21. Kedatangan Nasya

22 6 0
                                    

Di ruangan bernuansa biru, Elara kini sedang mencoret bukunya. Hatinya resah, saat ia melihat Langit dan gadis di mall itu akrab sekali. Ada apa dengan dirinya? Apakah ini rasanya cemburu? Bahkan Langit saat itu tak memperkenalkan dia padanya, entah lelaki itu lupa atau sengaja.

"Argh! Kenapa sih?" tanya Elara pada dirinya sendiri. Gadis itu kini pergi ke arah kasurnya, seperti biasa ia menatap langit-langit kamarnya. Kemudian, ia teringat akan surat yang ditemukan di lokernya. Elara pun bangkit, lalu mengambil surat itu dari tas. Ia duduk kembali di meja belajar, lalu melihat isinya. Matanya melebar saat melihatnya, apakah benar ini adalah Rembulan yang menulis? Karena, ia menemukan Rembulan yang sedang berada di depan loker pada saat itu.

Jauhi Langit!

Pikirannya saat ini ke mana-mana, jika Rembulan menulis ini. Lalu, untuk apa tujuan dia? Apakah dia mencintai Langit? Elara menggelengkan kepalanya, ia tak boleh berpikiran seperti ini. Mungkin saja, bukan Rembulan yang menyimpan ini.

Elara kembali ke kasurnya, memejamkan matanya. Berharap ia bisa tertidur.

***

SMA Violet, kembali kedatangan murid baru. Dia adalah seorang perempuan, membuat kaum adam menanti-nanti. Dengar-dengar murid itu akan memasuki kelas XI IPA 1. Ya, kelas Elara.

Di kelas XI IPA 1, Elara memikirkan siapa gadis itu? Apakah dia adalah yang kemarin di mall? Namun, sepertinya tidak mungkin. Tapi, itu juga bisa terjadi. Ah! Perasaannya kini menjadi bimbang. Entahlah.

Semua terdiam tatkala seorang guru datang, ia merupakan wali kelasnya. Di belakangnya terdapat gadis yang berseragam sama. Elara meyakini itu adalah murid barunya, gadis itu menundukkan kepalanya sehingga Elara tak dapat melihatnya.

Saat gadis itu berdiri di depan, Elara terkejut. Apa yang ia pikirkan ternyata benar! Dia adalah gadis yang ditemui di mall saat bersama Langit.

"Selamat pagi anak-anak, kali ini kita kembali kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan dirimu, Nak." Setelah wanita paruh baya yang merupakan wali kelasnya itu, dia menganggukkan kepalanya dan mulai berbicara.

"Perkenalkan nama saya Nasya Aprilia. Saya merupakan pindahan dari London, semoga kalian bisa berteman baik dengan saya." Gadis itu tersenyum, membuat seluruh kaum adam ketar-ketir. Senyumnya mampu mengalihkan dunia.

"Baik, Nasya. Sekarang kamu boleh duduk bersama Zia," ujar wali kelasnya itu.

Nasya mengangguk, lalu mengucapkan terima kasih. Setelah itu, ia pergi menuju bangkunya. Elara yang melihatnya hanya bisa menatap kesal, entahlah ia sekarang mudah kesal bila hal itu bersangkutan dengan Langit.

"Kalau begitu, ibu permisi. Sebentar lagi Pak Nando akan segera ke sini, diharapkan kalian tidak berisik."

"Siap, Bu." Setelah mendengar itu beliau pergi meninggalkan kelasnya, tak lama kemudian Pak Nando datang dan pelajaran pun dimulai.

***

Seperti biasa, istirahat telah tiba. Elara akan menyuruh teman-temannya pergi terlebih dahulu, karena ia akan menemui Ethan di kelasnya. Ia ternyata lupa kalau Ethan masih berada di rumah sakit.

Saat ia sudah selesai membereskan segalanya, Elara hendak pergi dari sana. Namun, ia menghentikan langkahnya di saat seseorang memanggilnya. Ia pun menoleh kepada sang pemanggil.

GIRL IS HURT [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang