STORY 13

6.1K 381 2
                                    

Hari minggu ini Kaisar berencana pergi kerumah sakit untuk mengecek keadaannya yang beberapa hari ini drop. Kaisar sudah bersiap siap. Kaisar mengambil kunci mobilnya dan segera keluar dari kamarnya untuk berpamitan dengan keluarganya. Kaisar menghampiri Andra dan Mira yang sedang menonton televisi. Ayahnya sudah pergi ke kantor sejak pagi.

"Bang Andra,Bunda aku mau keluar dulu"pamit Kaisar.

"Mau kemana?"tanya Mira.

"Kerumah temen bun"jawab Kaisar.

"Yaudah hati hati dijalan. Jangan ngebut bawa mobilnya"kata Mira.

"Siap bun"kata Kaisar semangat.

Kaisar keluar dari rumah dan masuk kedalam mobilnya yang jarang dia gunakan. Kaisar pun melajukan mobilnya menuju kerumah sakit.

Sesampainya dirumah sakit,Kaisar segera menemui salah satu dokter.

"Permisi dok"kata Kaisar.

Sang dokter yang sedang membaca buku itu pun mendongak dan menatap Kaisar.

"Silahkan duduk"kata dokter itu.

Kaisar pun duduk di depan dokter itu.

"Nama saya Kaisar dok. Saya kesini mau mengecek keadaan tubuk saya"kata Kaisar.

"Saya dokter Dito. Jadi keluhan apa yang kamu rasakan?"tanya dokter Dito.

"Begini dok,beberapa hari ini tubuh saya cepat kelelahan. Saya juga sering mual dan mimisan"kata Kaisar.

"Kamu berbaring dulu di brankar biar saya periksa"kata dokter Dito.

Kaisar melakukan apa yang diperintah oleh sang dokter. Dokter Dito mulai memeriksa Kaisar.

"Saya akan mengambil sempel darah kamu untuk memastikan sesuatu"kata dokter Dito.

Dokter Dito pun mengambil sempel darah Kaisar. Kaisar pun segera mengubah posisinya menjadi duduk setelah dokter Dito mengambil darahnya.

"Jadi gimana dok?"tanya Kaisar.

"Saya belum bisa memastikan. Dua hari lagi kamu datang kesini untuk melihat hasilnya"kata dokter Dito.

"Kalau gitu saya permisi dulu dok"kata Kaisar.

Kaisar turun dari brankar dan ingin berjalan keluar tapi tiba tiba dokter Dito memanggilnya lagi.

"Kaisar"panggil dokter Dito.

"Iya dok"kata Kaisar.

"Saya boleh minta nomer kamu supaya kalau ada sesuatu yang penting tentang keadaan kamu saya bisa langsung memberi tau"kata dokter Dito.

Kaisar pun menyerahkan katu namanya.

"Ini dok"kata Kaisar.

"Terima kasih"kata dokter Dito.

"Sama sama. Saya permisi dok"kata Kaisar.

Kaisar pun segera pergi dari ruangan dokter Dito. Kaisar berjalan disepanjang koridor rumah sakit yang ramai. Tiba tiba handphone nya berbunyi. Kaisar pun mengambil handphone nya dan melihat ternyata ada telfon dari bang Jay.

"Hallo bang ada apa?"

"......."

"Iya bang gue kesana"

Kaisar pun mematikan sambungan teleponnya dan bergegas menuju ke arah mobilnya. Kaisar segera menjalankan mobilnya.

Kaisar melajukan mobilnya menuju ke cafe milik bang Jay. Ya bang Jay meminta Kaisar untuk menyanyi di cafenya karena penyanyi yang biasanya sedang ya bisa datang.

Sesampainya dicafe, Kaisar segera mencari keberadaan bang Jay. Kaisar melihat bang Jay sedang berbicara dengan salah satu pegawainya.

"Bang Jay"panggil Kaisar

Bang Jay pun menoleh.

"Lo udah dateng Kai?"tanya bang Jay.

"Iya bang"jawab Kaisar.

"Sorry ya gue minta lo dateng mendadak gini"kata bang Jay.

"Nggak papa bang santai aja. Gue manggung dulu"kata Kaisar.

Kaisar mengambil gitar yang sudah disediakan di cafe dan segera naik kepanggung.

"Selamat siang semua. Hari ini saya akan membawakan sebuah lagu untuk kalian. Selamat menikmati"kata Kaisar.

Kaisar pun memetik senar gitanya dan mulai menyanyi.

tak pernah lepas kau dalam ingatanku
tak pernah bisa aku melupakanmu
ku jatuh cinta pada orang yang sayang
kau kekasih sahabatku

rinduku ini bagaikan di ujung hati
cinta ini bagai ilusi yang tak bertepi

cinta mengapa singgah di hatiku
kau salah memilih tempat dan waktu
tak tahan aku menahan rasa
aku tersiksa woo ooo

cinta galau aku menimbang
rasaku atau sahabatku
pantaskah ku abaikan
hati yang menangis menginginkanmu

tak pernah lepas kau dalam ingatanku
tak pernah bisa aku melupakanmu
ku jatuh cinta pada orang yang sayang
kau kekasih sahabatku

rinduku ini bagaikan di ujung hati
cinta ini bagai ilusi yang tak bertepi

cinta mengapa singgah di hatiku, kau salah memilih tempat dan waktu
tak tahan aku menahan rasa, aku tersiksa woo ooo
cinta galau aku menimbang rasaku atau sahabatku
pantaskah ku abaikan hati yang menangis menginginkanmu

Cinta mengapa singgah di hatiku, kau salah memilih tempat dan waktu
tak tahan aku menahan rasa, aku tersiksa woo ooo
cinta galau aku menimbang rasaku atau sahabatku
pantaskah ku abaikan hati yang menangis menginginkanmu oooh

Kaisar pun selesai benyanyi. Banyak sorakan dan tepuk tangan dari pengunjung yang melihat penampilan Kaisar.

"Terima kasih"kata Kaisar.

Kaisar pun turun dari panggung.

↘↘↘↘↘

SEE YOU NEXT CHAPTER🤗

good byeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang