Thirteen : X-EXØ feat Xi's Mafia (Part 1)

692 105 21
                                    

Setiap ahli waris dari Keluarga Bangsawan pasti memiliki Guru Pribadi. Berbeda dengan guru home schooling atau guru akademisi, Guru Pribadi yang dimaksud di sini bertugas mendidik ahli waris mengenai tata etika kebangsawanan dan tata cara mengurus aset keluarga. Tidak ada syarat khusus untuk memilih atau menjadi Guru Pribadi, kecuali disetujui oleh orang tua si ahli waris.

Contohnya adalah Xi Luhan, Guru Pribadinya ialah Alexander Willis-seorang Raja Inggris.

Ada pula Raja Woo Kris, Guru Pribadinya bernama Xi Luxian-Kepala Keluarga Bangsawan Xi Keenam.

Lalu Oh Sehun, Guru Pribadinya bernama Tuan Han-Pemilik Black Bar.

Black Bar adalah salah satu bar kecil di pinggir kota Seoul. Disebut kecil karena tempatnya hanya sebesar kafe-kafe biasa. Pengunjung di sini bisa minum-minum, menikmati permainan musik dari DJ, bermain judi, dan menyewa wanita atau pria bayaran. Untuk judi, harus ada taruhan di atas kertas. Makna lainnya, pertaruhan itu memiliki legalitas. Selain itu, pihak bar ini melarang pesta, atau transaksi narkoba diadakan di bar ini. Jika aturan dilanggar maka penjara adalah konsekuensinya. Apalagi para pengunjung paham betapa 'kolot'nya pemikiran Tuan Han.

Usia Tuan Han tahun ini nyaris enam puluhan. Pria itu memiliki surai hitam dan uban-ubannya terlihat bagai semir rambut hasil kerja penata rambut. Orang-orang menyebut rambutnya estetik. Sedangkan wajah bagian kirinya cacat karena kecelakaan. Hal itu juga menyebabkan mata kirinya terluka parah sehingga ditutup layaknya bajak laut.

Sehun bertemu Tuan Han sekitar tujuh tahun lalu, tepatnya setahun sebelum Sehun keluar dari silsilah Keluarga Oh. Mereka bertemu karena Sehun kabur dari istana dan memilih mabuk-mabukan di bar ini. Waktu itu, Tuan Han yang dasarnya mudah akrab pada siapapun menjelma bagai ayah paling ideal untuk Sehun. Lambat laun mereka akrab. Hingga saat Sehun bertanya mengenai dirinya atau setidaknya nama aslinya, Tuan Han hanya berkata, "kehidupan lama atau masa laluku bukanlah hal penting untuk dibahas atau diketahui. Termasuk nama lamaku."

Sehun pun menghargai privasi gurunya tersebut. Jadi dia tidak menuntut apapun.

Hari ini adalah sehari sebelum Chanyeol pulang dari China ke Korea. Pagi ini pula Sehun meluangkan waktu hanya untuk bersilaturahmi dengan Guru Pribadinya, meski Tuan Han sendiri tidak masalah jika Sehun melupakannya.

Tapi, mana bisa pria baik-baik seperti Sehun tidak tahu terima kasih seperti itu?

"Selamat pagi, Han-ahjusshi..."

Kebetulan suasana Black Bar pagi ini sepi karena dibuka pada malam hari. Tuan Han pun sibuk membersihkan fasilitas bar. Ketika ditegur oleh Sehun, dia menggantung kain lap di bahunya dan berkata agak ketus, "bocah sepertimu bisakah datang pada malam hari? Kau lebih mirip calon gigolo kekurangan uang dan sangat membutuhkan pekerjaan."

"Ahjusshi... Apakah tampilanku seburuk itu?" Bibir Sehun sedikit manyun. Gurunya ini selalu eksentrik bila bicara hingga dia kesal sendiri.

Tuan Han melirik tampilan muridnya dari ujung rambut sampai ujung kaki. Gaya muridnya khas CEO sekali.

Sayangnya, mulut Tuan Han takkan pernah bisa disaring.

"Ganti ganti! Kau mirip penjahat kelamin. Mungkin tanpa dibayar, para pelacur bar akan bersedia mengangkangkan kaki untukmu!"

Sehun tercengang. "Han-ahjusshi... ayolah..."

"Oke-oke... Duduklah dulu, aku harus membersihkan rak-rak botol ini dan menata beberapa minuman yang baru saja sampai. Karena kau tidak membayarku hanya untuk curhat, jadi minuman-minumanku lebih diutamakan." Tuan Han mendesis sambil mencondongkan wajah pada Sehun, "mereka lebih berharga darimu, asal kau tahu saja."

My Jerk Wife (HUNHAN GS) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang