Awas typo dimana mana !!
Masih pemula jadi tolong kritik support dan sarannya ya 😊
Enjoy!!-----------------------------------------------------------
Braaaak!!
"Aku sudah bilang kan?! Aku ini tidak mencuri!" ujarku.
"Sudahlah mengaku saja, barangnya ada di tasmu. Ngeles aja bisanya."
Aku pun keluar dari kelas sambil menahan emosi dan air yang keluar dari sudut mataku. Ingin rasanya berteriak hingga urat leherku putus.
Penderitaan yang tidak ada habis-habisnya..
Ah, aku lupa memperkenalkan diri. Namaku Arin dan aku duduk di bangku menengah kelas XI.
Aku termasuk anak yang pendiam dan tidak suka keramaian.
Ada alasan dibalik kenapa aku menjadi seorang pendiam padahal dahulu adalah orang yang ceria.
Aku 11 Tahun hidup tanpa teman di sekolah. Entah apa yang membuat mereka menjauhiku secara perlahan lahan. Itu membuatku muak dan membuatku tidak percaya bahkan pada orang tuaku. Aku dibully, dihina, dituduh, dicaci maki, diacuhkan layaknya aku ini sampah dan layaknya aku ini tidak ada..
Hari ini pun aku merasa hari yang sial. Aku dituduh mencuri uang milik teman sekelasku yang bernama Sindi dan bahkan aku sendiri pun malas menyebut nama itu.
Flashback on
Hari ini seperti biasa ketika jam istirahat semua keluar ke markas mereka masing-masing. Ya kalian tahu lah, kantin, lorong kelas, bahkan toilet. Sedangkan aku? Hah, aku lebih memilih duduk di kelas sambil mendengarkan musik melalui earphone ku dan menatap keluar jendela dan itu membuatku nyaman. Ketika bel masuk kurang 15 menit, aku pun pergi ke kamar mandi karena merasa sakit perut. Ya wajarlah namanya manusia pasti ada panggilan alam.
.
Ketika bel masuk berbunyi, aku pun kembali ke kelas dan ternyata di kelas temanku sudah masuk semua, anehnya mata mereka melihat sinis padaku. Sebenarnya aku sudah biasa dengan tatapan tidak berguna milik mereka, jadi aku lanjutkan berjalan ke mejaku yang berada di belakang dan dekat jendela. Ketika aku ingin duduk, tiba-tiba Sindi temanku yang bisa dibilang yah, cukup pendiam juga menghampiriku dan melepas paksa earphone yang aku pakai. Apalagi ini batinku yang merasa terganggu.
.
"Kau, apa kau tadi jam istirahat ada di kelas?" tanya Sindi padaku. Tentu saja aku jawab dengan anggukan saja dan itu sepertinya membuat Sindi jengkel karena setelah anggukan yang aku berikan tiba-tiba ....
Plaaaak!!
What?! Dia menamparku di depan banyak orang?! Dia sudah gila?!
Kalian tau? Rasanya panas, sakit, dan itu membekas merah di pipiku. Sontak aku pun berdiri sambil memegang pipiku yang ditampar anak ini dengan menatap matanya lekat-lekat. Aku tidak percaya anak pendiam dan terkenal pintar ini menampar pipiku.
.
"Kenapa kau menamparku?! Ada masalah apa kau denganku?! Jika kau punya masalah, selesaikan baik-baik. Jangan asal tampar pipi orang dong!" Aku marah, wajar aku tidak melakukan hal apapun tapi dia menamparku dan itu hal tergila yang ada di hidupku.
"Jujur, kau mencuri uang yang ada di tas ku kan?! Ada 500 ribu disana dan sekarang hilang begitu saja!"
Anak ini menuduhku tanpa bukti?
"Tunggu, aku tidak paham maksudmu. Mencuri? Bahkan aku tidak men_ "
"Sudahlah! Jam istirahat yang tidak keluar hanya kau Arin!" ujar Sindi.
"Aku tidak mencuri Sindi!" ucapku.
Hey, Aku disini dituduh mencuri bahkan aku tidak pernah melakukanya. Dan tiba-tiba saja ....
.
Sreeet ....
Fitri, anak yang paling aku benci mengambil tasku dan menumpahkan nya di lantai. Ok tidak masalah, tapi kenapa ada uang banyak sekali di tasku?!
"Maling ngaku penjara penuh Sindi!"
Ucap Fitri sambil membuang tasku. Sedangkan aku, hanya memandang dan berpikir bagaimana bisa uang itu ada di tasku sedangkan aku tidak pernah mengambilnya..
"Gila kau ya Arin. Tidak bisa dipercaya anak pendiam sepertimu mencuri bahkan tidak mengakui perbuatan_"
Braaaak!!
"Aku sudah bilang kan?! Aku tidak mencuri!!" Aku marah sampai memukul meja dan teriak bahkan mungkin terdengar dari kelas sebelah. Untung saja, kelasku belum ada gurunya.
"Sudahlah mengaku saja, barangnya ada di tasmu. Ngeles aja bisanya."
Gila. Aku bahkan tidak melakukanya. Ada apa ini?! Tubuhku rasanya bergetar dan pandanganku buram akibat tertutup air.
.
Aku hanya bisa mendengar mereka mengolok ngolokku. Aku pun mengambil tasku tanpa peduli dengan barang - barangku dan berlari sekencang mungkin keluar dari kelas neraka itu. Aku berlari dengan menahan air di sudut mata yang akan menetes jika aku mengedipkan mata.
Cobaan apalagi ini Tuhan?! Aku tidak kuat! Ambil saja aku jika Kau terus berikan cobaan yang bahkan tidak bisa kulalui seperti ini!!
Flashback off
Aku berlari, terus berlari sampai akhirnya aku berhenti di tepi danau dekat sekolahku. Ya memang sekolahku dekat dengan danau dan danau ini menjadi tempat favoritku untuk meluapkan semua amarah dan kesedihanku. Tanpa pikir panjang, aku berteriak sekeras mungkin sampai urat leherku terasa mau putus. Butiran air yang berada di sudut mataku pun mengalir deras membasahi pipiku dan kemeja seragamku.
.
Yah, disinilah aku, di tepi danau dan berteriak seperti orang gila. Tanpa kusadari mataku berubah bewarna merah semerah darah dan membuat pandanganku kabur untuk sementara namun kembali lagi. Aku mengalami hal ini berulang kali, namun tidak sadar bahwa mataku memerah. Dan saat aku menatap pantulan bayanganku di air, aku merasa bahwa ini bukan diriku. Tapi, yah ini mungkin hanya halusinasi atau aku terlalu lelah sehingga pandanganku kabur untuk sementara.
.
Aku pun hari ini bolos sekolah dan karena hari sudah sore, aku pun mencuci muka ku dengan air danau tersebut dan mengambil tasku lalu berjalan pulang. Kalian tau? Hidup seperti ini layaknya hidup di penjara.
Karena aku bolos hari ini pasti aku akan dapat hukuman dan yah, aku harus terima konsekuensinya.Hah, sepertinya besok Pak Lutfi akan menyuruhku berkeliling lapangan 10 kali, batinku sambil menghela nafas panjang. Hari ini hari yang begitu panjang dan melelahkan. Aku pun pulang dengan langkah gontai dan sesampainya di rumah, aku pun melepas sepatuku dan masuk kedalam rumah sambil menyeret tasku.
"Aku pulang," ucapku sambil menaiki tangga ke kamarku tanpa memperdulikan ibuku yang sedang menonton tv di ruang keluarga. Seperti biasa aku ini hanya diperlakukan manis ketika aku melakukan hal benar. Saat aku melakukan kesalahan kecil, aku dimaki-maki layaknya bukan anak sendiri. Ini yang membuatku ragu apakah aku ini benar anaknya atau bukan.
Andai aku tidak lahir di dunia ini, mungkin aku tidak akan merasakan penderitaan seperti ini ....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Halo semuaa part nya udah di up nih 😊. Maaf ya kalo masih ada kekurangan dan kesalahan karena baru pertama kali. 😄
Oh iya tunggu next chapter ya 😊 pasti penasaran sebenernya Arin tuh anak.kandung bukan sih 😱Jangan lupa follow Yeojahumairah_
kalian akan menemukan banyak cerita menarik disana 😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
CRYSTALIZKA KINGDOM [ VAKUM ]
FantasiFollow akun Author sebelum membaca❤ ( Fantasy, Mystery, Romance, Thriller ) Ketika manusia biasa lahir dengan hal yang tidak masuk akal .... Siapa dan dimanakah orang dan tempat yang ia pilih? Akankah dia membunuhnya atau mungkinkah dia yang dibun...