Chap 19

735 92 1
                                    

Shingo telah keluar dari rumah sakit, dan sang kakek memenuhi janjinya terhadap Rama untuk menolong Shingo.

Waktu berlalu dengan cepatnya, kini dengan dukungan dari keluarga Oguri pemilik perusahaan K yang sangat terkenal bahkan di segala penjuru negara.

Shingo mendapatkan kembali kedudukannya sebagai pemilik dari perusahaan X dan semua harta jatuh pada tangannya.

Ayah kandungnya, dan semua saudara tirinya terpaksa angkat kaki.
Mereka menatap Shingo dengan penuh amarah, namun Shingo tidak memperdulikan itu.

Pengumuman besar ini di beritakan secara besar besaran, hingga Rama yang sudah berada jauh dari Tokyo dapat mendengarnya dan merasa senang bahwa Shingo tetap hidup dan telah berhasil membalaskan dendamnya.

Rama senang dan juga pedih karena tidak bisa bersama dengan orang yang di cintainya.

Rama juga takut jika dirinya akan di benci oleh Shingo, tapi dia berusaha kuat karena ini merupakan pilihan darinya.

Sementara itu Shingo, meski semuanya telah tercapai, tapi jauh di dalam lubuk hatinya ada perasaan dimana dia merasa tidak puas dan tidak bahagia. Seakan ada lubang besar di hatinya.

Banyak karyawannya yang bertanya tanya, ada apa dengan Shingo? Yang biasanya murah senyum, kini terlihat suram setiap harinya.

Tentu saja Toma dan juga Risa tau penyebabnya, tapi Risa harus bersikap seolah tidak tau apa pun.

Karena tidak seorang pun yang mengetahui kenyataan, bahwa Rama merupakan cucu dari pemilik perusahaan K dan juga sepupu dari Risa.

"Apa kau sudah menemukan dimana Rama sekarang berada?" Tanya Shingo kepada Toma.

Shingo meminta tolong kepada Toma untuk mencari keberadaan Rama.
Karena semuanya tlah berlalu, seharusnya Rama lah yang berada di sisi Shingo.

Seharusnya Shingo datang kembali untuk Rama sesuai dengan rencananya.
Jujur saja, Shingo tidak percaya dengan ucapan Rama yang mengatakan dia hanya mengincar uangnya saja.

Dan akan pergi mencari pria lain yang kaya raya untuk menggantikan diri Shingo.

Dan sejak di bantunya Shingo oleh si kakek, setiap hari Shingo harus terpaksa pergi berkencan dengan Risa untuk saling kenal satu sama lain.

Tentu hal ini membuat Risa tak nyaman, meski Shingo berada di sisinya, jiwa Shingo seakan berada entah dimana.

"Apa kau sedang memikirkan sesuatu?" Tanya Risa.

"Iya begitulah..." Jawab Shingo dengan dinginnya.

Dan kembali terjadi keheningan di antara mereka berdua yang sedari tadi hanya duduk di bangku taman.

"Oh ya Risa, apa kau kenal dengan orang yang bernama Oguri Rama? Kalian memiliki nama keluarga yang sama, jadi ku pikir mungkin saja kalian kenal." Tanya Shingo yang tidak menatap wajahnya Risa.

"Ma-maaf, aku tidak kenal. Memangnya dia siapa?" Tanya balik Risa yang berbohong.

"Dia orang yang sangat penting bagi ku. Aku kira kau mengenalnya, maaf. Rupanya Rama hanya memiliki nama keluarga yang sama dengan mu."

Risa tidak tahan lagi dengan ini, sudah berbulan bulan berlalu lebih tepatnya sudah setengah tahun berlalu.

Tapi Shingo masih tidak bisa membuka hatinya untuk Risa, dan hanya ada Rama di pikiran serta hatinya Shingo.

Risa juga tau kalau Shingo diam diam mencari Rama, tapi Risa hanya diam seakan tidak tau hal ini.

"Kakek, ku mohon batalkan saja rencana pernikahan ku dengan Shingo." Ujar Risa yang datang menemui kakeknya.

"Bukan kah kau mencintainya? Kau hanya perlu membuat Shingo jatuh cinta padamu, lagi pula wajahmu ada miripnya dengan Rama bahkan kau lebih cantik darinya. Kau pasti bisa mendapatkan Shingo." Ucap kakek.

"Jika aku bisa, aku pasti sudah memilikinya sekarang. Tapi dari apa yang ku lihat, Shingo tlah menutup hati dan juga matanya untuk orang lain, selamanya dia hanya akan melihat Rama kek!"

"Apa kau pikir begitu? Shingo bukan gay seperti Rama, pasti kau bisa mendapatkannya.

Lagi pula, jika dia memang benar benar mencintai Rama, dia tidak akan diam saja seperti ini. Dia pasti akan melakukan sesuatu untuk mendapatkannya kembali."

"Jika... Jika Shingo melakukan itu, apakah kakek akan membatalkan rencana pernikahan ku ini?"

"Dan kau berpikir aku akan membatalkannya dan membiarkannya pergi dengan pembawa aib keluarga ini?

Aku sudah mengeluarkan banyak uang dan membantunya, jadi kenapa aku harus melakukan itu buat seorang gay sepertinya?

Rama hanya orang asing bagi ku saat ini, dia sudah tidak terdaftar lagi dalam keluarga Oguri. Dia bukan cucu ku lagi, semua orang tau bahwa Oguri Rama telah meninggal di usianya ke 17 tahun.

Jadi aku tidak akan membiarkan Shingo kembali lagi pada Rama!"

"Hanya karena Rama gay, kenapa kau sebegitu membencinya kek? Pada akhirnya kau mengumumkan kematian palsu pada orang orang.

Kalau berakhir seperti itu, kenapa dulu kakek harus menolongnya? Kenapa kau tidak membiarkannya mati saja?

Kalau kakek tidak datang ke rumahnya dulu, dia pasti akan segera mati di hajar oleh istri dari selingkuhan ibunya.

Atau kalau kakek tidak mencari tau keberadaan Rama saat selingkuhan ayahnya menculiknya, dia pasti akan mati kelaparan, kehausan dan juga kedinginan.

Apa kakek tau, kakek itu bagaikan penolong bagi Rama!
Kakek merupakan satu satunya harapan bagi Rama!

Di saat ke dua orang tuanya hanya mementingkan selingkuhannya masing masing dan tidak perduli sedikit pun kepada Rama

Di saat Rama berpikir tidak ada masa depan yang cerah untuknya, sehingga dia tidak lagi perduli terhadap dirinya sendiri.

Kakek datang memberikan cahaya baginya, kakek datang sebagai penolong baginya. Rama berpikir setidaknya dia masih memiliki kakek yang perduli terhadapnya.

Dan jika dulu, Takeshi tidak menyebarkan kenyataan bahwa Rama gay. Saat ini Rama akan merasa bahagia.
Kakek tidak pernah tau bagaimana menderitanya ......"

"CUKUP! Hentikan ocehan mu itu." Bentak kakek memotong pembicaraan Risa.

"Kenapa? Apa kakek merasa tindakan kakek itu benar, dan kakek tidak mau perduli lagi terhadap Rama?

Seharusnya kakek tau, kalau selama ini Rama selalu selalu dan selalu menderita.

Di abaikan oleh ke dua orang tuanya, di siksa oleh selingkuhan dari orang tuanya, bahkan pacarnya dulu mengkhianatinya.

Mungkin kakek tidak tau soal ini, dulu Takeshi dan Rama menjalin hubungan. Dan Takeshi menjebak Rama, dia membuat beberapa orang nyaris memperkosanya.

Kalau aku dan anak buah kakek telat datang, aku tidak tau bagaimana keadaan Rama saat ini.

Keesokan harinya, Takeshi menyebarkan ke seluruh sekolah bahwa Rama gay. Dan berita itu terdengar di telinga kakek.

Tanpa tau bagaimana perasaannya, kakek menamparnya dan mengusirnya dari rumah ini.
Bahkan besoknya, kakek menyebarkan berita bahwa Rama telah meninggal.

Kau tidak pernah tau penderitaannya selama ini kek, jadi aku dengan caraku sendiri. Aku akan menemukan Rama dan membuatnya bersatu kembali dengan Shingo.

Aku hanya ingin melihat adik ku bahagia setelah apa yang sudah di lewatinya."

Fight for Love (18+ / Ended) [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang