🏯 : : Kerja

25.3K 1.9K 48
                                    

Ost part ini 'Benar adanya' Luthfi Aulia

"  mungkinkah semua ini benar adanya, benci berubah berbalik menjadi cinta, tersadar ku membutuhkan dia "
·  ·  ·  ·  ·  ·  ·  🍙 ·  ·  ·  ·  ·  ·

" Nih makan, cepet buka mulutnya " Bunga menyodorkan sesendok bubur ayam pada Airin

Airin memalingkan wajahnya ke arah lain, setelah melihat Samudra dan Arracia di kantin tadi Airin pergi kembali ke kelas, hatinya terasa keretek keretek  alias remuk .

" Makan bajing! Mau mati lo? " Pekik Bunga, sedari tadi mencoba menyuapi Airin bubur tapi selalu di tolak

" Gamau, ga nafsu " Jawab Airin,

" Yaudah nafsuin " Bunga mengambil satu sendok bubur dan menyodorkan di depan wajah Airin

" Mana bisa " Airin menjauhkan tangan Bunga dan menaruh kepalanya di meja, suara Bunga nyaring sekali sampai kepala Airin nyut nyutan lagi

" lu sebenernya kenapa sih Rin " Tanya Rizka sambil mengelus rambut Airin pelan, gelagat Airin aneh sejak kemarin.

Airin juga tidak tau ia sedang kenapa, semakin hari perasaannya makin absurd.

" Lu cemburu liat Samudra sama Arracia "

Airin mengangkat kepalanya menatap Yuyun, apa benar ia sedang cemburu dengan Arracia.

" Cemburu? Haha gila aja " Di mulut Airin mengelak dan tertawa tapi didalam hati ia menjawab iya

" Yaudah kalo ga cemburu makan dulu " Bunga menyodorkan lagi sesendok bubur. Dengan malas Airin membuka mulutnya dan memakan bubur yang Bunga suapi

Cemburu ? haha!

" Rin !"

Airin menonggak memperhatikan laki laki dengan seragam dinas yang tengah berjalan menghamprinya

" Papa mertua tuh " Bisik Bunga, Airin tersenyum dan mencium tangan Hendri disusul Bunga Yuyun dan Rizka

" Sakit apa Rin? " Tanyanya sembari mengecek suhu Airin dengan pinggung tangan

" Pusing doang pa, udah enakan ko "

" Pulang aja ya? Istirahat jangan belajar dulu " Titah Hendri 

" Iya, pulang aja percuma disekolah juga belajar ga masuk otak" Sahut Rizka yang mendapat anggukan dari Bunga

" lah emang si Ririn kalo belajar masuk otak? " Timpal Yuyun yang mendapat tatapan tajam Airin, di depan mertua harus jaga image 

" Mau papa anter atau sama Samudra aja? " Tawar Hendri, Airin sepontan menggeleng ia tidak mau menyusahkan orang lain apalagi Hendri yang sepertinya sedang sibuk dan Samudra yang sibuk berduaan dengan Arracia

" Ngga usah pa, Ririn pulang sendiri aja " Elak Airin,

" Jangan lah, yaudah sekarang beres beres nanti Samudra papa suruh bawa mobil anter kamu puang "

" Tap --

" Yaudahlah, sono pulang " Potong Yuyun, Airin tidak bisa berkutip lagi ia mengangguk pasrah

Bunga memasukan buku dan peralatan tulis Airin kedalam tas terus menggandeng sahabatnya ini keluar kelas mengikuti Hendri yang terlebih dulu keluar, surat ijin bisa menyusul tidak usah khawatir tentang itu karna semua bisa di urus kepala sekolah.  

" Sa, anter Airin pulang " Hendri memberikan kunci mobil pada Samudra, di samping laki laki ini ada Arracia yang tengah menatap Hendri Samudra dan Airin bingung

My Tengil Husband ✔ [sedang direvisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang