STORY 22

4.1K 269 1
                                    

Kring...kring...kring...

Bel pulang sekolah berbunyi. Semua murid berhamburan keluar untuk pulang. Kaisar,Rian,dan Zidan berdiri disamping mobil Rian menunggu Stevan yang tadi izin pergi ke toilet.

"Lama banget si Stevan"gerutu Rian.

Tak lama kemudian,terlihat Stevan yang berlari ke arah mereka.

"Ngapain aja sih lo?lama banget"tanya Rian.

"Hehe sorry tadi perut gue mules banget"kata Stevan.

Rian pun hanya mendengus.

"Udah kita kerumah gue yuk"kata Kaisar.

Rian menyerahkan kunci mobilnya kepada Stevan dan mendapat tatapan heran dari Stevan.

"Lo yang nyetir"kata Rian dan segera masuk kedalam mobil diikuti oleh Kaisar dam Zidan.

Stevan kesal dengan kelakuan Rian. Dia masuk kedalam mobil dan mulai menjalankan mobilnya.

Lima belas menit kemudian mereka sampai dihalaman rumah Kaisar bertepatan dengan Andra yang baru pulang dari kuliah.

"Udah pulang Kai?"tanya Andra.

"Iya bang"kata Kaisar.

"Kalian juga dateng?"tanya Andra kepada Rian dan Stevan.

"Iya bang mau main dulu di kamar Kaisar"kata Rian.

Andra mengalihkan pandangannya ke arah Zidan. Kaisar yang menyadarinya pun mengenalkan Zidan kepada Andra.

"Kenalin bang dia Zidan teman SMP gue dulu"kata Kaisar.

"Kenalin gue bang Andra,kakaknya Kaisar"kata Andra.

Zidan bingung karena setahu dia Kaisar itu anak tunggal.

"Udah yuk masuk ngapain masih disini"kata Kaisar.

Kaisar dan lainnya pun masuk kedalam rumah. Kaisar,Rian,Stevan dan Zidan masuk kedalam kamar Kaisar sedangkan Andra masuk kedalam kamarnya sendiri.

"Tadi beneran kakak lo Kai?bukannya lo itu anak tunggal"tanya Zidan saat mereka sampai di kamar Kaisar.

"Iya lebih tepatnya kakak tiri. Bokap gue nikah sama nyokap nya bang Andra beberapa bulan yang lalu"jawab Kaisar.

"Oh"kata Zidan.

"Eh eh gue masih nunggu cerita kalian bertiga ya. Kenapa kalian bisa saling kenal?"tanya Stevan.

"Jadi gini........"

Kaisar mulai menceritakan kalau sebenarnya dia,Rian dan Zidan sahabatan sejak masuk SMP tapi karena kesalahpahaman hubungan persahabatan mereka jadi renggang.

"Terus masalah apa yang bisa bikin kalian renggang?"tanya Stevan.

"Karena masalah cewek. Dulu cewek yang di sukai sama Zidan itu suka sama Kaisar. Zidan hanya dimanfaatkan agar cewek itu makin deket sama Kaisar sialnya Kaisar sahabatnya Zidan"kata Rian.

"Terus nama ceweknya siapa?"tanya Stevan lagi membuat Zidan kesal karena Stevan banyak bertanya.

"Udah ah ngapain bahas masa lalu. Sekarang gue tanya sama kalian. Obat apa yang diminum Kaisar tadi?"tanya Zidan.

Kaisar sebenarnya enggan menceritakan tentang penyakitnya kepada Zidan. Tapi karena Zidan juga sahabatnya dia pun dengan terpaksa menceritakannya.

"Sebenarnya gue divonis sama dokter terkena leukimia dan sekarang udah stadium akhir"kata Kaisar.

"APAAAA.lo nggak bohong kan Kai?"tanya Zidan dengan tatapanntk percaya.

"Gue nggak bohong"kata Kaisar.

Kaisar mengambil amplop berlogo rumah sakit yang ada di atas meja belajarnya dan menyerahkannya kepada Zidan.

Zidan segera membuka nya dan membacanya dan seketika dia terkejut.

Dia menatap ke arah Kaisar dan tanpa aba aba Zidan langsung memeluk erat Kaisar. Kaisar yang tak siap pun terjengkang tetapi tak sama jatuh.

"Lo nggak mungkin ninggalin kita kan Kai?"tanya Zidan disela sela pelukan mereka.

"Gue nggak akan pernah ninggalin kalian. Gue akan berjuang melawan penyakit ini"kata Kaisar.

Rian dan Stevan pun ikut memeluk Kaisar.

"Gue yakin lo bisa sembuh. Jangan khawatir kita akan selalu ada disamping lo"kata Rian.

"Makasih kalian memang sahabat terbaik yang gue punya"kata Kaisar.

Mereka pun terus berpelukan saling menguatkan.

↘↘↘↘↘

SEE YOU NEXT CHAPTER🤗

good byeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang