Started With Dance Cover||Lee Taeyong

Started With Dance Cover-(y/n)-30

'Clek'

Pintu ruang inap Taeyong terbuka dan mengalihkan perhatian dua orang di dalamnya.

Dan ternyata Jaehyun yang baru datang denganmu dan masih menggandeng mu. Gadis itu tersenyum kepada kalian berdua.

"Jaehyun-ah kau datang bersama kekasih mu yah?"

"Aniya bukan aku tidak mempunyai kekasih. Ini kekasih nya Taeyong-hyung"

Senyum gadis itu luntur dan menatap mu tanpa ekspresi kamu merasa takut juga di tatap begitu sehingga kamu sedikit bersembunyi di belakang Jaehyun.

Jaehyun paham terhadap mu dia menatap gadis itu tajam dan menyembunyikan mu dibelakangnya.

"Taeyong kau tak bilang bahwa kau memiliki kekasih eoh?"

Gadis itu bertanya pada Taeyong tapi dia menatapmu tajam, gadis itu seperti tidak menyukaimu saat tau kamu kekasih nya Taeyong.

"Hai aku Ara cinta pertama nya Taeyong" Ucapnya dengan kata penekan di kata cinta pertamanya.

Mendengar perkataanya saja sudah membuatmu sesak padahal kamu belum tau yang diucapkan benar atau tidaknya.

Matamu berkaca-kaca lalu menatap Taeyong untuk meminta kebenaran tapi Taeyong hanya menatap mu diam karena dia tak tau harus bagaimana.

"Jangan dengarkan dia. Dia hanya wanita gila yang tergila-gila kepada Taeyong-hyung"

Bisik Jaehyun dengan menatap tajam gadis itu. Gadis itu tersenyum miring lalu membawa tasnya dan pergi meninggalkan ruangan itu.

Tapi saat akan keluar dia berhenti di sisi mu dan menatapmu tajam lalu tersenyum miring.

"Kamu mungkin bisa memiliki nya sekarang tapi aku tak akan pernah menyerah untuk memiliki nya, tapi bisa saja aku akan merebut nya dari mu. Jadi tunggu saja hm" Ucapnya mengancam setelah itu dia benar-benar pergi dari sana.

Kamu diam dan sekaligus takut bagaimana bisa gadis cantik seperti dirinya tapi memiliki watak yang jahat.

"Hhhhhh dasar gadis gila. Yak! Hyung kenapa kau masih mau menerima nya untuk datang kemari?"

"Aku juga tidak tau jika dia ada di Korea dan aku juga tidak tau kenapa dia datang kesini"

"Apa yang dikatakannya benar? Apa benar dia cinta pertama mu oppa?"

Tanya mu lirih tapi mampu mengalihkan perhatian Jaehyun dan Taeyong yang tadinya sedang berdebat.

"Eum kalian selesai kan berdua aku akan pergi ke kantin sebentar"

Jaehyun pergi meninggalkan mu bersama Taeyong dan tersisa hanya kalian berdua.

Taeyong menghela nafas lalu menyuruh mu untuk mendekat. Kamu berjalan pelan dan menghampiri Taeyong dan sekarang kamu berada disisi ranjang Taeyong.

Taeyong menggenggam tangan mu lembut lalu tersenyum.

"Apa yang harus ku jelaskan?"

"Semuanya, dan gadis itu"

"Apapun yang terjadi jangan tinggalkan aku (y/n)-ah"

Kamu mengangguk dan harus siap apapun penjelasan dari Taeyong.

Taeyong menceritakan nya dari awal dan mengiyakan ucapan gadis tadi bahwa cinta pertama Taeyong adalah gadis itu.

Kamu lagi-lagi hanya bisa diam kamu tak tau harus apa kamu juga tak berhak marah hanya karena hal seperti ini.

"Tapi itu dulu chagiya sekarang yang aku cintai hanya kamu bukan dia"

"Tapi aku takut kalau dia akan datang dan memiliki hatimu, dan kau akan berpaling kembali padanya oppa"

"Hey (y/n)-ah percaya lah, aku tidak mungkin berpaling dengan semudah itu, aku akan selalu bersamamu aku janji"

Kamu mengangguk dan tersenyum untuk percaya padanya karena kamu yakin Taeyong tidak akan mengingkari janjinya.

"Eum chagiya harusnya kamu menangis jika ada seperti ini biar seperti drama yang aku tonton"

Senyum kamu luntur lalu menatap Taeyong datar selanjutnya kamu mencubit perut Taeyong kesal.

"Ouh jadi kau ingin aku menangis begitu? Ais kau ini benar-benar yah!!"

"A a a sakit hey aku hanya bercanda"

"Tapi candaannya tidak lucu oppa"

"Yak aku ini sedang sakit"

"Aku tak peduli!!"

Tanpa kamu dan Taeyong sadari diluar sana ibu Taeyong dengan Jaehyun tersenyum melihat kalian berdua melalui jendela ruang inap.

"Jadi Ara datang kemari Jae-ah?"

"Iya dia bahkan tak segan-segan mengancam (y/n) untuk merebut Taeyong-hyung darinya"

"Hhhhhhhh dasar wanita gila, itu sebabnya aku tak menyukai jika Taeyongie mengejar-ngejar wanita itu saat dulu"

"Eomma-nim tenang saja akan aku pastikan hubungan mereka tak terganggu oleh Ara"

.
.
.
.
.
.