🏯 : : Alhamdulilah sah

28.2K 2K 37
                                    

"A, Oliv udah lama nunggu aa pulang"

Airin menoleh ke Arsya sambil menggerakan dagunya seolah bertanya 'dia siapa'

Arsya yang melihat itu sontak melepaskan pelukan perempuan bernama Oliv itu dari tubuh kaka sepupunya

" Eh teh Olip, A Samudranya harus masuk kedalem sekarang, teh Olip ikut yu" Ucap Arsya mencoba menggandeng tangan gadis di sampingnya ini

Perempuan dengan rambut panjang dikepang itu melihat ke sekelilingnya " Ada apa initeh? Siapa yang mau nikah? "

" Eh Olip, Samudra mau nikah lima menit lagi, yu atuh ikut masuk " Ajak tante Wulan

Oliv yang melihat itu terkejut, laki laki yang ia tunggu selama ini akan menikah bahkan ia tidak tau sama sekali

" Yu atuh Teh, masuk " Arsya menarik tangan Oliv masuk kedalam mesjid, Arsya tau perempuan ini sangat menyukai kakanya dan sekarang mungkin dia syok saat Samudra akan menikah dan kemungkinan besar akan menghentikan pernikahan ini, Arsya tidak mau itu terjadi

Setelah itu tangan Airin di genggam papanya dituntun untuk masuk kedalam masjid

Di dalam sudah ada beberapa orang dan penghulu yang sudah siap di posisinya

Rasanya ingin kabur saja tapi gimana, Airin sudah terkurung didalam sini

Airin terus membuang nafasnya berat sambil sesekali melihat ke arah sampingnya,

Si Tengil apa ga grogi? Santai santai aja tuh padahal dia yang mau ngucap ijab qobul

" Rin! Sa! Santai jangan grogi! "

Bunga? Suara bunga

Airin mulai menjelajahi masjid ini. Ia memperhatikan satu satu wajah orang yang ada di sekelilingnya sekarang, pasalnya ia mendengar suara Bunga tadi

" Disinii "

Airin memiringkan kepalanya, dan benar saja Bunga Yuyun Rizka Bima dan Rangga sedang duduk di belakang sambil melambai lambaikan tangannya

Rangga malah sengaja membawa kamera DSLRnya

Aduhh

Malu gua

" Baik, Acaranya sudah bisa dimulai "

Putri kemudian memasangkan selendang putih ke atas kepala Airin dan samudra, semua makin serius saja detak jantung Airin tidak karuan sekarang

Setelah membacakan beberapa doa, Adam yang menjabat tangan Samudra pertanda semua akan dimulai

" Bismilahhirohmannirohim, Samudra Bara Muayyad saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan anak kandung saya Airin Maisya Alzahira dengan maskawin seperangkat alat solat dibayar tunai "

" Saya terima nikahnya Airin Maisya Alzahira binti Adam Hoerudin putri bapak untuk saya sendiri dengan makawin seperangkat alat solat tunai " Ucap Samudra mantap dengan satu tarikan nafas

"Bagaimana saksi?" Tanya penghulu kepada saksi di pinggirnya

" Sah " Ucap saksi bersamaan

" Ngg- "

"Ngg-" Erang Oliv karna mulutnya dibekap oleh Bunga atas perintah Arsya karna kalau tidak dia akan membantah pernikahan ini

" Sah, alhamdulilah " Ucap penghulu dan papa adam. Putri dan Wulan sudah siap dengan tisunya

" Sa, cincin " bisik Adam

Samudra terus mengambil kotak merah yang ada di hadapannya mengambil cincin itu dan menoleh ke samping, menatap airin

My Tengil Husband ✔ [sedang direvisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang