Kamu membuka pintu kamar secara perlahan kamarmu begitu asing karena sudah berbulan-bulan lamanya kamu tinggalkan kamar ini dan pergi ke korea
Kamar ini terlihat bersih mungkin karena eomma mu sering membersihkan nya. Kamu meletakan baju di dalam koper mu di dalam lemari.
Setelah selesai kamu memberikan tubuh mu di ranjang ingatan mu mengingat tentang kejadian dimana Taeyong meminta maaf dan menyesal atas perbuatannya yang menyakiti mu.
Tak sadar kamu malah tersenyum semua masalah hubungan mu dan Taeyong telah selesai, tapi kamu baru teringat bagaimana dengan Ara?
Kamu merasa bersalah juga harusnya Taeyong dan Ara bisa bersatu karena mungkin mereka saling mencintai sebelum hadirnya kamu.
Bingung dan kesal terpikir juga oleh mu bahwa kamu ini hanya orang ketiga, apa Ara akan marah padamu? Karena merebut Taeyong darinya, atau Ara akan mengikhlaskan kamu bersama Taeyong.
"Hhhhhh saingan ku gadis cantik seperti Ara..."
Kamu menghela nafas, tapi secantik dan sehebat apa Ara kamu pasti bisa melawannya ah tidak lebih tepatnya kamu pasti bisa mempertahankan Taeyong.
Teringat sesuatu kamu mengambil ponsel mu dan mencari kontak seseorang yang ingin kau hubungi, setelah ditemukan kamu menghubunginya.
'Tut,,,Tut,,, Tut'
Tersambung tapi belum diangkat.
'yeoboseyo?'
"Haechan kau baru bangun tidur eoh?"
Sebenarnya kamu menelpon Taeyong untuk memberi kabar bahwa kamu telah sampai dengan selamat tapi ternyata Haechan yang mengangkatnya kamu tau ini Haechan karena suaranya yang punya ciri khas.
'iya aku terbangun karena suara ponsel Hyung berbunyi dan ternyata kau yang telepon'
"Kenapa ponselnya ada bersama mu dan dimana Taeyong?"
'dia sedang ke supermarket bersama Jaehyun-hyung, untuk makan malam'
"Ppffttt"
'kenapa kau tertawa? Apanya yang lucu?'
"Mereka seperti Couple kemana-mana selalu berdua"
'yakk, jangan berpikir aneh-aneh kami semua tak gay yah!!'
"Yang bilang gay siapa hah?!"
'ck, eh (y/n) kau sudah sampai yah?'
"Iyah aku sampai dengan selamat"
'syukurlah'
Kamu mengusap perut mu kamu merasa lapar kerena kamu belum mengisi perut mu.
"Haechan aku tutup telponnya yah? Aku lapar sekali eoh"
'kesihan sekali bidadari ini sana isi perut mu dulu'
"Ok, nanti jika Taeyong-oppa sudah datang kau beritahu bahwa aku sudah sampai dengan selamat"
'ok, ok, ok'
Kamu memutuskan sambungan teleponnya lalu beranjak menuju ruang makan untuk mengisi perut mu.
Disana sudah ada kakak mu yang sedang memainkan ponselnya kamu baru bertemu dengannya karena saat di bandara yang menjemput adalah eomma dan appa mu sementara kakak mu sedang bekerja.
"Sttt, sttt, sttt cewek"
Dengan jail kamu memanggil kakak mu seperti itu di dekat telinga kanannya, kakak mengusap telinganya karena kamu tiup-tiup.
"Eomma seperti nya rumah kita berhantu aku mendengar suaranya tapi tak melihat wujudnya"
Kamu mendelik lalu duduk di samping kakak mu.
"Aish badan sebesar ini kenapa tak terlihat"
Ucap mu pelan namun masih terdengar oleh kakak mu, kakakmu sendiri yang mendengar ucapan mu tertawa.
"Hahahaha sadar juga kalau gemuk"
"Tau ah"
Kamu mengambil piring lalu menyinduk nasi saat kamu mengambil lauk pauk nya kakak mu menjewer telinga mu.
"Ahk sakit eonni kenapa sih?"
"Kita tunggu appa lalu kita makan bersama"
"Tapi aku lapar"
"Apa ini kebiasaan kamu saat berada di Korea? Ck tak sopan tau!"
"Tidak juga"
Seperti biasa kamu dan kakak mu jika bertemu selalu saja cekcok karena hal yang sepele, eomma mu hanya menggeleng kan kepalanya lalu tersenyum sudah lama dia tak melihat kedua putrinya cekcok seperti ini.
.
.
.
Jika sudah menonton Drakor kamu selalu lupa akan semuanya, kamu dan kakak mu sedang menonton Drakor di ruang tv sementara eomma mu sudah tidur duluan, ini sudah pukul 11 malam sudah larut malam untuk tidur."Hoaaammm eonni aku mengantuk"
"Euhm sama, kalau begitu kita lanjutkan besok menonton nya"
Setelah mematikan tv kamu dan kakak mu pergi ke kamar masing-masing. Setelah di kamar kamu mengganti baju dengan baju tidur lalu bersiap untuk tidur tapi saat ingin memejamkan matamu kamu teringat dengan ponsel mu yang belum kamu sentuh setelah tadi telepon dengan Haechan.
Tanpa beranjak dari tidur mu kamu meraih ponsel mu yang ada di meja nakas saat menyalakan ponsel mu kamu terkejut saat melihat notifikasi.
Panggilan tak terjawab dari Taeyong sebanyak 28 kali. Kamu meringis pasti Taeyong uring-uringan karena kamu tak menjawab panggilannya.
Tanpa pikir panjang kamu segera menelpon kembali Taeyong.
'tut..'
"Opp-"
'yak kau kemana saja?!'
"Maaf tadi aku menemani eonni nonton"
'kau tak membawa ponselmu?'
"Ponsel ku di kamar"
'hhhhh baiklah'
"Hehehe"
'kau sudah makan?'
"Sudah, oppa sendiri?"
Tak ada jawaban dari Taeyong kamu melihat ponsel mu tapi masih tersambung lalu kemana Taeyong?
"Oppa?"
"Oppa kau disana? Halooo?"
'eh chagiya maaf tadi aku dipanggil Taeil-hyung'
"Ah begitu aku kira kau sudah tidur"
'belum aku sedang bermain gam-'
"Game?! Ya ampun oppa disana juga pasti sudah malam kau harus tidur, kau tak boleh bergadang karena hanya game!!"
'iya iya ini aku matikan komputer nya'
"Kau tak berbohong kan?"
'tidak chagiya,,,kalau begitu kau juga harus tidur pasti disana sudah larut malam bukan?'
"sudah pukul 11.24 sudah larut malam rupanya kalau begitu aku pergi tidur yah oppa"
'baiklah aku juga akan pergi tidur'
"Selamat malam oppa"
'nee selamat malam juga yeoja chinggu ku'
Kamu tersenyum lalu panggilan terputus kamu meletakan ponselmu di nakas lalu menarik selimut mu dan tertidur sudah ada rencana bahwa besok kamu akan menemui teman-teman dance mu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Started With Dance Cover||Lee Taeyong
RomanceBerawal dari kamu yang notebene seorang anak K-Popers yang men Cover dance KPop dengan teman - teman mu. Dan membuat seorang Lee Taeyong tertarik dan mencari siapa kamu, karena menurut nya kamu keren saat melakukan dance dan memiliki wajah imut. S...