STORY 28

4.9K 250 1
                                    

Kaisar mengerjabkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk. Kaisar menoleh ke kanan dan melihat Hendika,Mira,dan Andra yang sedang sibuk dengan kegiatan masing masing. Mira yang melihatnya Kaisar yang sudah sadar pun segera duduk dikursi samping brankar Kaisar.

"Kaisar,sayang kamu udah bangun?"tanya Mira.

Hendika dan Andra pun berdiri disamping Mira.

"Ha-us"kata Kaisar terbata bata.

Mira dengan sigap memberi minum kepada Kaisar. Dia juga membantu Kaisar meminum airnya.

"Makasih"kata Kaisar dengan suara pelan.

"Ada yang sakit sayang?"tanya Hendika lembut.

Kaisar menggeleng.

"Maaf membuat kalian khawatir"kata Kaisar.

"Nggak papa dek yang penting kamu udah sadar"kata Andra.

Kaisar tersenyum. Dia bersyukur dengan kehadiran Mira dan Andra di kehidupannya.

Pintu terbuka dan menampakkan dokter Dito dan seorang suster.

"Kaisar sudah sadar?"tanya Dokter Dito.

Kaisar mengangguk pelan.

"Saya periksa dulu ya"kata Dokter Dito.
Hendika,Mira,dan Andra pun menyingkir agar dokter Dito lebih leluasa memeriksa keadaan Kaisar.

Dokter Dito pun segera memeriksa keadaan Kaisar.

"Keadaan Kaisar sudah membaik. Tapi dia harus masih menajga kesehatannya. Tak boleh kelelahan dan banyak pikiran"kata Dokter Dito.

"Kapan saya boleh pulang dok?"tanya Kaisar.

"Untuk saat ini kamu belum boleh pulang. Tunggu keadaan kamu semakin membaik"kata Dokter Dito.

"Terima kasih dok"kata Hendika.

"Kalau begitu saya permisi dulu"kata dokter Dito.

Dokter Dito dan suster tadi pun keluar dri ruangan Kaisar.

"Kamu istirahat lagi ya biar cepet sembuh"kata Mira sambil mengelus rambut Kaisar.

Kaisar mulai memejamkan matanya dan tertidur.

↘↘↘↘↘

Brak...

Andra terlonjak kaget ketika mendengar pintu dibuka dengan keras. Dia menatap kesal kearah Rian,Stevan,dan Zidan yang masih mengatur nafas mereka.

"Kalau buka pintu yang santai dong. Untung gue ngagak punya riwayat penyakit jantung"kesal Andra.

"Hehe sorry bang. Kita terlalu semangat denger kalo Kaisar udah bangun"kata Rian.

Andra hanya mendengus kesal.

Rian,Stevan,dan Zidan pun berjalan ke arah brakar Kaisar.

"Bang, Kaisar kok masih merem. Katanya tadi dia udah sadar"kata Zidan heran.

"Dia baru saja tidur habis minum obat. Kalian telat datengnya"kata Andra.

"Yaudah kita tungguin sampai Kaisar bangun"kata Stevan.

Rian,Zidan,dam Stevan pun duduk di sofa yang ada disana disamping Andra.

"Bang om Hendika sama tante Mira mana?kok nggak kelihatan"tanya Stevan.

"Lagi dikantin"kata Andra.

Setelah itu suasana menjadi hening. Mereka sibuk dengan ponsel mereka masing masing.

Satu jam kemudian Kaisar baru bangun.

"Bang Andra"panggil Kaisar.

Andra yang merasa dipanggil pun menoleh. Tak hanya Andra, Rian,Zidan,dan Stevan ikut menoleh.

"Ada apa hm?kamu butuh sesuatu?"tanya Andra sambil menghampiri Kaisar.

"Mau kekamar mandi"kata Kaisar.

Kaisar masih belum menyadari jika ada sahabatnya disana.

Andra pun membantu Kaisar turun dari brankar dan memapahnya menuju ke kamar mandi.

Lima menit kemudian,Kaisar keluar dari kamar mandi.

Andra dengan sigap membantu Kaisar berbaring di brankar kembali.

Setelah Kaisar merasa nyaman, Andra pun kembali duduk di sofa.

Kaisar baru menyadari jika ada sahabatnya disana.

"Kalian ngapain disini?"tanya Kaisar.

"Mandi ya jenguk lo lah bego"kata Rian ngegas.

Rian kesal karena Kaisar baru menyadari kehadiran mereka.

"Ye nggak usah pake ngegas juga dong"kata Kaisar.

"Lagian kita udah dari tadi disini lo bari nyadar sekarang"kata Rian.

"Maaf gue kan nggak tau kalau ada kalian disini"kata Kaisar.

Rian yang ingin menyauti perkataan Kaisar pun berhenti karena dipotong Andra.

"Udah jangan berantem"kata Andra.

Mereka pun larut dengan pembicaraan yang tak berfaedah sesekali Kaisar dan Rian kembali berdebat.

Tak lama kemudian,Hendika dan Mira datang dan ikut mengobrol bersama.

↘↘↘↘↘

SEE YOU NEXT CHAPTER🤗

good byeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang