Eight : My Secret in Your Heart

925 128 19
                                    

"Lulu! Kemari, nak...!"


"Iya, mama!"

Wanita cantik itu bernama Yukki.

Dia menuntun anaknya, Luhan, kepada sang ayah yang juga suka dipeluk-peluk anaknya sendiri. Sang ayah---Xi Luxian----memberi Luhan sebatang gulali besar setelah berkata penuh kelembutan, "promise to me, sweetheart... Kau harus sikat gigi sebelum tidur."

"Okey, baba!"

Gadis kecil empat tahun itu asyik menjilati gulali dari sang ayah. Dia menurut saja ketika Luxian membalikkan badan kecilnya, agar Luhan menghadap ke kamera yang kini diatur sang mama.

"Apa kau ikut berfoto, Yukki?"

"Tidak, Xian. Kali ini aku biarkan anak kita berfoto bersama para prianya. Ya kan, Namjoon-ah?"

Remaja lima belas tahun di samping Yukki masih memakai seragam sekolah. Dia hanya bisa berdiri kikuk. Ketika dia melihat si Luhan versi balita nyengir beberapa meter di depannya, pipi remaja itu memerah. Dia---Kim Namjoon---melirik nyonya besarnya dengan malu-malu, "s-saya rasa, saya bu-bukan prianya Young Lady Luhan."

"Kau payah, Namjoon! Akui saja kalau kau terlalu senang, karena sebentar lagi kau dijadikan pengawalnya gadisku. So, you're Luhan's man, isn't?"

Ucap remaja lainnya. Dia baru saja selesai latihan anggar. Lihat saja, kostum besar serba putihnya masih dipakai. Remaja itu berusia delapan belas tahun. Atensi mata hijau emeraldnya beralih pada si balita Luhan. "But... yang akan jadi suami masa depannya adalah aku, yaitu David Anderson! Aku bersumpah di masa depan, aku menikahinya."

"Dan aku, Kris Anderson, yang akan menghancurkan pernikahan kalian. Well, itu sumpahku," celetuk pria berkostum putih lainnya sembari menenteng topeng yang menjadi pelindung kepala, agar pemain anggar aman dari cedera. "Jadi berhenti bermimpi, Dave-hyung." lanjutnya.

Jelas saja David kesal dihina adik kembarnya sendiri.

"What are you talking about, dongsaeng? Tell me...now!" David berkacak pinggang sementara Kris memandangnya datar.

"Nothing!"

"Liar!"

Si kembar Anderson asyik berdebat, Namjoon hanya diam memandangi mereka, dan Yukki mendengus karena jengah pada tingkah kekanakan si kembar. Sementara itu, Luxian justru tersenyum lembut pada semua pemandangan di depannya.

"Anakmu jadi rebutan, big bro."

Sambil tersenyum geli dan memeluk Luhan-nya, Luxian melirik sang adik angkat yakni Alexander Willis.

"Kapan kau datang, Will?"

Willis, pria pirang bermanik biru safir, melirik gadis empat tahun yang juga balik meliriknya sambil menjilat-jilat gulali.

"Baru saja. Apa hawa keberadaanku terlalu rendah?"

"Well, berbanggalah atas bakatmu. Kau bisa jadi pembunuh profesional."

"Ah... Aku cukup menjadi guru pribadinya Xi Luhan di masa depan."

"Kris, David, berhenti bertengkar dan ganti pakaian kalian! Aigoo... Kalian bau keringat!" amarah Yukki bukan main gelegarnya. Kris dan David pun mengangguk patuh.

Kini Yukki tersenyum gemas. Anak gadisnya dikelilingi para pria tampan yang semoga saja, menjadi kebahagiaan bagi sang anak tercinta.

Yukki mulai ancang-ancang menekan tombol kamera. Mata kanannya berada di depan mata kamera, "oke... Bilang ciss!"

My Jerk Wife (HUNHAN GS) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang