STORY 18

5.5K 351 2
                                    

Sudah dua bulan berlalu sejak Kaisar divonis menderita leukimia. Hari Harinya sekarang bergantung kepada obat. Sebenarnya dokter Dito menyarankan Kaisar untuk kemoterapi tetapi Kaisar menolaknya.

Kadang jika Kaisar merasa lelah,kepalanya pusing bahkan Kaisar sering pingsan dihadapan Rian dan Stevan.

Rian dan Stevan yang tak tau mengenai penyakit Kaisar mulai bertanya tanya.

Seperti sekarang ini. Kaisar,Rian dan Stevan sedang berada di halaman belakang sekolah.

"Kai sebenarnya lo itu kenapa sih?lo sakit?"tanya Rian.

"Gue nggak papa"jawab Kaisar.

"Terus kenapa kemarin gue lihat lo minum obat di toilet. Itu obat apa?"tanya Rian.

Kaisar terkejut dengan Rian yang mengetahuinya.

"Itu cuma vitamin. Udah ah gue mau ke kelas"kata Kaisar dan mulai beranjak pergi.

Stevan dan Rian yang melihat Kaisar pergi pun mengikutinya.

Kaisar mencoba menghindari Rian dan Stevan hingga dia tak fokus melihat jalan. Hingga...

Bruk...

Kaisar merasakan pantatnya sakit mengenai lantai.

Rian dan Stevan yang melihat Kaisar terjatuh pun membantu Kaisar berdiri.

"Kai lo nggak papa kan?"tanya Stevan.

"Gue gak papa"kata Kaisar.

Kaisar menatap siswa yang ditabraknya yang sepertinya seorang kakak kelas.

"Maaf kak aku nggak sengaja nabrak kakak"kata Kaisar

"Iya nggak papa lain kali hati hati ya"kata Kakak kelas tadi.

"Iya kak. Kita permisi dulu"kata Kaisar dan menarik Stevan dan Rian pergi.

Kaisar terus menarik Rian dan Stevan menuju ke kelas mereka. Tapi di tengah jalan,Kaisar merasakan sakit di kepalanya. Kaisar pun meremat rambutnya untuk mengurangi rasa sakit.

Rian dan Stevan yang melihatnya pun merasa khawatir.

"Kai lo kenapa?"tanya Stevan.

Kaisar tak menjawab pertanyaan Stevan. Kaisar sibuk dengan rasa sakit di kepalanya hingga dia merasa sesuatu mengalir dari hidungnya.

"KAI LO MIMISAN"teriak Rian.

Kaisar menyentuh hidungnya dan melihat banyaknya darah ditangannya. Kepalanya semakin sakit ,matanya memburam dan dia ga sadarkan diri.

Rian yang melihatnya pun menahan tubuh Kaisar yang hampir menyentuh lantai. Rian menepuk pipinya Kaisar untuk menyadarkan nya.

"Kai kai bangun jangan bikin gue khawatir"kata Rian khawatir.

"Bawa ke uks Yan"suruh Stevan.

Rian mengangguk dan menggendong Kaisar dipunggungnya. Rian dam Stevan pun berlari ke uks.

↘↘↘↘↘

Rian dan Stevan mondar mandir di depan pintu UGD. Mereka khawatir dengan keadaan Kaisar yang sedang diperiksa. Rian juga sudah memberi tahu keluarga Kaisar tentang hal ini.

Tak lama kemudian,Hendika,Mira dan Andra datang dengan keadaan khawatir.

"Rian,Stevan gimana keadaan Kaisar?"tanya Hendika khawatir.

"Kita belum tau om. Kaisar masih diperiksa"kata Rian.

Tak lama kemudian,dokter keluar dari ruang UGD.

"Gimana keadaan anak saya dok?"tanya Hendika.

"Keadaannya kritis dan leukimianya masuk ke stadium akhir"kata dokter Dito.

Ya kebetulan yang menangani Kaisar adalah dokter Dito.

Semua yang ada disana menatap dokter Dito terkejut.

"Maksud dokter apa?"tanya Mira yang air matanya sudah mengalir.

"Apa kalian tidak tau,Kaisar mengidap leukimia"kata dokter Dito.

Bagai disambar petir,mereka syok mendengar penjelasan dokter Dito.

"Nggak nggak mungkin Kaisar mengidap leukimia"kata Mira tak percaya.

Mira menanangis diperlukan Hendika. Andra,Rian,dan Stevan menunduk.

Dokter Dito yang melihat reaksi mereka pun Menyimpulkan kalau Kaisar tak memberitahu mereka.

"Kaisar divonis leukimia dua bulan lalu. Saya sendiri yang memeriksanya"kata dokter Dito.

"Apa hiks apa kaisar bisa sembuh dok ?hiks"tanya Mira.

"Kaisar harus melakukan kemoterapi"kata dokter Dito.

"Lakukan apapun untuk kesembuhan anak saya dok"kata Hendika.

"Pasti pak. Kalau begitu saya permisi dulu. Kalian boleh menjenguk Kaisar setelah Kaisar di pindahkan diruang rawat"kata dokter Dito.

Dokter dito pun pergi mengecek pasien lainnya.

↘↘↘↘↘

SEE YOU NEXT CHAPTER🤗

good byeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang