

Dibalas serupa oleh gadis itu. Ia turun dari kursi. Menerima ponsel ibunya dengan senang. "Appa!!!"

"Aigoo Tzuyu-ya! Hari ini hari ulang tahun siapa eoh?"

"Hari ulang tahun Tzuyu!!!" serunya antusias.

"Appa akan segera pulang. Putri appa ingin dibelikan apa eoh?"

"Aniya! Tzuyu hanya ingin appa pulang!"

"Hohoho.. Putri appa sangat baik. Chaa, katakan. Ayo katakan. Appa akan belikan apa yang Tzuyu mau."

"Baiklah, appa. Tzuyu ingin jepit rambut lagi!! Tzuyu jadi tambah cantik jika pakai jepit rambut!"

"Arraseo. Kau ingin berapa? Appa akan beli!!" Suaranya terdengar semangat.

"Entahlah.. " Tzuyu berlagak berpikir sambil menahan senyum. "Sepuluh jepitan untuk satu pelukan!"

"Aigoo..  Arraseo! Appa akan beli 20! Bagaimana?"

"Baiklah, pastikan semuanya berwarna warni eoh appa?!"

"Nee, putriku. Appa tutup teleponnya eohh. Appa sangat menyayangimu."

>>•<<

"Aku juga menyayangimu.." gumam Tzuyu. Sebulir air mata jatuh dari kelopaknya.

"Aku juga menyayangimu, cantik."

Tubuh Tzuyu sontak menegang. Matanya terbuka saat sebuah tangan besar melingkari pinggangnya dari belakang. Wajah pria berkeriput itu menempel pada kepala Tzuyu. Tzuyu bisa mencium dengan jelas aroma alkohol dari nafasnya.

Tzuyu mendesah dan segera menghapus air matanya. Ia melepas tangan pria itu dan lekas bangkit. "Aku harus pergi."

Masih dengan mata terpejam, pria itu menunjuk sebuah dompet yang terletak di atas nakas. "Uangnya ada disana, ambillah cantik."

>>TBC<<

At The End  [Mintzu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang