16

9 5 2
                                    

🌿Alisha Damara🌿

Setibanya dirumah, aku melihat ada mobil berwarna putih yang terparkir di halaman rumahku. Jarang sekali aku melihat ada tamu yang datang kerumah. Biasanya ayah dan bundalah yang pergi bertamu. Ayah juga jarang dirumah, jadi sangat jarang jika ada yang datang ke rumah.

Aku memilih masuk setelah memikirkan siapa yang datang. Saat tiba di pintu utama, aku melihat bunda dan dua orang seumurannya memunggungiku. Aku berniat untuk mengabaikan mereka dan berderap menuju tangga. Namun suara yang sangat jarang kudengar ini memanggilku dan membuatku terpaku.

"Lishaa" panggil wanita cantik yang sudah dihiasi sedikit kerutan diwajahnya tersenyum antusias ke arahku.

"Sini dulu nak. Mama kangen sama Lisha" ucapnya lagi.

Aku tersenyum ramah lalu menghampirinya.

Aku menyalmi punggung tangan kedua orang yang tidak asing untukku. "Apa kabar ma? Apa kabar om?"

Jadi mereka ini adalah tante Mira dan om Reza, sahabat bunda. Ah tidak, lebih tepatnnya orang tua Nata. Aku sudah biasa memanggil tente Mira dengan sebutan mama, begitupun Nata yang memanggil bundaku dengan sebutan bunda. Audrey pun sama.

Btw, kok Nata ngga ikut? Bukannya dia sudah di Indonesia?

"Baik sayang, kamu sendiri gimana?" Om Reza bersuara, tante Mira hanya mengangguk dan tersenyum menyetujui ucapan om Reza.

"Baik om. Ehm Lisha mau ganti dulu ya bun, ma, om" ucapku tersenyum.

"Oh iya silakan nak" tante Mira mempersilakanku, kemudian aku berlalu dari mereka.

...

Didalam kamar aku masih tidak menyangka jika mereka datang lagi. Aku segera mengambil ponsel berniat menghubungi Audrey. Baru saja aku akan menekan tombol dial jika Agan tidak menelfonku. Aku mengusap layar ponselku ke atas.

Hening.

Tidak satupun antara kami memulai pembicaraan. Oke, akan kutunggu.

3 menit..

"Assalamu'alaikum" ucapku pada  akhirnya.

"Ehem, wa'alaikumussalam.." dia menjawab disebrang sana setelah berdehem.

"Ada apa?"

"Aku kangen kamu" selalu saja. Hanya kata-kata ini kah yang ada di otaknya saat berbicara denganku?

"Ra?" Panggilnya saat beberapa detik aku terdiam.

"Iya"

"Aku sedang di taman komplekmu. Apa kamu bisa ke sini?"

"Ngapain?"

"Bukannya aku sudah bilang, kalau aku K A N G E N, kangen" ucapnya mengeja kata kangen.

"Gue sibuk, ada tamu juga" jawabku sedikit ketus. Tidak salah kan? Toh, memang dirumahku sedang ada tamu.

"Oh ya sudah. Maaf." anak ini kenapa? Kok tiba-tiba nada bicaranya berbeda. Tidak. Bukan tiba-tiba. Dari awal dia berbicara ditelfon nada bicaranya juga seperti orang yang sedang banyak masalah.

"Kenapa minta maaf?"

"Maaf sudah mengganggu waktumu." Sangat berbeda.

Angkasa High School Series: AraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang