ALDATA

21.JUJUR ATAU BOHONG LAGI?

"Ada apa ini?! Berantem mulu kerjaannya! Dengar baik baik ,sekarang selesaikan tugas kalian kalau tidak ibu akan tambahin hukumannya!"Teriak Bu Yanti di tengah 2  pihak itu hinga berlalu begitu saja seperti angin yang lewat

Mereka menarik nafas panjang sambil melemparkan tatapan tajam kepada masing masing lawan.

Beberapa detik selanjutnya ketujuh gadis itu kembali menyelesaikan tugas mereka.

"Duh yayang Farel kemana sih? "Gumam Dania namun dapat di dengar oleh keenam gadis lainnya.

"Yayang yayang pala lo, Sana ngaca! Mana ada Farel suka sama cewek kayak lo,udah jelek kotor lagi masih gaya sok cantik, "Sindir Angel sambil menjabut rumput di taman tersebut asal.

Dania berjalan mendekati Angela lalu menunduk hingga sejajar, dalam hitungan detik jari jari dania menyentuh kedua pipi Angela"Nah,Kalau gini jelekkan
siapa coba? "

"Ih gila lo, yah? Kotor bego,"Teriak Angela sambil membersihkan kotoran di wajahnya.

"Eh,Eh,Eh...ada yang berubah warna untuk sembunyi"Ledek Ciko tiba tiba yang datang bersama meempat temannya entah dari mana.

"Bacot lo! "Ujar Dania menatap sinis Ciko tidak terima .

"Ngapain main gitu? Ngga pada jijik lo? "Tanya Devano.

"Jijiklah "Keluh Windi.

"Siapa juga yang mau main ginian kalau ngga tau diam aja ,pusing gue dengernya"Ujar Angela,marah.

"Yaudah deh Njel, santuy aja. PMS lo ya? "Tanya Bayu, menggoda.

Sementara itu Alvaro melemparkan tatapannya kepada sang pacar yang sedari tadi ternyata menatapnya, Alvaro mengangkat alisnya seolah olah bertanya tentang keadaan ini dan hanya di balas dengan gelengan kepala.

"Lo bertiga jangan pada gangguin mereka, ayo masuk"Ajak Alvaro masuk ke dalam kelas.

****

"Bang! Abang Farel, Bangun!ada gempa! "Teriak Rachel sambil mengoyangkan tubuh Farel.

Farel yang sedang tidur nyenyak langsung terbangun karena kaget. Dia turun dari kasurnya dan menatap was was sekitarnya.

"Ayo lari! Jangan diam!"Ujar Farel menarik tanggan adeknya itu.

1

2

3

Tawa Rachel pecah melihat abangnya itu dengan muka panik dan mata yang belum terbuka sempurna.

Merasa dikerjai,Farel langsung melepaskan tanggan gadis itu lalu memasang muka datarnya. Sungguh menyebalkan.

"Keluar! "Usirnya sambil menunjuk pintu kamar yang berada di ujung sana.

"Dih marah, siapa suruh ngga bangun bangun dari tadi"

Farel menarik nafasnya panjang"Jam berapa? "

"Lima pagi"Ujar Rachel tanpa dosa.

Abangnya itu menatap Rachel lekat"Lo!Ngapain bangunin gue jam lima gini?! "

"Temenin gue, mau jalan sehat"

"Jalan sehat gimana? Matahari belum terbit, sana pergi.Gue mau tidur"Usir Farel.

"Yaudah selagi nunggu matahari terbit kita jalan sakit aja dulu"Gadis itu tidak menyerah untuk mengajak Farel.

"Jalan sakit pala lo! "Kata Farel menyentil kepala Rachel.

"Pokoknya gue ngga mau tau! 5 menit setelah ini, lo udah di bawah, kalau ngga jangan harap gue ngomong sama lo satu bulan ini"Ketus Rachel menyentakkan kakinya keluar dari kamar sang kakak  lalu menutup kasar pintu tersebut.