19.ALDATA

65 6 0
                                    

Setelah berumpi di kelas tiba tiba christy menahan sesuatu di bawah sana, ya dia ingin buang air kecil. Setelah berpamitan pada teman temannya di melangkah menuju toilet yang ada di lantai satu ia menatap kebawah dilihatnya sepatu putih miliknya sangat berkilau christy menerima sepatu baru dari mamanya yang baru datang dari luar negeri.

Cantik, Batin Christy.

Brukk

Christy menubruk seseorang secara tidak sengaja. Segera ia menatap cowok itu"Lo ngga papa kan, maaf ya"Ujar cowok itu.

Christy memandangnya tidak suka"Ngga sok baik gue ngga papa"

Cowok itu mengerutkan kenungnya ketika mendengar ucapan gadis di depannya itu, Christy adijaya. Cowok itu melirik sebuah name tag yang terpasang di seragam sekolah gadis itu.

"Maksud lo? "tanya cowok itu tidak mengerti.

"Gue tau lo itu jahat. Gue lihat semua kejadian kemaren malam. Lo buat sahabat gue berlutut di hadapan lo,berengsek tau ngga"Ujar Christy menekan.

Elang menatap punggung gadis itu"Galak"gumamnya.

*****

Area belakang sekolah sudah dipenuhi dengan hawa panas. Geng inti Alra sedang berada di sana dengan penuh amarah, terutama Alvaro. Orang yang sudah merusak nama baik Alra ,Vino apella.

"Sialan lo! "Teriak Alvaro melemparkan satu pukulan ke wajah Vino yang mulus lus lus, pasti skin carenya mahal.

"Oh jadi ini penghianat Alra? "Celetuk Ciko yang sudah tiba di belakang sekolah bersama anggota Alra lainnya.

"Vin udah kelewatan lo bro!"Tambah bayu dengan raut muka datar.

"Keluar lo dari Alra"Perintah Alvaro yang tidak boleh di ganggu gugat.

Vino memegang pelipis kanannya yang sobek itu disusul dengan senyuman miringnya"Kapten Alvaro yang terhormat lo keluarin gue dari Alra karena gue mukul anggota sahabat lo? Segitu takutnya sama sahabat sendiri? Santai aja bro persahabatan lo emang udah hancur ngga perlu dipertahanin lagi"Ujarnya enteng.

"Heh bajingan diam lo! Ngga usa sok tau ngga usa sok kepo ngga usa sok jago dan ngga usa bacot! "Ujar Devano.

Farel melirik Alvaro yang berdiri di sampingnya. Alvaro saat ini sudah dalam mode marah level akhir sebelum dia memnyentuh Vino dengan brutal, Farel sudah mendahuluinya untuk melukai wajah vino .

Vino memang tau persahabatan antara Alvaro Farel dan Elang karena saat duduk di bangku sekolah dasar Vino sekolah bersama mereka.

"Lo apaan sih? "Tanya kesal Alvaro pada Fadel yang mencuri kesempatannya.

"Bacot lo"

Alvaro menarik nafasnya panjang lalu kembali menatap Vino yang berada di depannya"Gue lakuin itu semua karena perbuatan lo yang udah ngerusak nama baik geng Alra berkali kali bajingan! Jangan lo bawah nama Elang disini! "satu pukulan mendarat pada perut Vano.

Setelah memberikan pukulan yang mengerikan Alvaro segera berlalu di tempat itu dia tidak ingin membuat amarahnya semakin menjadi yang pada akhirnya akan melampiaskan semuanya pada Vino, penghianat itu.

"BUBAR!BIARIN DIA "Teriak Farel mentap Vino yang sudah tidak berdaya.

*****

Bel pulang sekolah bergema di seluruh punjuru sekolah. Semua murid langsung berhamburan keluar dari kelas. Kecuali Rachel, gadis lebih memilih merenungkan nasipnya. Ia sangat frustasi melihat sikap Elang yang berubah drastis. Tatapan Rachel teralihkan pada seseorang yang masuk ke dalam pintu kelas tersebut.

ALDATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang