"Asalamualikum Riskaa maen yu"
Setelah berdebat naruh tas belanjaan dimana sekarang Airin dan Samudra sudah ada di depan rumah Riska,
" Yawla bolot! keluar ga lu!" Teriak Airin lagi, tidak lama pintu pagar terbuka dan menampakan wanita parubaya dengan setelan dasternya
" Ehh, temennya Rizka ya? " Tanya Parubaya itu yang sepertinya ibu Rizka, mirip
Airin kicep sebentar " Ehh, I - iya tante " Balasnya terus mencium tangan mama Rizka disusul Samudra
" Yu masuk Rizkanya ada di dalem " Lanjutnya mempersilahkan Rizka dan Samudra masuk
Airin memperhatikan interior rumah Rizka yang bisa dibilang sederhana dan modern, kalo nikah nanti gue pengen punya rumah kaya gini
" Riskanya ada di situ neng " Tunjuk mama Rizka ke ruangan yang tidak jauh dari tempatnya berdiri
" Ah ia tan, makasi ya " Airin tersenyum " kalo gitu Ririn kesitu ya tan " lanjutnya
· · · · · · · 🍙 · · · · · ·
" Wiss, Lama benerr " Cibir Rangga dari meja makan
" Bacot! " Balas Airin ketus terus menaruh tas belanjaanya di meja makan
" Santai aja napa itu muka buset " Seru Bunga sambil memandangi Airin yang ada dihadapannya
Airin mendelikan matanya" Muka gua biasa aja tuh! " Ucapnya dengan intonasi yang sedikit tinggi
" Muka lu ga biasa aja abisnya, hm kaya Irene Red velvet Rin sumpah " Lanjut Bunga sambil mengacungkan kedua jempulnya ke hadapan Airin
Cih
" Dari pada diem mending yang cewe masak dah bantuin Yuyun " Seru Bima sembari mengunyah snack lays nya
" Terus kalo yang cewe masak yang cowo ngapain?! " Tanya Airin pada Bima yang ada di sebrangnya
" Ya diem haha "
" Dih ko! Enak bener "
" Tinggal masak napa sih Rin, nanti juga lu bakal jadi ibu rumah tangga, sekalian belajar masak juga kan " Balas Rangga, Airin terus memutar bola matanya lalu pergi menghampiri Riska dan Bunga yang terlebih dulu ke dapur
" Buset Sa! Calon lu tuh urusin " Ujar Rangga dari bangkunya
Samudra tersenyun miring sambil memandangi Airin yang tengah memotong motong sayur kangkung
· · · · · · · 🍙 · · · · · ·
1 jam kemudian
Airin Yuyun Bunga Rizka Samudra Rangga dan Bima sudah melingkar mengelilingi nasi yang sengaja di letakan di tengah tengah mereka, nasi liwet, ayam goreng, sambel, tahu tempe, sayur kangkung dan lalapan menjadi menu utama malam ini
" Horee makan " Seru Bunga terus mengambil ancang ancang untuk memasukan ayam goreng ke dalam mulutnya
" Ekhem, doa dulu " Balas Samudra
Tumben amatan
" Udah di dalem hati yeu " Balas Bunga terus memakan ayam goreng buatannya, eh bukan buatannya tapi buatan Yuyun. Airin Bunga dan Riska hanya membantu merecoki saja
" Wahh enak bener nih buatan siapa sih " Tanya Rangga setelah memasukan satu suapan ke mulutnya
" Buatan gue lah! " Tegas Yuyun
" Sambelnya enak ga? Enak ga? " Tanya Airin, memang ia kebagian membuat sambel goreng karna yang ia bisa hanya itu
" Asin Rin! Pengen kawin lu ya " Balas Bima
" Hush, Nikah dulu baru kawin"
"Kawin dulu lah, kalo udah jadi baru nikah "
Plakk
· · · · · · · 🍙 · · · · · ·
Makan udah beres beres udah nonton film setan udah jajanan hampir habis dan sekarang mereka semua sedang berkumpul di belakang rumah Rizka
" Woy Bete nih " Pekik Bunga dari tempatnya, Airin yang sedang asik dengan handphonenya menoleh sebentar
" Ya terus kudu gimana maemunah "
" TOD Yu! " Ajak Bunga
" Ayo! " Rangga Bima dan Samudra yang tengah asik menangkap nyamyuk di belakang rumah Rizka berlarian menghampiri Bunga
" Harus ikutan semua pokonya tanpa terkecuali " Tegas Bunga sambil melirik ke Airin
Airin yang merasa di perhatikan oleh Bunga menaruh handphonenya dan berjalan menghampiri Bunga
" Kita mulai ya, peraturannya gaada yang boleh berenti di tengah tengah dan harus ngelakuin apa pun itu tantangannya atau harus jujur se jujur jujurnya oke " Ucap Airin
" Jadi pulpen ini yang nentuin, siapa yang kena ujungnya berarti dia yang maen ya" Lanjutnya
Babak pertama ada pada Rangga, karna Rangga memilih Dare yaitu menelfon mantan nya dan ngajak balikan semua semakin memanas ketika ujung pulpen itu mengarah lagi ke Airin untuk ke tiga kalinya
" Hayo, Truth or Dare? "
" Yaela Dare dong dari tadi Truth doang lu, cemen! " Ejek Bima yang sudah geram melihat Airin yang terlalu lama menjawab
Airin memicingkan matanya ke arah Bima "Sori aja ya gua ga cemen, yaudah Dare! " Balas Airin
" Nah ini dia yang gua tunggu" Balas Rangga
"Gua ngewakilin yang lain ya" Sambungnya
" Darenya selama seminggu ini lu harus nurutin apapun perintahnya " Ucap Rangga spontan membuat Airin membulatkan matanya
Apa? Ga! Apalagi harus nurutin perintahnya, gaakan pernah siapa dia yang berani ngatur ngatur hidup gua?! Sampai kapanpun gua gaakan pernah lakuin dare ini!
" Dih apa apan! ga! " Tegas Airin
" Yehh tadi di praturannya gimana? Lu yang ngomong sendiri loh " Balas Bunga dengan wajahnya yang sepertinya tengah menahan tawanya, sial.
Airin melirik ke Samudra sebentar " Najis amit amit ish " Pekiknya
Tapi Samudra sekarang mungkin sedang tertawa di dalam diamnya
Arrgh! Kenapa harus tod sih?! Pokonya gua gamau jadi budak si tengil !
ABIS
Rizka numpang lewat
KAMU SEDANG MEMBACA
My Tengil Husband ✔ [sedang direvisi]
Dla nastolatków[ Cerita 1] Gimana perasaan kalian kalau satu kelas sama cowo super duper tengil ? Dan parahnya cowo itu jadi suami dadakan Kehidupan Airin berubah setelah masuk ke SMA SEJAHTERA, semenjak masuk sekolah hidupnya malah tidak sejahtera sama sekali se...