PART 12

242 8 0
                                    

AWAS BANYAK TYPO !!

.

Aku memenggal kepalanya dengan tanganku sendiri. Di depan mataku sendiri. Dan di depan keluargaku.

Dari sinilah aku dikenal dengan A Strict Royal Princess ….

-----------------------------------------------------------

.

Terduduk lemas diriku setelah melakukan yang tak pernah ku lakukan selama hidupku.

Aku ini apa? Siapa? Kenapa? Apa yang aku lakukan? Aku … aku ini kenapa?!

Hanya pertanyaan-pertanyaan yang sekarang memenuhi isi kepalaku. Aku bahkan melakukan hal itu dengan sadar. Aku merasakan kerasnya tulang lehernya. Aku merasakan pedangku ini menembus Vena dan ribuan otot lehernya. Bergetar hebat tangan ini sembari memegang pedang yang aku gunakan untuk menebas lehernya.

.

Aku masih tidak percaya bahkan setelah aku melihat kepala itu berada di depanku. Terpisah dari tubuhnya dan membuatku mulai mual.

"Clarista!"

Bunda berteriak memanggil namaku. Tapi, tubuhku kaku tak bisa bergerak. Seakan-akan tertahan dengan kejadian ini. Bunda berlari ke arahku namun Ayah meraih tangan kecilnya dan mendekapnya ke pelukan hangat milik Ayah.

"Angela, biarkan dulu saja. Ia harus terbiasa seperti ini. Ini sudah diramalkan sayang."

Ayah mengatakan sesuatu yang terdengar hingga ke gendang telingaku.

Ramalan?!  Ramalan apa? apa yang akan terjadi? bagaimana selanjutnya?

.

Tangan hangat memelukku dari samping kiri dan mendekapku ke pelukan hangatnya. Butiran kristal cair jatuh membasahi pipiku membuatku semakin tak berdaya.

"Adikku, jangan takut ya, kakak disini. Kakak berjanji akan melindungimu. Itu tugas kakak."

Hangatnya pelukan Kak Leo dan lembutnya suara yang keluar dari mulutnya sukses membuatku terisak-isak. Aku merasakan ada dekapan lain dari arah kananku.

"Tidak, aku lah yang harus menjaga kalian. Aku disini yang paling tertua dan wajib melindungi kalian. Aku adalah kakak kalian."

Kak Cleo memeluk Kak Leo dan aku yang sudah tidak bisa berkata sepatah kata pun.

.

Tangisan Bunda di pelukan Ayah terdengar hingga telingaku dan membuatku semakin tak bisa menahan tangisku. Karena situasi yang terjadi, pihak Kerajaan memutuskan untuk mengakhiri pesta penyambutanku dan seluruh rakyat dan tamu yang diundang pun satu persatu meninggalkan Istana. Tak lupa anak buah William pun dibawa ke penjara Istana untuk menerima konsekuensi dari perbuatan mereka.

.

Aku ditemani dengan Maid Lena berada di kamarku untuk beristirahat. Sekali lagi, pedang yang aku gunakan untuk mengakhiri hidup William beberapa saat lalu menghilang entah kemana.

Sebenarnya, pedang apa itu? kenapa pedang itu hanya muncul ketika aku merasa ingin membunuh? Saat aku tidak merasakan hal itu, pedang itu menghilang. Apa sih ini?

Pertanyaan yang ada di isi kepalaku ini membuatku muak dan tak tahu harus bagaimana. Karena penasaran, aku pun beranjak dari tempat tidurku dan berjalan menuju ke lemari merah misterius yang berada di kamarku.

"Nona, anda mau kemana?"

Maid Lena menanyaiku ketika aku hendak kearah lemari itu. Wajar dia khawatir kepadaku setelah apa yang terjadi.

CRYSTALIZKA KINGDOM [ VAKUM ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang