EDGAR MAKAROV (Ready)

14.9K 1K 54
                                    

>>> Ebook untuk saat ini hanya tersedia versi Pdf yang hanya bisa diorder melalui nomor diatas<<<

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

>>> Ebook untuk saat ini hanya tersedia versi Pdf yang hanya bisa diorder melalui nomor diatas<<<

PROLOG

Belinda mengembuskan napas berkali-kali sebelum dia mengetuk pintu apartmen milik seorang pria. Milik siapa lagi jika bukan Edgar Makarov, Kakaknya yang tinggal di Rusia dan kini sedang berkunjung ke negaranya, Indonesia.

Kemarin, saat Belinda sedang berjalan-jalan dengan temannya di sebuah pusat perbelanjaan, Belinda tak sengaja pertemu dengan Edgar di sebuah toko barang branded. Tentu saja Belinda sangat senang, mengingat dia sudah cukup lama tak bertemu dengan kakaknya itu.

Dulu sekali saat mereka masih kecil, Belinda, Edgar, dan kakaknya yang lain yaitu Arsen, sangat dekat. Edgar memang tinggal di Rusia bersama dengan ayah mereka, tapi saat ayah mereka berkunjung ke Indonesia, kakaknya itu ikut juga. Tapi setelah tumbuh dewasa, Edgar tak lagi mengunjungi Indonesia, membuat Belinda merindukan kakaknya itu. Dan kemarin, tanpa disangka-sangka, dia bisa bertemu secara tak sengaja dengan kakaknya.

Reaksi Edgar saat itu sangat kaku ketika Belinda menyapanya bahkan segera menghambur memeluknya, bahkan pria itu segera memasang wajah dinginnya dan menjauhkan tubuh Belinda dari dirinya. Edgar juga menatap Belinda seolah-olah Belinda adalah sosok yang harus dijauhi. Hal itu membuat Belinda sedih.

"Eddie, Ini kamu, 'kan? Kamu masih ingat aku?" tanya Belinda penuh harap. Mungkin Edgar memang lupa dengan perubahan dirinya saat ini, itulah yang dipikirkan Belinda saat itu.

"Apa yang kau lakukan di sini?" pertanyaan Edgar yang terdengar dingin dan tak bersahabat itu membuat Belinda sedih. Belinda memang sempat mendengar beberapa kali kakaknya –Arsen, dan ibunya berdebat tentang masalah Edgar dan ayah mereka. Tapi, Belinda adalah seorang gadis yang selalu berpikir positif. Dia selalu mengira jika semua permasalahan di dalam keluarga mereka hanya kesalah pahaman saja, dan hubungannya dengan Edgar seharusnya baik-baik saja sampai saat ini.

"Uum, aku tadi jalan sama temanku, lalu aku lihat kamu di sini, jadi aku datang." Belinda menjawab dengan nada polos.

"Maksudku, kau tak punya urusan atau alasan untuk mendatangiku!" Edgar bahkan berseru pada Belinda.

Belinda merasa tak enak, bahkan dia segera menatap ke arah temannya yang berdiri tak jauh di belakangnya, mereka sedang menatap Belinda dengan penuh kasihan. Pun dengan beberapa pegawai toko di sana.

"Maaf, aku cuma mau menyapa. Dan jika bisa ingin mengajakmu ke rumah kami."

Edgar memalingkan wajahnya kesal. Segera dia merogoh dompetnya, membukanya, lalu mengeluarkan sebuah kartu dari sana. "Ambil dan pergilah main. Jangan ganggu aku."

Belinda ternganga mendapati perlakuan Edgar tersebut. Dia bahkan tak sadar jika dengan spontan dia menerima pemberian pria itu. Seolah-olah dia mendatangi pria itu hanya karena menginginkan uang. Edgar bahkan tak menunggu waktu lama untuk pergi dari hadapanya. Bagaimana mungkin pria itu berubah sangat banyak terhadapnya?

Princess AlayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang