Started With Dance Cover-(y/n)-25

2K 220 1
                                    

Kamu hanya diam dan masih terkejut dengan kehadiran Sehun yang Ternyata adalah kakak dari temanmu Nahye.

Sehun tersenyum kearah mu saat melihat kamu yang ketahuan sedang menatapnya.

"Jadi kamu temannya Nahye yah?"

Kamu hanya mengangguk tak menjawab, Nahye yang melihat tingkah mu tertawa.

"Oppa ini temanku (y/n) dia akan menginap disini aku yang menyuruhnya untuk menemani ku"

"Ah begitu,,,"

Sehun mengalihkan pandangannya dan menatap mu.

"Annyeong (y/n)-ah salam kenal aku Sehun aku harap kau tahan dengan kelakuan Nahye"

"Nee oppa salam kenal"
.
.
.
.
"Nahye aku terkejut ternyata kakak mu adalah Sehun"

"Hahaha terkejut bukan? Dulu juga aku begitu"

"Hem apa maksudmu?"

Kamu menatap Nahye bingung, Nahye bilang dulu juga dia seperti itu tapi apa maksudnya? Dan itu membuat mu bingung. Nahye tersenyum lalu membaringkan tubuhnya dia menatap langit-langit kamarnya.

"Sebenarnya Sehun oppa bukan kakak kandung ku"

Kamu terkejut Nahye mengatakan Sehun bukan kakak kandung nya.

"Ibuku dan ayah Sehun-oppa menikah saat umurku 16 tahun sementara Sehun oppa saat itu sudah menjadi idol"

Nahye beranjak lalu duduk berhadapan dengan mu.

"Aku senang saat ibu bilang akan menikah dengan orang yang dicintainya aku senang akhirnya ibu bisa melupakan ayah kandung ku yang sudah lama meninggal dunia. Saat mendekati pernikahan ibuku ayah tiriku berkata bahwa dia memiliki 1 anak laki-laki dan 1 anak perempuan, aku tau anak perempuan nya tapi aku tidak tau anak laki-laki nya karena waktu itu Sehun-oppa memiliki jadwal yang padat bahkan dia tak hadir di acara pernikahan ayahnya sendiri."

Kamu masih diam dan menunggu kelanjutan cerita Nahye.

"Aku bertemu Sehun saat kita sudah satu rumah aku terkejut bukan main saat di pagi hari saat makan bersama keluarga Sehun sudah duduk dimeja makan, aku terkejut dan tak tau harus apa? Sampai ayah mengenalkan Sehun padaku bahwa Sehun adalah kakak tiriku. Dan keterkejutan ku bertambah, aku kira Sehun-oppa itu dingin cuek, tapi ternyata salah Sehun-oppa sangat baik dia perhatian terhadapku dan itu membuatku nyaman dia seperti sosok oppa kandung ku"

Nahye tersenyum saat selesai menceritakan masa lalu nya. Kamu masih diam karena masih berpikir Sehun seperti sosok kakak kandung untuk Nahye maka saat mendengar cerita Nahye itu membuatmu terkejut.

"Ya ampun (y/n) kau tak menyadari bahwa margaku dan marga Sehun oppa berbeda"

Kamu baru menyadari ternyata marga mereka berdua berbeda Nahye bermarga Kim sementara Sehun bermarga Oh. Kamu tertawa menyadari kebodohan mu.
.
.
.
.
.
Esok harinya kamu pulang karena merasa tak enak jika lama-lama dirumah Nahye. Setelah berpamitan pada Sehun dan Nahye kamu pergi untuk pulang kamu pergi sendiri karena Nahye tak bisa mengantarkan mu mobilnya mogok sehingga kamu harus pulang sendiri.

Saat ini kamu sedang menunggu bus halte dekat rumah Nahye kamu hanya duduk sendiri di halte itu, cuaca hari ini tak mendukung cuaca nya mendung awannya berubah menjadi hitam dan angin sangat kencang menandakan bahwa hujan akan turun. Tapi tak lama kemudian hujan turun sangat deras kamu kedinginan dan menggosok kan kedua tangan mu agar merasa sedikit hangat.

Kamu menoleh kesana kemari untuk melihat sekitar yang ternyata sepi kendaraan yang melewati nya hanya terhitung dua atau sampai lima mobil saja. Kamu ketakutan bagaimana tidak hujannya sangat deras disertai angin kencang.

Ponselmu berdering menandakan ada panggilan masuk, dan Taeyong yang menelpon mu kamu tersenyum lalu mengangkat panggilan dari Taeyong itu.

'(y/n)? Kau dimana?'

Aku di halte
dekat rumah Nahye

'rumah Nahye?'

Semalam aku
menginap dirumahnya

'apa disana hujan?"

Iya hujannya sangat deras
Bahkan disini gelap oppa

'kau sendiri?'

Iya, aku sendiri
Eum oppa apa kau bisa menjemput ku?
Aku takut bahkan disini tak ada kendaraan yang lewat

'ah tunggu sebentar aku segera kesana, kau jangan pergi kemana-mana ok?'

Eum baiklah

Tut

Panggilan terputus kamu kedinginan kamu menyesal tak menerima pinjaman mantel dari Nahye karena kamu kira hari ini tak akan hujan.

Cukup lama kamu duduk sendiri di halte ini dan menunggu jemputan dari Taeyong kekasih mu hujannya masih deras dan angin nya semakin kencang wajahmu sudah pucat karena kedinginan.

Tak lama ada mobil sedan hitam yang berhenti di depan mu, si pengemudi turun dan ternyata itu Taeyong dia berlari dan menghampiri mu, kamu hanya diam karena kamu masih kedinginan.

"(Y/n) maaf terlambat tadi ada masalah dijalan"

"Eum tak apa"

"Kau kedinginan? Ya ampun wajahmu pucat"

Taeyong terkejut saat melihat wajah mu yang pucat pasi itu.
Taeyong menuntun mu memasuki mobil setelah di dalam Taeyong melepaskan jaketnya lalu menyampirkannya di tubuhmu.

"Masih dingin?"

Kamu hanya mengangguk, lalu Taeyong mengambil sesuatu di kursi belakang dan ternyata dia mengambil selimut kecil lalu menutupi tubuh mu, setelah itu dia menyalakan penghangat di mobilnya dan mematikan AC nya.

"Masih dingin?"

"Tidak, sedikit hangat"

Taeyong mengangguk lalu menyalakan mesin mobilnya lalu pergi meninggalkan halte bus itu.

"Tidurlah jika masih dingin"

Kamu mengangguk lalu menutup matamu dan berharap rasa dinginnya hilang.

Started With Dance Cover||Lee TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang