Chap 04

1.1K 133 5
                                    

Direktur itu berjalan perlahan lahan ke arahku, dan aku pun melangkahkan kaki ku ke belakang atau lebih tepatnya lagi semakin masuk ke dalam ruangannya, hingga akhirnya aku terhenti karena tertahan oleh meja kerjanya.

"Kenapa kau berusaha menghindariku? Aku sangat merindukan mu baby, apa kau tidak merindukan ku?" Ucap direktur itu.

"Shingo-san, a-aku tidak tau kalau ini perusahan mu. Ma-maaf seharusnya aku tidak bicara seperti itu, maaf bos." Ujarku.

Saat ini aku tidak tau harus bersikap apa ke padanya. Karena bagi ku hubungan kita sudah berakhir, aku slalu merasa canggung jika bertemu dengan mantan dan slalu berusaha menghindari mereka.

Baik aku yang memutuskan hubungan itu atau aku yang di putuskan, aku tidak bisa bersikap normal ke pada mantan mantan ku.

Bukan berarti aku memiliki banyak mantan, aku hanya memiliki dua mantan saja.

Shingo-san memelukku secara tiba tiba dan aku berusaha untuk melepaskannya.

"Akhirnya setelah sekian lama aku bisa memelukmu lagi, aku tidak menyangka kalau kau akan datang menemui ku.

Apa kau merasa mati karena merindukan ku, baby? Sekarang kita hanya berdua disini dan semua banyak yang sudah pulang, perlukah kita melakukan itu?" Ucap Shingo dengan mencium leher Rama dan meninggalkan tanda disana.

"Lepaskan!" Seru ku dengan mendorong tubuhnya dengan kuat hingga akhirnya ia melepaskan pelukannya itu.

"Mati karena merindukan mu? Jangan konyol, yang ada kau membuat perasaan ini mati, bahkan hati ku juga!

Melakukan itu? Memangnya kau siapa? Hanya karena kau bos ku, bukan berarti kau bisa mengajak ku untuk melakukan itu. Aku akan pergi."

Aku berjalan menuju pintu dengan sangat kesal dan sedih, namun di sisi lain aku merasa senang bisa memeluknya kembali, dan mencium aroma tubuhnya meski sesaat.

Ketika aku hendak membuka pintu, tidak ada kunci yang menggantung disana dan aku segera membalikkan tubuhku menghadap Shingo-san.

Shingo-san memamerkan kunci itu dengan tersenyum dan segera ia masukkannya kedalam saku celananya.

Aku berjalan kembali menghampiri Shingo-san dan mengulurkan tanganku lalu berkata, "Tolong berikan kuncinya padaku bos, aku harus pulang sekarang."

"Apa ini? Kau sedang merajuk dengan kekasihmu ini? Sudah lama bukan, seharusnya kau memelukku dan tidak mau melepaskannya."

"Kekasih? Bukan kah kata yang tepat itu mantan kekasih? Kita sudah tidak memiliki hubungan apa pun lagi."

"Hoi Rama, kenapa kau bicara seperti itu kepadaku? Apa kau sangat marah denganku? Maaf aku tidak bisa memberimu kabar selama ini.

Aku tidak menyangka kalau aku memiliki suatu masalah yang membuatku tidak bisa menghindarinya.

Dan aku juga terlalu sibuk dalam mengurusi perusahaan ini, bahkan aku hampir tidak ada waktu untuk istirahat."

"Tapi bukan berarti kau tidak memiliki waktu satu menit pun untuk tidak menghubungi ku.

Kau bahkan dengan jelas mengabaikan ku yang berada tepat di hadapanmu. Kau menganggapku seolah olah orang asing saat itu.

Aku tau kalau aku merupakan orang ke tiga dalam kehidupanmu, seharusnya sejak awal saat kau mengatakan kebenaran kalau kau sudah memiliki istri, aku meminta putus denganmu.

Dengan begitu aku tidak perlu menghabiskan waktu ku untuk terus menunggu mu, dan mencemaskan mu yang tidak pernah ada kabar!

Dan aku tidak perlu kembali ke negara ini, karena tidak ada seorang pun disini yang menginginkan kehadiran ku.

Fight for Love (18+ / Ended) [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang