"Makasih ya Kai udah mau kesini dan ini bayaran lo"kata bang Jay sambil menyerahkan amplop berisi uang kepada Kaisar.
"Sama sama bang. Gue pulang dulu"kata Kaisar.
"Hati hati"kata bang Jay.
Kaisar keluar dari cafe tersebut dan masuk kedalam mobil. Setelah itu dia melajukan mobilnya untuk pulang.
Di tengah perjalanan,Kaisar tak sengaja melihat seorang pemuda yang di keroyok beberapa preman. Kaisar pun memberhentikan mobilnya dan keluar dari mobil.
Kaisar perlahan menghampiri preman tersebut.
"Udah pada tua mainnya keroyokan"kata Kaisar dengan nada datar.
Preman preman tersebut menghentikan pengeroyokan mereka dan menatap kearah Kaisar.
"Wow wow rupanya ada pahlawan kesiangan disini. Heh anak kecil kamu ngapain disini?"kata salah satu preman.
"Tadi nggak sengaja lewat terus lihat paman paman main keroyokan. Seharusnya paman paman sadar diri. Paman paman sudah tua harusnya berbuat baik biar bisa dapat pahala bukannya pukulin orang"kata Kaisar.
Preman preman itu pun emosi.
"Banyak omong lo bocah. SERANG!"kata salah satu preman.
Semua preman pun menyerang Kaisar. Kaisar dengan lihai menghindari pukulan preman tersebut. Tak butuh waktu lama semua preman jatuh tak berdaya.
"Makanya paman nggak usah belagu udah tua juga"ejek Kaisar.
Tanpa Kaisar sadari,Salah satu preman mengambil sebuah pisau. Pemuda yang dikeroyok tadi melihatnya dan berteriak.
"AWASSSS!"teriak pemuda tadi.
Kaisar yang mendengar teriakan itu pun menghindar. Tetapi...
Sretttt...
Lengan Kaisar terkena pisau tersebut. Preman itu pun tersenyum. Kaisar menatap lengannya yang terluka dengan datar. Tiba tiba Kaisar berlari menerjang preman itu dengan pukulan bertubi tubi. Preman itu tak sempat menghindar pun pasrah dipukuli hingga pingsan. Kaisar yang melihat preman itu pingsan pun menghentikan pukulannya.
"Itulah akibatnya kalau main main sma gue"kata Kaisar.
Kaisar menghampiri pemuda yang dikeroyok tadi.
"Lo nggak papa?"tanya Kaisar.
"Gue nggak papa. Makasih udah nolong gue"kata pemuda itu.
"Sama sama. Gue pergi dulu"kata Kaisar.
Kaisar hendak pergi tetapi tangannya dicekal boleh pemuda yang ditolongnya itu.
"Ada apa?"tanya Kaisar.
"Luka lo belum lo obati"kata pemuda itu.
"Nggak usah nanti juga sembuh"kata Kaisar.
"Sini gue obati"kata pemuda itu dan menarik tangan Kaisar ke salah satu tempat duduk yang ada di dekat tempat pengeroyokan.
Kaisar hanya pasrah saat didudukkan dikursi.
"Lo tunggu disini. Gue cari obat merah sama perban dulu"kata pemuda itu.
Pemuda itu pun berlari mencari apotik terdekat. Kaisar hanya menatap punggung pemuda itu yang sudah menjauh. Tak lama kemudian pemuda itu kembali dan duduk disamping Kaisar.
"Buka jaket lo"kata pemuda itu.
Kaisar pun membuka jaketnya. Pemuda itu dengan telaten membersihkan luka Kaisar dengan obat merah yang dituang dikapas. Setelah itu dia membalut luka Kaisar dengan perban.
"Mungkin dua atau tiga hari lagi luka lo kering. Jangan sampai terkena air"kata pemuda itu.
"Thanks"kata Kaisar.
"Sama sama. Gue Kevin"kata Kevin.
"Kaisar"kata Kaisar.
"Gue pergi dulu"lanjutnya.
"Oke. Sekali lagi makasih udah nolong gue"kata Kevin.
Kaisar hanya mengangguk dan berjalan kearah mobilnya yang terparkir dipinggir jalan. Kaisar pun segera melajukan mobilnya.
Kevin tersenyum ketika melihat mobil Kaisar mulai menjauh.
↘↘↘↘↘
SEE YOU NEXT CHAPTER🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
good bye
Teen Fiction[TAMAT] kaisar bukanlah remaja bad boy yang sukanya tawuran. Dia hanyalah seorang remaja yang menginginkan kasih sayang dari ayahnya yang gila kerja sedangkan ibunya sudah meninggal saat dia berumur 5 tahun. ✔jangan lupa vote dan follow ✔plagiat dil...