PART 13

209 7 0
                                    

Awas typo !! Tinggalkan jejak ya ✨

.

Haaaah, punya masalah hidup apa sih aku sama mereka di kehidupan sebelumnyaaaa ….

-----------------------------------------------------------

.

Memainkan sihir merupakan hobi baruku ketika aku sedang bosan. Aku belum bisa membuat sesuatu dari semua sihir yang aku punya. Kecuali, kehancuran. Yah, besok adalah hari dimana aku harus ikut kakak - kakak menyebalkan itu ke sekolahnya. Aku malas jika harus mengulangi semuanya mulai dari nol lagi. Aku sudah bosan sekolah.

.

Semburat warna jingga telah menyinari langit pertanda sang rembulan akan segera muncul. Aku pun merebahkan tubuh ringkihku ini ke kasur yang empuk dengan ukuran big size ini. Aku menatap langit - langit kamarku, berharap besok tidak terjadi masalah apa - apa. Sesaat setelah aku merebahkan tubuhku di kasur, kantuk mulai menyerangku dan aku pun mulai menutup mata, tertidur dan jatuh ke alam mimpi.

.

"BUNDAAAA!" Aku terbangun dengan keringat dingin di pelipis ku. Meneriakkan nama bunda dengan keras, membuat penjaga yang ada di depan pintu kamarku kaget dan masuk ke kamarku.

Braak!

"Tuan Putri! apa yang terjadi? anda tidak apa - apa?"

Apa itu tadi? besar, menakutkan, tinggi, mata merah, dan bertaring tajam. Tubuh warna hitam, makhluk apa itu? apa dia ingin membunuhku?

Seketika lamunanku terpecah akibat sentuhan tangan seseorang di pundakku.

"Apa yang terjadi Clarista?" dan itu ternyata Kak Leo. Ia sepertinya mendengar suara teriakanku.

"Tidak apa - apa kak, hanya saja aku bermimpi buruk kemarin malam."

Kak Leo duduk di sampingku dan mengelus lembut kepalaku, mencoba menenangkan diriku yang ketakutan sedari tadi.

"Sudahlah, itukan hanya mimpi. Lagipula mimpi itu bunga tidur. Jadi, lupakan dan segeralah mandi. Bunda, Ayah dan Kak Cleo sudah menunggu di bawah." Aku hanya menganggukkan kepala dan segera mengambil handuk kemudian mandi.

.

Setelah aku selesai mandi, aku pun berganti pakaian dan segera turun ke ruang makan. Aku hanya menguncir rambutku, menggunakan baju lengan panjang berwarna ocean blue dengan manik - manik crstyal putih di lengan, kerah baju dan setiap sisi bajuku, tak lupa aku padukan dengan celana panjang berwarna putih dengan sabuk pedang di samping kiri. Tak lupa juga aku membawa pedang berwarna biru yang ada di lemari merah di dalam kamarku.

.
Sesampainya aku di ruang makan, aku terfokus dengan barang - barang yang begitu banyak di pojok kanan ruangan. Tak mau membuang waktu, aku pun langsung menuju kursi milikku dan memberikan salam kepada semuanya.

"Selamat Pagi," ujarku.

"Pagi sayang," sahut Bunda

"Pagi nak," Ayah juga ikut menjawab.

"Pagi Clarista," suara kak Cleo yang menjawab salamku dengan lembut.

"Pagi tukang telat," apa? telat? kak Leo bilang aku telat? anak ini berubah 180° dalam waktu 1 jam? waaah, fantastis.

"Aku tidak telat. Lagipula, kenapa sifat kakak bisa berubah 180° hanya dalam kurun waktu 1 jam?"

"Hei, kapan kau akan datang ke ruang makan sedikit tepat waktu? setidaknya kau datang sebelum aku. Kapan kau akan disiplin?" sindiran sempurna untukku dari kak Leo sukses membuat semua tertawa. Aku tidak suka seperti ini. Ayolah, lagipula aku kan tidak terlambat 10 jam.

CRYSTALIZKA KINGDOM [ VAKUM ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang