Hari sudah berganti, semenjak kejadian kemarin Samudra tidak pernah mengajak Airin bicara walau hanya sepatah kata, Airin jadi semakin merasa bersalah
Kemarin malam ia di ceramahi Bunga, memang Bunga yang paling marah saat kejadian kemarin. Katanya Samudra punya niat baik memberi minum tapi respon Airin sangat berlebihan
Tadi pagi Samudra meninggalkan uang jajan Airin di meja makan, sepertinya laki laki ini sedang menghindari airin.
Apa dia marah?
" Ya siapa juga yang ga marah punya niat baik eh malah dipermaluin "
Airin diam sejenak, mungkin benar ucapan Rizka barusan. Airin marah pada Sasya tapi ia melampiaskannya pada Samudra padahal cowo itu tidak tau apa apa
" Terus gua kudu gimana? " Yuyun dan Rizka terlihat sedang berfikir, setelahnya Rizka menggebrak gebrak meja seolah sudah tau jawabannya
" Coba deh lu kasih makanan "
Airin menyeringit, makanan apa, lagipula ia cuma bawa duit sepuluh ribu yang hanya cukup untuk istirahat, mana mungkin bisa beliin makanan, lagipula Airin tidak tau makanan kesukaan Samudra malah hanya tau makanan yang tidak suka
" Uang gue ga cukup "
Rizka merangkul Airin, Terus mengekuarkan uang warna hijau dari kantongnya
" Pake uang gua dulu, gua tau lu kismin " Airin mendecih, benar, tapi Airin merasa risih mendengarnya. Kismin?
" Yaudah thx ya "
" Nanti istirahat lu kasih makanan tuh "
Airin mengangguk, untung punya sahabat baik dan pengertian yang siap dibagi masalah. Rencananya Airin akan membeli roti bakar di warung depan sekolah, memang roti bakar disitu enak enak, lagipula tadi pagi Samudra tidak sarapan apapun
" Wey, ngapain sih " Tanya Bima
" Diem, urusan rumah tangga " Sahut Yuyun yang berujung mendapat cubitan di pipinya. Sepertinya akan terjadi someting someting antara mereka berdua
" Bunga mana? "
Airin menoleh ke kanan kiri, betul juga sedari pagi airin tidak menemukan Bunga, apa sebegitu marahnya dia
" Katanya ijin pulang, abangnya baru sampe Bogor "
Airin dan yang lain mengangguk
Diberitahukan kepada seluruh siswa untuk berkumpul di lapangan, segera
Diberitahukan kepada seluruh siswa untuk berkumoul di lapangan, segera!
Airin menggandeng Rizka, biasanya Bunga yang ia gandeng berhubung tidak ada digantikan Rizka, Yuyun yang melihat itu mempoutkan bibirnya, biasanya ia yang menggandeng Rizka tapi Airin terlebih dulu merebut posisinya
" Sini gua gandeng " Bima menarik tangan Yuyun dan menggandengnya, walaupun Yuyun memberontak Bima terus saja menarik sampai lapangan
Semua berbaris sesuai kelas dimulai dari kelas sepuluh sebelas dan dua belas. Agenda hari ini adalah menyampaikan visi dan misi dari setiap kandidat, sudah tentu ada samudra ia mendapat nomer urut dua pasangannya Arracia cewe sipit yang ga kalah tengilnya
" Lu pilih siapa? "
Airin meloleh pada Rizka disampingnya. Sebenarnya Airin masih bingung harus memilih mana, ketiga kandidat tidak klop dengan pilihan Airin semuanya tengil tengil
" Gua ga pilih siapa siapa, netral "
Airin memfokuskan pandangannya pada para kandidat ketua dan wakil ketua osis yang tengah berbaris di depan lapangan, Samudra tengah membenarkan kancing bajunya. Samudra menggunakan seragam putih abu dan dasi rambutnya dibuat rapi, Airin sedikit tertegun setelah melihat baju Samudra yang sedikit kusut, seharuanya ia menyetrika dan menyiapkan kebutuhan Samudra tapi tidak, apa Airin termasuk kedalam istri idaman kalau begini
Guru BK membuka acara mengenalkan satu demi satu kandidat calon ketua dan wakil ketua OSIS, semua siswa berteriak ketika nama masing masing kandidat di sebut. Airin hanya diam, ia tidak tau harus bersikap bagaimana
" Cek, bismilah, perkenalkan saya Samudra Bara Muayyad dari kelas 11 ips 1 " Ucapnya
" Perkenalkan saya Arracia angelinca dari kelas ipa 1 "
" Kami dari kandidat calon ketua dan wakil ketua OSIS nomor urut dua " Samudra melirik Araccia di sampingnya yang dibalas senyuman
" Sebelumnya saya akan menyebutkan visi dan misi kami "
Airin diam, menyimak apa yang suaminya katakan di atas podium sana. Sanudra terlihat berwibawa saat menyamoaikan visi dan misi, wajahnya terlihat lebih tampan dibandiang biasanya. Apa airin patut bersyukur ksrna menikah dengan dia
" Sekian dari saya --
Mata Airin tertuju pada satu titik, tenggorokannya terasa tercekat diantara berratus ratus murid yang duduk di lapangan Samudra dapat menemukan Airin dan menatap matanya cukup lama, Airin kicep terus membuang mukanya
Prok prok prok
" Mana nih pendukung nomor urut dua? "
Huuuuuhhhh jaya!
Airin diam mencoba menstabilakn nafasnya kenapa dadanya terasa nyelekit saat Samudra menuntun Arracia turun dari podiom
· · · · · · · 🍙 · · · · · ·
Satu piring roti bakar sudah tersedia di tangan Airin. Sesuai rencana pagi Airin akan memberikan makanan pada Samudra untuk kali ini gengsinya harus disingkirkan dulu. Airin sampai meminjam piring mama Gian agar roti bakar yang ia bawa lebih rapi
Yang Airin tau dari Rangga, Samudra sedang rapat di ruang OSIS. Airin segera melangkahkan kakinya menuju ruang OSIS entah kenapa Airin menarik senyumya
" Assalam --
Glupp
" Mau cobain punya gua ga? "
" Boleh "
" Buka mulutnya, aaa mmm "
Satu sendokan berhasil masuk kedalam mulut laki laki yang sedang Airin cari
Di dalam ruang OSIS ada Samudra dan Arracia yang sedang memakan siomay, bisa terlihat karna pintu sedikit terbuka
Airin meremas piring yang ia pegang, rasanya ia kesal dan gemes diwaktu yang bersamaan, rapat yang dimaksud Rangga adalah rapat suap suapan siomay
Airin membalikan badannya, ia memegangi dadanya kaget. Dibelakangnya sudah ada Sasya yang sedang memegang segelas air es, matanya fokus kedalam ruang OSIS Airin yakin hatinya sedang keretrk keretek melihat keuwuan ini
" Noh calon pacar lu urusin " Airin menyenggol tangan Sasya, orang yang membuatnya di cueki Samudra satu hari
Langkahnya terhenti denyutan di dadanya semakin terasa, kenapa ia harus merasa sakit seperti ini padahal yang dilihat tadi bukanlah apa apa
Gaboleh, Rin lu gaboleh kesel
TEBECEH
Calon wakil ketos lewat
KAMU SEDANG MEMBACA
My Tengil Husband ✔ [sedang direvisi]
Teen Fiction[ Cerita 1] Gimana perasaan kalian kalau satu kelas sama cowo super duper tengil ? Dan parahnya cowo itu jadi suami dadakan Kehidupan Airin berubah setelah masuk ke SMA SEJAHTERA, semenjak masuk sekolah hidupnya malah tidak sejahtera sama sekali se...