• 13 • Sarcasm

16 2 0
                                    

Pada pukul lima sore mereka sudah sampai di apartemen Cinta. Setelah memisah-misahkan snack dan keperluan untuk memasak, akhirnya mereka memulai untuk membuat fudgy brownies terlebih dahulu.

"Eh gue liat di tiktok banyak banget resep fudgy brownies," celetuk Sandra

"Anjir lo anak tiktok?!" kaget Feli

"Cuma liat-liat fyp doang tau," balas Sandra

"Apaan lagi tuh fyp?" tanya Cinta yang datang ke pantry sembari membawa mixer yang barusan ia ambil dari gudang.

"Fyp tuh kek beranda nya tiktok gitu loh..." jelas Sandra

"Oh," jawab Feli dan Cinta dengan kompak

Kiara menaruh lelehan butter dan coklat ke pantry tempat ketiga temannya sedang berkumpul.

"Apaan dulu nih yang dimasukin?" tanya Feli

Kiara kembali berjalan ke dekat kulkas Cinta dan mengambil beberapa telur yang terletak didalamnya. "Nih telor sama gula dimixer dulu."

Setelah telur dan gula tersebut sedikit mengembang, Kiara membuka essence vanilla yang tadi dibelinya di supermarket.

"Itu apaan, Ki?" tanya Sandra

"Essence vanilla," jawabnya singkat karena ia sedang menuang essence tersebut sedikit demi sedikit.

"Oh kita mau buat brownies vanilla?" tanya Cinta

Setelah selesai menuang essence tersebut ia menatap Cinta sambil menghela napas, "Biar wangi, Ta. Kita buat fudgy brownies coklat kok sesuai BM lo kemarin kan?"

Kiara bukan tipikal orang yang sabar. Ia mudah sekali merasa kesal dengan orang lain. Dan lagi, ia tidak bisa menyembunyikan rasa tidak sukanya. Maka setelah mendengar jawaban Kiara tersebut Cinta tertawa kecil, "Hehe maklum ga pernah masak."

Setelah sekitar lima belas menit berkutik dengan adonan tersebut, mereka memasukkannya ke loyang dan memberi taburan almond.

"Hmmm keknya enak deh. Ini aja belom mateng udah enak," ucap Sandra sembari menjilat adonan sisa yang ia ambil dari whisk.

"Hih jorok!" protes Cinta

"Anjir, San. Lo kalo bikin makanan kek begitu ga higienis sama sekali," sambung Feli

"Lah kan itu ga bakal kepake juga orang cuma sisa-sisa di whisk doang..." ucap Sandra membela dirinya sendiri

"Ya sama aja, San. Lain kali jangan gitu ah," putus Kiara sambil tertawa melihat perdebatan teman-temannya tersebut.

Hari ini melihat banyak perdebatan kecil diantara teman-temannya membuatnya bersyukur bahwa ia masih memiliki mereka yang akan selalu ada untuknya. Kiara jadi sadar bahwa tidak ada lagi waktu untuk bersedih mengingat kejadian-kejadian yang sudah berlalu.

"Hehe iya enggak lagi..." jawab Sandra dengan senyum bodohnya. Ia cukup kaget melihat Kiara tertawa padahal tadi ia sempat terlihat kesal dengan Cinta. Dipertemanannya itu Kiara-lah yang menurutnya paling pendiam. Gadis itu tidak terlalu banyak bicara tetapi sekalinya bicara akan cukup membuat yang lain kalah telak. Sandra sendiri baru kenal Kiara di SMA, di mana baru setahun ia mengenal Kiara. Tidak seperti Feli dan Cinta yang sudah mengenal Kiara dari SMP, makanya sepertinya kedua gadis itu sangat memahami mood-swings yang seringkali dialami Kiara.

Satu jam setelahnya, semua masakan mereka sudah jadi. Mac and cheese dan fudgy brownies sudah terpampang di meja makan Cinta. Kiara memasak mac and cheese cukup banyak. Sepertinya mereka akan kekenyangan malam ini.

"Astaga mozzarellanya!!" teriak Cinta dengan antusias saat menyendok mac-nya.

"Sumpah ini enak banget sih! Lo ga mau jualan aja?" tanya Feli dengan terkagum

K I A R A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang