Bab 3.B (Edgar Makarov)

26.4K 4K 405
                                    

Makan siang dulu yakkk hahaha VOTE KOMEN jangan lupa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makan siang dulu yakkk hahaha VOTE KOMEN jangan lupa.,.... Yang di atas itu gambarnya EDGAR, berhubung saya nggak berniat buat sekuel dan tetekbengeknya, jadinya sengaja gak saya kasih gambar wajahnya hahhahah happy reading yakkkk...

Bab 3.B

(Edgar Makarov)


Kuharap kamu sudah tidur. Kalau belum, Aku ingin melihatmu. Aku di luar gerbang rumahmu. –Arsen Makarov-

Alaya sedang memeriksa akun sosial media miliknya, ketika tiba-tiba saja sebuah pesan whatsapp masuk. Dia membukanya dan mendapati nomor asing yang mengaku sebagai Arsen Makarov.

Penasaran dengan pesan tersebut, tanpa pikir panjang, Alaya keluar menuju balkon kamarnnya yang menghadap langsung ke arah depan gerbang rumahnya. Alaya mendapati sebuah mobil terparkir di sana, dan tak lama, seseorang keluar dari mobil tersebu.

Dia benar-benar Arsen Makarov, yang kini sedang menatapnya tanpa melakukan apapun. Alaya merasa jantungnya berdebar menggila. Perutnya terasa diremas membayangkan seorang pria malam-malam seperti ini sedang menungguinya di depan rumahnya. Dan tentunya, dia juga merasa sedikit takut dan tak nyaman.

Secepat kilat Alaya masuk kembali ke dalam kamarnya, menutup jendelanya rapat-rapat bahkan mematikan lampu utama kamarnya hingga hanya tampak cahaya temaram dari lampu tidurnya. Kemudian, dia mulai menelepon seseorang.

"Hai, ada apa Al?" Cilla mengangkat teleponnya pada dering kedua.

"Cill, ya ampun... dia ada di depan rumah."

"Siapa? Kamu kenapa?"

"Pria gila itu. Astaga, dari mana juga dia dapat nomorku."

"Ayah dari bayimu, maksudmu? Udah dehhh Al, kamu pertimbangin deh apa yang dia mau. Dia ngelamar kamu, kan?"

"Nggak segampang itu, tau... isshhh, kayaknya aku salah udah hubungin kamu."

"Terus, kamu mau gimana? Mau aku ngusir dia? Jangan ngaco deh. Kalau kamu nggak suka dia, ya sudah, cuekin aja. Dia pergi sendiri nanti." Alaya berpikir sebentar, apa yang dikatakan Cilla benar.

"Ya sudah deh, maaf ganggu kamu malam-malam."

"Oke nggak masalah." Setelah itu, panggilan ditutup. Alaya menghela napas panjang. Tapi setelahnya, ponselnya bergetar, tanda ada pesan masuk lagi.

Aku tahu kamu takut. Aku ngerti. Tapi yang perlu kamu tahu, aku nggak akan melakukan hal buruk padamu. Cepat tidur, wanita hamil nggak boleh begadang.

Arsen Makarov kembali mengirimkan pesannya. Membuat Alaya mau tidak mau bangkit dari ranjangnya dan diam-diam mengintip melalui jendela kamarnya. Pria itu masih di sana, entah apa yang dia pikirkan. Dengan spontan Alaya mengusap lembut perutnya.

Princess AlayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang