18

11 5 13
                                    

🌿Alisha Damara🌿

Jam ke delapan sudah berakhir sejak 5 menit yang lalu. Namun aku sulit sekali untuk beranjak dari kursiku. Saat ini pun hanya tinggal aku seorang di dalam kelas ini. Tadi Dira sudah mengajakku untuk segera pulang, tapi aku menolaknya dengan alibi menunggu Sera datang menjemputku ke kelas.

Aku menenggelamkan kepalaku di lengan kananku yang aku letakkan diatas meja. Banyak sekali kejadian akhir-akhir ini. Mulai dari mimpi-mimpi itu yang selalu menghantuiku, pingsan di depan semak-semak, dan Agan. Entahlah. Apa kesalahan terbesarku hingga aku mendapat kutukan macam ini.

"Lo masih disini, Ra?" Suara ini kemudian menyadarkanku. Aku mendongak untuk melihat lebih jelas siapa yang datang.

Dia masih berada diambang pintu kelasku, memperhatikanku. Aah, tidak sepertinya dia hanya melihatku aneh. Dia kemudian berjalan ke arahku. Bukan. Nyatanya dia tidak ke arahku, melainkan ke bangkunya yang berada di belakangku. Sepertinya ada yang tertinggal di sini.

"Lo ngga pulang, Ra?" Tanyanya saat berada tepat di belakangku. Dia terdengar sedang mengambil sesuatu di loker mejanya.

"Pulang" kataku singkat.

"Iya, maksudnya kapan Ara! astaghfirullah.." ujarnya geram mendengar jawaban singkat dariku.

"Bentar lagi mungkin"

"Lo lagi ada masalah?" Pertanyaan ini sukses membuatku menghadapnya. Dia sekarang terlihat sedang menenteng sebuah tote bag dan buku paket. Ternyata dia rajin juga walaupun dia cowok yang selalu terlihat konyol. Dia Hanan, yang merangkap menjaadi temanku sekaligus teman terdekat Agan.

"Woy! Malah ngelamun. Gue tanya, lo lagi ada masalah?"

"Eh. Ohh ngga ada"

"Ini buat lo" hah? Dia menyerahkan tote bag yang tadi ditentengnya. Ternyata isinya sebuah kotak kado. Yang benar saja?

"Gu.." Padahal gue mau bilang, gue lagi ngga ulang tahun. Tapi dianya sudah memotong ucapanku.

"Bukan dari gue, ngga usah ge-er" ucapnya terkekeh.

"Dari siapa?" Tanyaku penasaran.

"Lo buka aja. Ntar juga tahu sendiri." Ucapnya yang membuatku makin penasaran. "Ya sudah gue balik dulu, udah ditungguin. Lo juga balik, Ra." Lanjutnya yang kemudian berlalu dariku. Benar juga ucapannya aku harus segera pulang. Hari sudah semakin sore. Dan aku punya janji dengan Sera sore ini.

🍁🍁🍁

🌿Hanan Kevin Atmadja🌿

Sepulang sekolah, Agan menyuruhku untuk mengecek ke kelas. Apakah ceweknya sudah pulang atau belum. Karena tadi dia sempat melihatnya didalam kelas sendirian katanya. Lagian ngapain juga dia belum balik.

Aku sebenarnya malas untuk kembali lagi ke kelas. Bayangkan saja, dari lapangan sepak bola ke kelas jauh banget. Dengan terpaksa akhirnya aku menuruti perintahnya.

Di koridor aku bertemu dengan musuh bebuyutannya Agan. Aku berniat mengabaikannya. Tapi dianya memanggilku. Tumben sekali.

"Hanan" panggilnya. Dengan malas aku akhirnya tersenyum. Kemudian dia mengambil sesuatu dari dalam tasnya.

"Gue nitip ini ya" Dia menyerahkan tote bag berwarna hitam.

Angkasa High School Series: AraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang