Kamu sedang menemani Nahye untuk membeli sesuatu di mall kamu awalnya malas untuk menemani Nahye berbelanja tapi Nahye memaksamu untuk ikut karena Nahye tak mau pergi sendirian.
Untuk Haechan dia sedang sibuk akhir-akhir ini bahkan tugas kuliah saja hanya di kirim online oleh dosennya.
Kamu juga merindukan kekasih mu Lee Taeyong walaupun dia selalu menyempatkan untuk menghubungi mu lewat telepon dan video call pada malam hari sementara di pagi hari dia selalu mengirim pesan.
Tapi kamu sangat ingin bertemu dengannya secara langsung kamu sangat merindukannya kamu rindu suara nya secara langsung, kamu rindu senyuman hangat nya secara langsung, kamu juga rindu perlakuan manis nya secara langsung.
Kamu hanya menghela nafas karena kamu tau tak mungkin bagi Taeyong menyempatkan waktu untuk menemui mu karena dia sangat sibuk yah seorang idol dengan talenta yang tinggi tak bisa meluangkan waktu.
'brukk'
Karena kamu melamun kamu tak sengaja menabrak seseorang, kamu panik lalu meminta maaf dengan membungkuk kan badan mu tanpa melihat orang yang kamu tabrak itu.
"Wah wah wah lihat siapa ini"
Merasa kenal dengan suaranya kamu menegakkan badan mu dan melihat orang itu dan ternyata itu gadis yang waktu ada di rumah sakit cinta pertamanya Taeyong.
Dia....
Ara....
Ara tersenyum tapi kamu tau kalau senyum itu seperti senyum tidak suka terhadap mu.
"Dan seperti nya kau memang sengaja untuk menabrak ku"
"Maaf tapi saya tidak sengaja"
"Cih, omong kosong kau pasti tak suka dengan ku karena aku adalah cinta pertamanya Taeyong"
Kamu menatap Ara tajam kamu merasa kesal jika Ara mengatakan bahwa dirinya cinta pertama Taeyong.
Bukankah dia sangat sombong?
"Kau tau? Bisa saja jika Taeyong masih menyimpan perasaannya terhadapku"
Kamu diam tak mau menjawab, kamu tak ingin membuat masalah lalu memutuskan untuk pergi meninggalkannya dan menyusul Nahye.
"Kalau Taeyong tidak menyukaiku mana mungkin dia menerima ku yang datang menjenguknya saat itu dan mau saja aku suapi untuk memakan bubur"
Kamu menghentikan langkahmu setelah mendengar ucapan Ara, kamu mengepalkan tangan mu kesal terhadap Ara kamu menghela nafas lalu pergi meninggalkan perempuan itu begitu saja.
"Heh gadis culun kita lihat saja dia memilihku atau memilihmu!!"
Kamu pergi benar-benar mengabaikan nya tapi tak bisa di bohongi lagi bahwa hati mu benar-benar panas.
.
.
."Aku pulang"
Ucapmu lelah saat sampai di rumah di ruang tv ada paman dan bibimu yang sedang menonton tv.
"Kenapa pulang terlambat?"
Tanya bibi mu karena biasanya kamu jika terlambat pulang selalu mengabari keluarga mu dulu.
Kamu duduk di samping bibimu lalu menyenderkan kepala mu di bahunya, bibimu tersenyum lalu mengusap kepalamu lembut.
"Nahye menyeret ku untuk menemaninya berbelanja padahal aku tidak ingin ikut"
Paman dan bibimu tertawa mereka tau bahwa kamu sangat tidak suka pergi belanja berbeda dengan yeoja-yeoja di luar sana yang memilik hobi berbelanja.
"Aku pulang"
Kalian bertiga menoleh ke arah pintu dimana Yohan melepaskan sepatunya dengan wajah letih dan kamu tebak bahwa pekerjaan nya membuat dia lelah.
Yohan berjalan gontai dan duduk di sisi kiri mu sementara sisi kanan mu ada bibimu.
"Oppa kau kenapa?"
Yohan menghela nafas lalu menyenderkan kepalanya di bahumu.
"Kepalaku bisa meledak jika dihadapkan dengan tumpukan dokumen lagi"
Ucap Yohan penuh dengan keluhan dia benar-benar lelah dengan semua pekerjaan nya.
Bibi dan pamanmu tertawa melihat kamu dan Yohan yang mengeluh untuk hari ini bahkan kamu dan Yohan sempat menghela nafas dengan kompak dan itu membuat bibi dan paman tertawa lagi.
"Kesian anak-anak ku kelelahan hari ini"
Kamu memejamkan mata untuk beristirahat sebentar, tapi entah kenapa bayangan Ara dan ucapan mu membuat kamu berpikir lagi.
Kamu takut jika nantinya Taeyong jatuh kepada Ara karena dia cinta pertamanya. Sementara kamu? Kamu hanya gadis biasa yang bertemu dengan Taeyong berawal dari dance cover mu.
Kalau dipikir-pikir Ara juga cantik dan memiliki wajah kecil tipe ideal para namja korea.
Kamu benar-benar insecure olehnya tapi untuk masalah tentang perebutan Taeyong tentu saja kamu tidak akan menyerah kecuali jika Taeyong sendiri memilih Ara dan kamu akan mundur perlahan walau hatimu tidak bisa mundur.
"(Y/n)-ah bagaimana hubunganmu dengan Taeyong?"
"Baik-baik saja hubungan ku tetap berjalan"
"Ah benarkah?"
Yohan menegakkan badannya seakan tak percaya dengan ucapan mu barusan. Kamu menatapnya aneh ada apa dengan Yohan?.
"Aku kira kalian sudah putus tadi di jalan aku melihatnya sedang jalan berdampingan dengan seseorang wanita"
Deg
Seorang wanita katanya?
Terkejut? Tentu saja kamu terkejut Taeyong bilang saat pagi ini mengatakan bahwa dia sedang sibuk jadi tak bisa menghubungi mu.
Tapi nyatanya? Yohan melihat Taeyong berjalan bersama seorang wanita.
Dalam benak mu bertanya apa wanita itu Ara? Jika benar maka kamu benar-benar kecewa dan marah secara bersamaan.
"Hei! (Y/n) kau baik-baik saja?"
Kamu terperanjat saat Yohan menepuk pipimu pelan. Kamu mengangguk dan tersenyum dan meyakinkan bahwa kamu baik-baik saja.
Kamu pergi menuju kamar mu untuk beristirahat.
Dikamar setelah membersihkan diri kamu mencoba menghubungi Taeyong. Awalnya tersambung tapi yang ada panggilan mu di tolak.
Kamu menatap ponsel mu tak percaya lalu kamu mencoba menghubunginya lagi masih saja sama.
Tak menyerah kamu menghubunginya lagi tapi ponselnya tak aktif dan itu membuatmu tertohok.
Setega itukah Taeyong? Sampai menolak panggilan mu dan menonaktifkan ponselnya.
'Apa benar apa yang diucapkan oleh Yohan-oppa tadi?'
Kamu membaringkan tubuh mu di ranjang mu kamu benar-benar kecewa saat ini, kamu takut jika Taeyong benar-benar bersama Ara.
Perasaan takut Taeyong yang akan pergi darimu datang.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Started With Dance Cover||Lee Taeyong
RomanceBerawal dari kamu yang notebene seorang anak K-Popers yang men Cover dance KPop dengan teman - teman mu. Dan membuat seorang Lee Taeyong tertarik dan mencari siapa kamu, karena menurut nya kamu keren saat melakukan dance dan memiliki wajah imut. S...