PROLOG

46.3K 4.3K 196
                                    

Waahhh kaget sihh ternyata banyak juga yang nungguin. yaudahh... kita kenalan dulu sama Mbak Alaya.... okeee hahahahhaha Cerita ini baru aku update setelah AKSARA TAMAT yaa.... sekarang kenalan aja dulu wakakakakkak



Prolog

Halo semua, aku Alaya, aku sulung dari tiga bersaudara. Aku memiliki sepasang adik kembar yang Kadang menyebalkan, Gabriel dan Giovanni. Kenapa aku menyebut mereka menyebalkan? Karena tak jarang Gab dan Gio merecoki hubungan percintaanku dengan para kekasihku. Tentu saja semua itu karena permintaan Daddyku yang sangat protektif dan posesif terhadapku.

Usiaku sudah Dua puluh tujuh tahun, dan kini aku masih sendiri. Well, bukannya aku tak laku, tapi... rata-rata pria yang ingin mendekatiku pasti akan menyerah pada ronde pertama, dimana mereka akan dikerjai habis-habisan oleh adik kembarku yang benar-benar menyebalkan. Jika mereka lolos pada ronde pertama, maka Daddyku yang super menyebalkan akan turun tangan.

Mommy, selalu mengingatkan pada Daddy dan juga Gab dan Gio, bahwa mereka tak bisa selalu memproteksi diriku seperti ini. Ya, mommy benar, aku jadi merasa terkekang. Aku merasa tak bebas, bahkan teman-teman dekatku juga banyak yang menyebut demikian. Aku jadi kesulitan bergaul, tapi Daddy, Gab dan Gio tidak mau tahu tentang hal itu.

Mengingat hal itu, aku mendengus sebal. Kututup laptop di hadapanku, dan aku mulai menghubungi seseorang.

Diusiaku yang sudah menginjak 27 tahun, aku sudah menjabat sebagai wakil direktur di perusahaan keluargaku. Daddy begitu mempercayaiku, tapi kembali lagi, aku... merasa bahwa di sini aku terkekang.

Aku bahagia atas kasih sayang dan cinta yang mereka berikan padaku, tapi kupikir ini terlalu berlebihan. Aku juga butuh ruang untuk bergerak bebas sebebas yang ada dalam pikiranku.

"Hei, aku sudah selesai kerja. Gimana kalau kita ketemuan?" tanyaku pada seseorang di seberang telepon.

"Bosen gue kalau Cuma nge-mall. Ayolah, kan elo sudah 27 tahun."

"Iya, iya, bawel. Kita makan malam bentar lalu ke kelab malam, gimana?" tawarku.

"Serius? Itu para pengawal elo gimana? Pastiin kalau nggak diikutin." Aku tahu, para pengawal yang dia maksud adalah si kembar atau Daddyku. Well, dulu lebih parah, mereka bahkan menyewa jasa seseorang untuk selalu mengamatiku kemanapun aku pergi. Akhirnya, Tiga bulan yang lalu aku merengek pada Mommy dan meminta kegilaan Daddy, Gab dan Gio dihentikan sebelum aku gila. Beruntung, mereka mendengarkanku.

"Pokoknya, aku bisa keluar malam ini. Oke? Aku tunnggu ditempat biasa, jangan lupa, kabari Cilla dan Acha. Kita keluar berempat." Telepon akhirnya ditutup. Aku menghela napas panjang. Malam ini, aku hanya ingin melepaskan semua rasa frustasi yang selama ini kupendam.

****

"Akhirnya yaa... kita bisa kumpul lagi seperti ini." Rara, teman yang tadi kutelepon akhirnya mengungkapkan kelegaannya ketika kami saat ini sudah berada di sebuah kelab malam. Aku mengerti apa yang dia rasakan. Selama ini, kami memang sulit hangout bersama seperti ini, apalagi ke tempat-tempat seperti ini. Well, lagi-lagi, semua karena ayah dan juga si kembar.

"So, apa kita hanya akan minum dan goyang-goyang aja? Nggak pengen ngelakuin hal baru, gitu?" Acha menyahut.

Kami semua saling pandang, seakan tahu apa yang ada dalam pikiran kami selanjutnya. Kami lalu tertawa dan aku berkata "sesi pertama, minum sampai teler sebelum goyang dan cari pasangan, gimana? Setuju?"

"Oke!" Akhirnya kami bersulang dan melakukan apa yang baru saja kukatakan.

***

Entah, sudah berapa lama aku bergoyang di lantai dansa. Acha, Cilla, dan Rara entah pergi kemana, aku tak peduli. Mungkin mereka sudah mendapatkan pasangan. Hingga kemudian kurasakan punggungku membentur seuatu. Kubalikkan tubuhku, dan aku sempat ternganga mendapati seorang pria berdiri tegap tepat di hadapanku.

Dia tampak, tinggi, tegap, dan dia sedang menatapku. "Princess Alaya..." bisiknya nyaris tak terdengar.

"Hai... mau goyang?" tawarku sembari menggodanya.

Dia hanya diam, terpaku melihatku, membuatku merasa kesal. Apa dia tak tertarik denganku? Bagaimana bisa? Akhirnya, aku memutuskan untuk menjatuhkan diri padanya, mengalungkan lenganku pada lehernya, sebelum kemudian mencumbunya dengan panas dan menggoda.

Aku menginginkannya... ya, aku tak pernah menginginkan pria sedalam ini....

-TBC-

Berhubung saya masih nggak punya cast, jadi bayangin aja mereka kayak dibawah yakkkk

Berhubung saya masih nggak punya cast, jadi bayangin aja mereka kayak dibawah yakkkk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ALAYA

ARSEN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ARSEN

Princess AlayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang