STORY 2

8.9K 629 7
                                    

Ceklek...

Pintu balkon terbuka. Kaisar berjalan kearah sofa yang ada di balkon dan duduk disana. Kaisar memandangi langit malam yang bertaburan bintang. Kaisar teringat dengan ibunya yang sudah meninggal. Dulu, ibunya selalu menemaninya melihat bintang sambil menunggu ayahnya pulang. Kaisar menekuk lututnya dan membenamkan wajahnya disana. Kaisar menangis mengeluarkan beban yang dipendamnya.

"Bunda,adek kangen"gumam Kaisar

Tak ingin terlarut dalam kesedihan, Kaisar menghapus air matanya dan segera masuk kekamar. Tak lupa dia mengunci pintu balkon kamarnya. Kaisar merebahkan tubuhnya ke kasur. Dia menarik selimut sampai ke dadanya.

"Selamat malam bunda"gumamnya.

Perlahan matanya menutup dan diapun tertidur.

↘↘↘↘↘

Pagi harinya, Kaisar sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah. Dia berjalan kaki menuju ke halte bus. Tak lama kemudian, sebuah angkot datang dan Kaisar naik angkot tersebut.

Sesampainya di depan gerbang sekolah, Kaisar turun dan membauar ongkos angkot. Kemudian angkot itu pun melaju.

Kaisar segera masuk ke dalam sekolah. Di parkiran dia bertemh dengan Stevan yang baru saja turun dari motornya.

"Pagi Kai"sapa Stevan

"Juga"balas Kaisar singkat.

Mereka berdua berjalan bersama menuju ke kelas. Sesampainya di kelas, mereka duduk di temlat mereka masing masing.

"Kai, lo udah ngerjain pr fisika?"tanya Rian

Kaisar mengangguk. Dia mengeluarkan bukunya dan menyerahkannya kepada Rian. Kaisar sudah tau dengan kelakuan Rian jika menanyakan pr pasti minta contekan.

"Lo tau aja kalau gue mau minta contekan"kata Rian cengengesan.

Kaisar hanya memutar bola matanya malas. Rian segera menyalin jawaban pr nya Kaisar ke bukunya. Stevan yang melihat kelakuan Kaisar dan Rian hanya tersenyum. Dia bahagia mendapatkan teman seperti mereka berdua.

Kring...kring...kring....

Bel masuk berbunyi. Tak lama kemudian guru yang mengajar di kelas Kaisar dan lainnya masuk.

"Selamat pagi anak anak"kata Pak Burhan selaku guru fisika.

"Pagi pak"kata semua siswa serempak.

"Kumpulkan pr kalian didepan sekarang"suruh pak Burhan.

Semua siswa mengumpulkan pr mereka di meja guru. Pak Burhan menghitung buku yang dikumpulkan. Setelah semua mengumpulkan pelajaran pun dimulai.

↘↘↘↘↘

Pukul 16.00, kegiatan belajar mengajar selesai. Semua siswa pulang ke rumah mereka masing masing kecuali siswa yang ada jadwal ekstrakulikuler.

Kaisar duduk di halte menunggu bus atau angkot lewat. Tapi sudah menunggu lama tak ada satupun angkot atau bus yang lewat. kaisar pun memutuskan untuk jalan kaki karena jarak antaamra sekolah dan rumah tak terlalu jauh.

Sesampainya di rumah, Kaisar melihat mobil ayahnya yang terparkir di garasi selain itu juga ada sebuah mobil yang tak pernah dia lohat sebelumnya. Kaisar tak menghiraukannya. Dia masuk ke dalam rumah. Di ruang tamu dia melihat ayahnya yang sedang berbicara dengan seorang perempuan muda dan seorang anak laki laki yang kira kira dua tahun lebih tua darinya.

Kaisar tak menghiraukan mereka. Dia tetap berjalan menuju ke kamarnya. Tapi baru saja dia mau menaiki tangga ayahnya memanggilnya.

"Kaisar sini dulu. Ayah mau bicara"kata Hendika.

Mau tak mau Kaisar menghampiri ayahnya. Kaisar duduk di samping ayahnya.

"Ada apa?"tanya Kaisar.

"Kenalin dia tante Mira dan Andre. Mereka berdua calon bunda dan kakak tiri kamu"kata Hendika.

Kaisar menatap ayahnya bingung.

"Maksudnya?"tanya Kaisar.

"Ya ayah akan menikah dengan tante Mira"kaya Hendika

"Aku nggak setuju"tolak Kaisar.

"Kenapa?bukanya bagus kamu tidak akan kesepian lagi kalau ayah sedang sibuk kerja"kata Hendika

"Pokoknya aku nggak setuju dengan rencana ayah yang mau nikah lagi"kata Kaisar dan segera pergi menuju ke kamarnya bahkan dia menutup pintu kamarnya dengan kencang.

Hendika menghela nafas melihat kelakuan Kaisar.

"Maaf ya atas kelakuan Kaisar. Nanti aku bicara lagi sama dia"kata Hendika

"Nggak papa kok mas"kata Mira

Hendika dan Mira melanjutkan obrolan mereka. Andre hanya diam sambil melihat ke arah kamar calon adik tirinya. Sebenarnya Andre juga tidak menyetujui pernikahan ini. Tapi demi kebahagiaan bundanya dia rela bundanya menikah lagi.

↘↘↘↘↘

SEE YOU NEXT CHAPTER🤗

good byeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang