*** SAVE DI LIBRARY, Jangan sampai ketinggalan****
Kisah cintanya Alaya, Princess kesayangan Daddy Ivander. cerita ini sekuel tau satu seri dengan cerita THE DEVIL HUSBAND, THE GUARDIAN DEVIL, dan AKSARA.
BISA langsung baca cerita ini tanpa baca cer...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bab 2.A (Pria Gila)
"Menikahimu. Tindakanku adalah bertanggung jawab dan menikahimu."
Alaya sempat membeku karena ucapan itu. Dia tak menyangka bahwa pria di belakangnya akan mengucapkan kalimat iu. Pertama, karena Alaya sempat merasa bahwa Arsen mungkin tak suka dengan kehamilannya dan bersiap untuk menggugurkannya dengan segala macam cara. Tapi ternyata.....
Alaya menguatkan diri membalikkan tubuhnya dan menatap Arsen dengan mata tajamnya. "Apa maksudmu dengan menikah? Kita bahkan tak saling kenal!" seru Alaya dengan keras.
"Aku sudah sangat mengenalmu. Sejak sepuluh tahun yang lalu." Jawab Arsen tanpa bisa dicegah.
Alaya sempat mengerutkan keningnya, bahkan dengan spontan dia mundur menjauh dari Arsen. Apa Arsen merupakan salah seorang penggemarnya? Well, ini memang bukan yang pertama. Pesona Alaya memang tiada duanya, membuatnya memiliki banyak pengagum rahasia, meski dirinya bukanlah seorang artis atau selebriti. Wajah cantiknya yang rupawan, postur tubuh proposionalnya, serta status sosial yang dia miliki tentu membuat siapa saja ingin memilikinya sebagai kekasih, karena itu pulalah ayah dan kedua adik kembarnya sangat selektif memilih pasangan untuk Alaya.
Dan apa yang dibilang pria ini? Sepuluh tahun? Artinya, pria ini mengenalnya sejak SMA? Yang benar saja. Itu tak mungkin, dan jika itu mungkin, itu akan menjadi hal yang sangat mengerikan untuk Alaya. Dikagumi oleh seseorang sejak dia masih remaja, lalu orang itu muncul begitu saja sebagai pria yang mendonorkan benih di dalam rahimnya.
Alaya bergidik ngeri, segera dia mencoba pergi sembari berkata "Pria gila."
Tapi secepat kilat Arsen meraih pergelangan tangan Alaya, membuat Alaya meronta ingin dilepaskan. "Lepaskan aku! Jangan sentuh aku!"
"Aku berkata jujur, Princess."
"Aku tidak peduli dengan kejujuranmu! Lepaskan aku!"
"Aku bukan pria gila seperti yang kamu sebutkan."
"Aku tidak peduli! Lepasin!" seru Alaya lagi.
Arsen akhirnya melepaskan cekalannya pada Alaya. "Saat ini kamu bisa lepas, Alaya. Tapi kamu harus tahu bahwa aku akan selalu ada di sekitarmu. Aku tidak akan kemana-mana."
Mendengar ucapan Arsen itu membuat Alaya semakin membulatkan tekad untuk pergi, dia bahkan lari secepat yang dia bisa untuk keluar dari apartmen pria gila itu. Beruntung bahwa Alaya tak melihat pria itu mengikutinya.
Alaya mengutuki dirinya sendiri dalam hati. Asataga... nasib sial apa lagi yang kini sedang menimpanya?
****
"Itu gila!" Cilla akhirnya mengungkapkan pendapatnya. Saat ini, Alaya sedang menenangkan diri di rumah Cilla. Cilla adalah sahabatnya yang paling dekat, mereka bahkan berteman sejak TK. Alaya sesekali menginap di rumah Cilla. Dan ketika Alaya beralasan menginap di rumah Cilla, maka kedua orang tuanya tidak akan khawatior, mengingat mereka cukup kenal dekat dengan Ibu Cilla.