"Chaeng-ah!"
"Kita akan bersama selamanya, bukan?"
"Atau kau biarkan aku terlupa? Kentara kau sibuk."
"Akankah kita bersama lagi?"
"Sepertinya tidak, kulihat kau sudah bahagia."
"Terimakasih untuk 24 tahunnya, sahabatku."
"Aku yakin kau orang yang luar biasa, jadi kala aku pergi lagi nanti, aku tak akan melihat sisimu yang rapuh."
"Tuhan begitu baik bukan? Dia datangkan senja yang baru, seperti yang kau tulis di bukumu."
"Tapi tiap senja akan tenggelam. Dan pada akhirnya, dunia hancur sebelum senja yang baru hadir kembali."
Potongan kalimat itu terngiang di tengah tidurnya. Chaeng bangun dengan nafas tersengal. Lisa.. berusaha memperingatkannya perihal apa?
Oke, ini mengerikan.
Chaeng mengusap wajahnya yang basah dibanjiri keringat. Kepalanya serasa berputar. Dia bingung, adakah yang ingin Lisa sampaikan dari atas sana?
+++
"Eomma, apa aku boleh cerita? Ini tentang aku dan Jisoo eonnie," Hampir saja Hyeyeon terjungkal karena munculnya Jennie tanpa mengetuk pintu. Hanya cengiran menyebalkan yang didapatnya dari Jennie. Ya, 27 tahun umurnya.
"Boleh, duduklah dulu," Hyeyeon menepuk ruang kosong di sebelah ranjangnya. Jennie duduk. Ah, tidak. Merebahkan dirinya pula. Hyeyeon terkekeh, diapun ikut berbaring. Tak lupa menepuk-nepuk berulang pinggang Jennie. Ah, sudah lama sekali rasanya.
"Aku dan Jisoo eonnie bertengkar, Eomma," beritahu Jennie seraya memulai ceritanya.
"Menurutku, dia terlalu egois. Setelah mengambil jantung adikku, mereka melupakan adikku. Apa-apaan?" Suara Jennie bergetar. Tidak pernah mereka bertengkar sebesar ini di masa lampau.
"Aku bingung, Eomma. Rasanya kami sama sekali tidak pernah bertengkar. Sekalipun kami punya masalah, kami menyelesaikannya tidak lebih dari 5 menit,"
"Kami.. berubah. Kami berubah kekanakan lagi. Kami saling membenci. Kami tak bisa saling memaafkan. Aku tak tahu mengapa," ceritanya. Wajahnya panas kala memorinya memutar kejadian 3 hari lampau.
"Bodoh, dia benar-benar bodoh. Apa-apaan yang ada di pikirannya itu? Tega sekali mengkhianati kakaknya sendiri dan mati konyol dengan dada berlubang. Hanya orang yang tak pernah menggunakan otaknya yang melakukan itu, aku bertaruh," Kini Jennie menggerutu pada Lisa.
Hyeyeon berdehem lembut. Ia mengusap berulang lengan atas Jennie, hal yang begitu disukainya. Hyeyeon menghela nafasnya samar, dia kemudian bersuara,
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] dua dunia.
Hayran Kurgu❝Tentang ceritera persahabatan abadi yang telah melibatkan dua semesta.❞ 2O2O ; ©STARAAAAA- [ sequel of 'bukan salah tuhan' ]